Cuaca Pengaruhi Mood, Kok Bisa?
Halodoc, Jakarta – Sebagai negara tropis, Indonesia hanya memiliki dua musim. Terdiri dari musim hujan dan musim kemarau. Musim kemarau identik dengan cuaca panas, sedangkan musim hujan identik dengan cuaca dingin. Uniknya, bukan hanya karakteristik kedua musim saja yang berbeda, tapi juga pengaruhnya pada suasana hati (mood) seseorang. Hal ini sudah dibuktikan dalam sebuah studi yang dipublikasikan dalam Psychological Science. Studi tersebut melaporkan bahwa memang ada hubungan antara mood dan cuaca. Agar lebih jelas, simak penjelasan tentang cuaca menentukan mood berikut ini, yuk. (Baca juga: 5 Fakta Tentang Mood yang Perlu Diketahui)
Mood Musim Kemarau
Musim kemarau identik dengan cuaca yang cerah dan panas. Uniknya, cuaca cerah dan panas bisa menciptakan mood yang berbeda. Sebab, jika cuaca cerah bisa menciptakan mood yang cerah, maka cuaca panas tak jarang menciptakan emosi yang agresif. Kok bisa?
1. Cuaca Cerah
Mengapa cuaca cerah bisa bikin mood cerah? Ini karena paparan sinar matahari dapat merangsang produksi serotonin, yaitu hormon yang dapat mencegah depresi. Banyaknya kadar serotonin inilah yang akan memberikan dampak positif untuk tubuh dan pikiran kamu. Sehingga cuaca cerah bukan hanya bikin kamu bahagia, melainkan juga bikin tubuh terasa bugar dan semangat dalam menjalankan aktivitas. Ini dibuktikan dalam studi yang dipublikasikan dalam jurnal Psychological Science. Studi tersebut menyebutkan bahwa cuaca cerah menjadikan mood lebih riang, daya ingat yang lebih baik, dan pikiran yang terbuka. Itu mengapa di cuaca yang cerah ini banyak orang menghabiskan waktu di luar ruangan.
2. Cuaca Panas
Berbeda dengan cuaca cerah, cuaca panas justru bisa bikin orang lebih agresif. Sebuah studi melaporkan bahwa saat suhu meningkat, maka frekuensi kekerasan dan konflik juga cenderung meningkat. Mungkin karena ini banyak orang yang lebih mudah marah dan tersinggung saat berada di cuaca panas.
(Baca juga: Tingkat Kebahagiaan Seseorang Ternyata Ditentukan Usia)
Mood Musim Hujan
Musim hujan identik dengan cuaca lembap dan dingin. Keduanya bisa menciptakan mood yang berbeda. Namun secara umum, musim hujan bisa bikin orang mudah mengantuk. Ini karena hujan merangsang tubuh untuk memproduksi melatonin, yaitu hormon yang berperan dalam mengatur siklus tidur. Adanya hormon melatonin dalam tubuh inilah yang bisa memicu rasa kantuk dan membuat kamu ingin tidur. Jadi, jangan heran jika banyak orang yang “mager” dan ingin segera selimutan di kasur saat hujan turun. Lalu, kenapa ya musim hujan juga identik dengan perasaan galau? Ternyata, hal ini bisa terjadi karena suhu tubuh cenderung turun drastis saat musim hujan. Akibatnya, kadar serotonin (hormon yang berperan mengatur mood) dalam tubuh juga akan turun dan menimbulkan perasaan galau.
Perubahan mood itu hal yang wajar. Tapi kalau perubahan mood yang kamu alami memengaruhi kehidupan sosial, ada baiknya kamu segera bicara ke dokter. Sebab bisa jadi, perubahan mood yang terlalu ekstrim menjadi tanda adanya gangguan psikologis. Seperti Seasonal Affective Disorder (SAD) atau gangguan suasana hati musiman. Meski SAD biasanya terjadi pada negara dengan 4 musim, tak menutup kemungkinan SAD terjadi pada negara dengan 2 musim.
Untuk bicara pada dokter, kamu bisa memanfaatkan fitur Contact Doctor di aplikasi Halodoc untuk menghubungi dokter kapan saja dan dimana saja melalui Chat, Voice Call, atau Video Call. Jadi, ayo download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play. (Baca juga: 5 Gerakan Yoga Tingkatkan Mood Seharian)