Awas, Diet Tak Tepat Malah Bikin Berat Badan Bertambah
Halodoc, Jakarta – Selain untuk menyehatkan tubuh, umumnya diet dilakukan banyak orang untuk memangkas berat badan berlebih. Namun, enggak jarang tujuan diet itu malah berbalik arah. Alih-alih ingin menurunkan berat badan, malah angka timbangan justru meroket. Kok bisa?
Hanya Dalam Jangka Pendek
Banyak orang melakukan upaya “balas dendam” ketika berhasil menurunkan beberapa kilogram berat badannya setelah diet. Alasannya simpel, diet membuat mereka merasa “tersiksa” karena diharuskan memotong banyak asupan kalori dan menghindari berbagai jenis makanan. Dengan kata lain, mereka beranggapan bahwa setelah sukses berdiet, mereka bebas makan apa saja dan tak masalah untuk melupakan dietnya.
Kata ahli, program diet yang enggak dipelihara bisa membuat berat badan seseorang kembali naik setelah diet. Hal ini bisa disebut dengan diet-induced weight-gain, yang bisa meningkatkan risiko obesitas. Ada penelitian menarik yang bisa kamu simak mengenai hal di atas.
Menurut sebuah studi di tahun 2011, orang yang diet bisa saja mengalami kenaikan berat badan yang lebih besar dibandingkan dengan mereka yang tidak berdiet dengan gen dan tubuh yang sama. Hal ini pernah dibuktikan ahli pada pasangan kembar berusia 16-25 tahun di Finlandia. Penelitian itu menemukan, mereka yang melakukan diet penurunan berat badan punya kemungkinan dua sampai tiga kali untuk mengalami kelebihan berat badan, dibandingkan dengan rekannya yang tidak menjalani diet.
Sel-Sel Tubuh Tidak Mengenali Fase Diet
Ketika berdiet tentunya akal sehat sadar bahwa kamu memang sedang menjalankan program diet. Namun, hal itu enggak berlaku bagi tubuh dan sel-selnya. Tubuh mengartikan diet sebagai bentuk kelaparan, begitu pula sel-sel tubuh. Keduanya enggak mengerti bahwa kamu sedang membatasi asupan makanan. Nah, ketika asupan tubuh semakin sedikit, tubuh akan meresponnya dengan melambatkan proses metabolisme dan membuat keinginan mengasup makanan semakin meningkat.
Kata ahli, diet membuat kamu enggak mengetahui isyarat lapar dan kenyang dari tubuhmu. Alhasil, kamu lebih mudah untuk mengasup makanan lebih banyak meskipun sedang tidak lapar. Dengan kata lain, kamu enggak percaya terhadap isyarat makan biologis tubuhmu.
Ada juga sebuah penelitian yang menyebutkan, orang yang diet akan merasa lebih lapar dan nafsu makannya akan meningkat dibandingkan sebelum mereka menerapkan program diet. Kok bisa? Alasannya otak orang yang berdiet akan lebih banyak melepaskan hormon yang membuat mereka merasa lapar. Enggak cuma itu, metabolisme tubuh mereka pun akan melambat, dan makanan yang mereka makan lebih banyak disimpan dalam bentuk lemak. Itulah sebabnya, diet yang enggak dilakukan dengan tepat secara enggak langsung bisa meningkatkan bobot badan seseorang.
Pola Makan Sehat Adalah Solusinya
Selain malas berolahraga, punya kebiasaan makan yang enggak menyehatkan juga jadi biang keladi meningkatnya berat badan. Umumnya, dalam upaya menjaga berat badan ideal, pola makan yang mesti kamu adopsi adalah diet kalori ketat. Bila ditelisik dari ilmu gizi, 0,5 kg berat badan setara dengan 3.500 kalori.
Normalnya, manusia mengonsumsi 2.250 – 3.000 kalori perhari. Nah, diet kalori yang disarankan adalah sekitar 1.000 – 1.700 kalori perhari. Kalau dihitung-hitung, diet ketat tiga hari baru bisa mengurangi sekitar 0,5 kilogram berat badan. Coba kamu bayangkan, bila kamu harus mengurangi lebih dari 10 kg.
Nah, karena diet rendah kalori dalam waktu lama sering buat orang 'tersiksa', makanya enggak heran mereka melakukan upaya 'balas dendam', makan sepuasnya ketika berat idealnya sudah tercapai. Namun, dalam waktu singkat bobotnya meroket kembali setelah itu. Lalu, apa yang harus dilakukan?
(Baca Juga: Tips Pilih Makanan Sehat Saat Liburan)
Milikilah pola makan sehat, sebab sejatinya lebih baik ketimbang melakukan diet kalori (terprogram sekalipun) dalam waktu yang panjang. Kamu bisa mencoba mengadopsi pola makan sehat seperti food combining, raw food, dan sejenisnya. Pelajari dan pahamilah dengan benar dari berbagai macam literatur atau bertanya langsung pada ahlinya. Lalu, terapkanlah pola makan sehat seumur hidup.
Punya pertanyaan mengenai cara menurunkan berat badan? Kamu bisa menghubungi dokter melalui aplikasi Halodoc untuk berdiskusi mengenai berbagai macam diet. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan