Bolehkah Ibu Hamil Tetap Berpuasa?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   04 Mei 2018
Bolehkah Ibu Hamil Tetap Berpuasa?Bolehkah Ibu Hamil Tetap Berpuasa?

Halodoc, Jakarta – Ketika masuk bulan Ramadan, biasanya banyak ibu hamil yang berpikir dua kali untuk menjalankan ibadah puasa. Pasalnya, mereka diharuskan menahan lapar dan haus setidaknya 12 jam dalam sehari. Inilah yang membuat mereka khawatir, takut si janin kekurangan asupan nutrisi. Namun, ada juga sebagian ibu hamil yang merasa kuat dan sanggup untuk berpuasa. Hmm, sebenarnya amankah jika ibu hamil tetap berpuasa?

Nah, menurut ahli, asalkan kondisi kehamilan sehat atau enggak ada faktor-faktor penyulit kehamilan, ibu hamil boleh kok berpuasa. Ada penelitian menarik mengenai puasa dan kehamilan dari Rumah Sakit Ibu dan Anak Atakya di Pakistan. Para ahli meneliti perbedaan antara wanita hamil yang berpuasa dan tidak berpuasa. Hasilnya, tidak ada perbedaan bermakna pada berat bayi, usia kehamilan, dan kesehatan janin dibandingkan dengan wanita hamil yang tidak berpuasa.

Namun, ada perbedaan bila menyangkut peningkatan berat badan ibu. Kata ahli, ibu hamil yang enggak berpuasa memiliki peningkatan berat badan lebih tinggi, terutama pada trimester dua dan tiga.

Syaratnya, Perhatikan Asupan Nutrisi

Meski para ahli membolehkan ibu hamil untuk tetap berpuasa, tapi ada aturan yang mesti ibu penuhi. Aturannya jelas menyangkut asupan nutrisi untuk ibu dan janin yang dikandung. Nah, saat berpuasa ibu hamil seharusnya memenuhi asupan nutrisi sebesar 2500 kilo kalori per hari. Jumlah ini terdiri dari 50 persen karbohidrat, 30 persen protein hewani dan nabati, seperti ikan, telur, daging, susu, tahu, dan tempe, serta 20 persen dalam bentuk lemak seperti kacang-kacangan.

Ibu hamil yang hendak berpuasa juga perlu membutuhkan asupan suplemen vitamin asam folat, kalsium, dan zat besi. Ketiganya benar-benar dibutuhkan sebab vitamin yang didapatkan dari makanan dinilai tidak mencukupi. Selain itu, hampir 50 persen ibu hamil memiliki anemia, dan vitamin-vitamin ini bisa membantu meredakan anemia.

Jangan lupakan juga makanan seperti daging ayam, kacang-kacangan, dan daging sapi tanpa lemak. Makan seperti itu kaya akan zat besi dan nutrisi penting yang baik untuk janin. Zat besi ini merupakan nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan otak bayi dalam kandungan. Kandungan zat besi bermanfaat untuk mengirimkan oksigen padanya. Kamu harus berhati-hati, sebab kekurangan zat bisa bisa berdampak negatif pada IQ nya kelak.

Sejalan dengan zat besi, asam folat termasuk nutrisi penting dalam pembentukan sel otak. Suplemen asam folat prenatal (masa sebelum kelahiran) penting bagi kecerdasan janin di dalam kandungan.

Temuan ahli dalam Journal of American Medical Association mengatakan,  Ibu yang mengonsumsi asam folat empat minggu sebelum kehamilan dan delapan minggu setelah kehamilan, bisa meminimalkan risiko autisme pada bayi sebanyak 40 persen. Nah, kamu bisa menemukan makanan yang kaya akan asam folat pada sayuran hijau seperti brokoli, bayam, dan kubis. 

Selain asupan nutrisi, konsumsi air putih juga enggak kalah penting. Menurut ahli, setidaknya ibu hamil perlu mengonsumsi air putih sebanyak 1,8 – 2 liter per hari.

Jumlah itu bisa diminum secara bertahap pada sahur dan buka puasa.

Yang terpenting, ketika berpuasa ibu diharuskan mengonsumsi makanan yang kaya zat besi, zinc, kalsium, asam folat, yodium, omega-3, asam lemak, vitamin A dan D. Nah, penuhilah asupan tersebut saat berbuka dan sahur.

Jangan Memaksakan Diri

Meski banyak ahli yang memperbolehkan ibu hamil untuk tetap berpuasa, tapi ada juga sebagian yang mengambil jalan aman. Misalnya, menyarankan ibu hamil untuk tidak berpuasa pada trimester pertama. Pasalnya, di waktu-waktu tersebut ibu hamil akan mengalami berbagai perubahan pada tubuhnya. Mulai dari mual, pusing, lemas, hingga muntah yang menyebabkan ibu sulit mengasup makanan. Nah, berpuasa dengan kondisi inilah yang dikhawatirkan bisa membahayakan kesehatan ibu dan janin.

Nah, ada juga dokter yang menyarankan ibu untuk tidak puasa di trimester ketiga dengan alasan yang berbeda lagi. Menjelang kelahiran, janin membutuhkan asupan yang cukup karena dirinya terus berkembang. Enggak cuma itu saja, di masa tersebut ibu hamil juga membutuhkan tenaga ekstra untuk mengejan selama proses melahirkan.

So, untuk memastikan aman atau tidaknya ibu berpuasa saat hamil, sebaiknya ibu perlu berdiskusi dengan dokter kandungan sebelum memutuskan untuk berpuasa. Tujuannya jelas, demi kesehatan dan keselamatan ibu dan janin.

(Baca juga: 6 Tips Atasi Kulit Kering Kusam Selama Berpuasa)

Ibu juga bisa lho mendiskusikan masalah di atas dengan dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Ibu juga bisa beli suplemen kehamilan lewat Halodoc, dan pesanan ibu akan dikirim dalam satu jam. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!