Agar Tetap Nyaman, Pastikan Sering Membersihkan Karpet
Halodoc, Jakarta – Membiarkan anak bermain di atas karpet membuat sebagian besar orang tua merasa lebih aman. Alasannya karena permukaan karpet yang lembut cenderung lebih aman untuk Si Kecil bergerak dibanding lantai.
Namun, para orang tua harus waspada pasalnya karpet ternyata bisa menjadi sumber penyakit, lho. Ini karpet karena menyerap berbagai macam kotoran, debu, bakteri hingga kutu. Maka dari itu, sangat penting untuk selalu menjaga kebersihan dari karpet, terutama jika tempat itu adalah favorit anak untuk bermain.
Menjaga kebersihan karpet nyatanya bisa menghindari penyeberan penyakit. Salah satu cara yang harus dilakukan adalah dengan membersihkan karpet secara rutin, dengan menggunakan penyedot debu. Sayangnya, selama ini ada persepsi yang salah soal membersihkan karpet. Banyak yang percaya bahwa karpet hanya perlu dibersihkan setelah mulai kotor, padahal tidak melulu seperti itu.
Nyatanya, kotoran di karpet bisa berbentuk apa saja, bahkan tidak terlihat. Jika karpet adalah tempat di mana si buah hati sering mengahbiskan waktu, maka ibu perlu membersihkan karpet setidaknya satu kali dalam seminggu. Meski tak bisa membasmi kuman secara sempurna, namun cara itu adalah yang terbaik dan cukup membantu dalam menjaga anak tetap aman.
Membersihkan Debu Saja Tidak Cukup
Meski sudah rutin membersihkan karpet dengan alat pengisap debu, namun ternyata hal itu belum cukup. Sebab ada beberapa jenis karpet yang terlihat bersih, namun masih banyak kuman dan bakteri yang menempel di sana. Maka dari itu, membawa karpet untuk dibersihkan di jasa cuci juga perlu dilakukan.
Setidaknya selain menyedot debu setiap satu minggu sekali, pastikan untuk membawa karpet ke jasa cuci dalam waktu 6 bulan sekali. Rutin membawa karpet ke jasa cuci dapat membersihkan kuman secara keseluruhan. Karena biasanya di tempat tersebut karpet akan dibersihkan dengan alat khusus, sehingga bersih sempurna.
Sayangnya hingga kini membersihkan karpet hanya dilakukan jika sudah merasa kotor. Bahkan hal itu bisa memakan waktu hingga satu tahun sekali. Dalam waktu yang lama tersebut, tentunya sudah banyak kutu, debu dan kotoran yang menempel di atas permukaan karpet. Kemudian, permukaan itulah yang akan bersentuhan langsung dengan kulit Si Kecil.
Perpindahan bakteri dan kuman dari gesekan kulit dengan permukaan kulit nyatanya dapat membuat seseorang menjadi lebih cepat sakit. Terutama pada anak-anak yang lebih rentan dan belum memiliki kekebalan tubuh yang sempurna.
Karpet yang bersih tentu akan membuat orang tua lebih merasa aman untuk membiarkan anak bermain. Selain itu, membersihkan karpet bisa mengusir berbagai mikroorganisme penyebab penyakit, sekaligus menciptakan udara ruangan yang bersih, sehat, dan aman bagi anak dan keluarga.
Beberapa jenis penyakit nyatanya bisa menular dari karpet yang kotor, mulai dari penyakit pernapasan hingga kulit. karena tak menutup kemungkinan, saat aktif bermain Si Kecil akan menghirup debu-debu yang saat masuk ke dalam tubuh, bisa jadi sumber penyakit.
Tungau juga bisa menyebabkan berbagai jenis penyakit kulit menyerang. Biar tetap sehat dan ibu tennag, yuk rutin mencuci dan membersihkan karpet. Ibu juga bisa sesekali menjemur karpet di bawah sinar matahari untuk menghilangkan apek.
Punya masalah kesehatan dan butuh saran dokter segera? Pakai aplikasi Halodoc saja. Dokter bisa dihubungi lewat Video/Voice Call dan Chat. Ibu juga bisa mendapat rekomendasi obat terbaik untuk meredakan gejala penyakit yang dialami anak atau anggota keluarga lain. Ayo, download sekarang di App Store dan Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan