Alasan Buka Puasa Dianjurkan Tidak Langsung Makan Berat
Halodoc, Jakarta - Waktu buka puasa menjadi salah satu momen yang ditunggu-tunggu di bulan Ramadhan. Namun sayangnya, sejauh ini masih banyak orang yang tidak sadar telah melakukan kesalahan dalam melakukan buka puasa. Kesalahan saat berbuka yang kerap dilakukan adalah langsung mengonsumsi makanan berat, seperti nasi.
Buka puasa memang bertujuan untuk mengembalikan energi dan nutrisi yang hilang setelah seharian tidak makan dan minum. Namun hal tersebut juga dilakukan dengan melihat porsi dan menu makan. Jika tidak dilakukan dengan benar, alih-alih sehat, kamu justru akan memicu sejumlah masalah kesehatan pada tubuh. Ini alasan makan berat saat buka puasa tidak diperbolehkan.
Baca juga: Ketahui Penyebab Sakit Tenggorokan saat Puasa
Alasan Makan Berat saat Buka Puasa Tidak Diperbolehkan
Pada dasarnya, langsung menyantap makanan berat seperti nasi tidak dilarang. Namun porsinya harus diperhatikan. Pastikan agar jumlah makanan yang masuk ke dalam tubuh tidak berlebihan. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah terjadinya gangguan pada sistem pencernaan, terkait saat berpuasa seseorang tidak makan dan minum selama hampir 14 jam.
Selama waktu tersebut, sistem pencernaan sepenuhnya beristirahat dan tidak bekerja. Nah, mengonsumsi makanan besar saat berbuka menyebabkan sistem pencernaan dipaksa bekerja keras. Hal tersebut lah yang menjadi pemicu masalah pencernaan. Makan berat saat puasa seperti mengonsumsi nasi, dapat memicu kenaikan kadar gula, yang berakibat tubuh menjadi lemas.
Akibatnya, otak akan kekurangan oksigen dan glukosa, sehingga membuat seseorang lebih mudah mengantuk. Anjuran buka puasa yang baik seharusnya mengonsumsi makanan ringan atau takjil terlebih dulu, tetapi jangan berlebihan. Selanjutnya diikuti dengan konsumsi makanan berat 30 menit kemudian. Jika dipaksakan, perut bisa saja menjadi tidak nyaman, kembung, mual, atau terasa perih.
Baca juga: Mitos atau Fakta, Sesak Napas Bisa Sembuh Saat Puasa
Bukan hanya mengonsumsi makan berat saat buka puasa saja, berikut ini beberapa hal lainnya yang tidak boleh dilakukan:
1. Minum Air Dingin
Minum air dingin saat perut dalam kondisi kosong dapat memicu kontraksi pada lambung. Hal tersebut dikarenakan lambung menerima cairan dengan suhu yang jauh beda dari suhu tubuh. Minum air dingin saat berbuka puasa bukan hal yang tidak mungkin dapat memicu gangguan pencernaan, terutama bagi pengidap penyakit maag.
2. Makan Terburu-Buru
Makan terburu-buru membuat makanan kurang halus, sehingga menjadi lebih sulit untuk dicerna. Mengunyah makanan sebaiknya dilakukan sebanyak 30-50 kal. Sedangkan untuk makanan yang keras, sebaiknya dikunyah hingga 70 kali. Semakin lama makanan dikunyah, maka semakin banyak pula air liur yang mengandung enzim amilase. Dengan begitu, makanan akan lebih mudah melewati kerongkongan saat ditelan.
3. Konsumsi Makanan Pedas
Mengonsumsi makan pedas saat perut kosong memicu munculnya rasa mulas dan sakit perut. Senyawa capsaicin dalam cabai mampu mengiritasi dinding lambung, terlebih saat perut dalam keadaan kosong. Pada pengidap penyakit lambung, paparan capsaicin dalam jumlah kecil saja mampu memicu sakit di perut. Konsumsi makanan pedas saat buka puasa dapat memicu diare, karena capsaicin membuat usus besar tidak dapat menyerap air secara maksimal.
4. Banyak Konsumsi Makanan Manis dan Berlemak
Makanan manis dan berlemak menjadi jenis makanan yang mudah dicerna, sehingga membuat seseorang menjadi mudah lapar. Selain itu, keduanya memicu kenaikan berat badan yang signifikan.
Baca juga: 4 Aturan Puasa Sehat untuk Pengidap Kanker
Itulah alasan makan berat saat buka puasa harus dihindari, beserta beberapa hal lain yang tidak boleh dilakukan. Jika kamu mengalami masalah kesehatan saat menjalankan ibadah puasa, diskusikan gangguan yang dialami dengan dokter di aplikasi Halodoc, dan temukan langkah penanganan yang tepat.
Referensi:
Health Harvard. Diakses pada 2021. Breaking the fast.
Medical News Today. Diakses pada 2021. What you can and cannot eat and drink while fasting.
Diet Doctor. Diakses pada 2021. How to break your fast.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan