Agar Anak Tak Cadel, Coba Lakukan Ini
Halodoc, Jakarta – Cadel adalah istilah yang digunakan untuk menyebut cara pengucapan bunyi yang khas. Biasanya, anak yang cadel kesulitan untuk mengucapkan huruf tertentu seperti “r”, “s”, “t”, “f”, “z”, “l”, dan “c”. Itu sebabnya mereka akan mengeluarkan bunyi khas saat menyebut huruf tersebut. Misalkan “r” menjadi “l”, “s” menjadi “th”, dan lainnya. Meski kondisi ini umum terjadi, bukan berarti ibu boleh membiarkannya begitu saja, ya. Sebab jika dibiarkan, kondisi ini bisa berlanjut hingga Si Kecil dewasa nanti. Oleh karena itu, ibu perlu mencari tahu penyebab dan cara penanganan cadel yang tepat. Simak penjelasan cara mengatasi anak cadel berikut ini, yuk. (Baca juga: Waduh! Ini 5 Penyakit yang Bisa Memengaruhi Kecerdasan Anak)
Ada banyak kondisi yang memicu Si Kecil mengalami cadel. Mulai dari bentuk lidah terlalu menjorok ke luar gigi, posisi gigi yang tidak benar, koordinasi bibir dan lidah kurang optimal, penggunaan dot atau empeng, dan ankyloglossia (tongue-tie). Ankyloglossia terjadi ketika jaringan yang menempel di lidah hingga bagian bawah mulut ukurannya terlalu pendek. Sehingga, membuat Si Kecil kesulitan untuk menjulurkan lidah dan memengaruhi caranya berbicara. Lantas, bagaimana cara mengatasi cadel pada anak?
Jika cadel disebabkan oleh faktor fisiologis, psikologis, atau masalah kebiasaan, ibu bisa menggunakan terapi bicara untuk mengatasinya. Terapi ini dilakukan untuk mengajarkan Si Kecil tentang cara mengucapkan kata dengan benar. Selain terapi bicara, ibu juga bisa melakukan beberapa hal ini untuk mengatasi cadel pada Si Kecil :
1. Perhatikan Kebiasaan Si Kecil
Kebiasaan tertentu, seperti mengisap jempol dan minum pakai dot bisa menyebabkan cadel. Oleh karena itu, ibu perlu memperhatikan kebiasaan Si Kecil. Jika ibu merasa kebiasaan tertentu memengaruhi cara bicara Si Kecil, ada baiknya ibu mengubah kebiasaan tersebut. Misalkan mencegah Si Kecil mengisap jempol dan membiasakannya minum pakai gelas. Sebab tanpa disadari, minum pakai dot bisa mendorong lidah Si Kecil ke depan dan berada di antara kedua giginya.
2. Latih Kekuatan Otot Lidah Si Kecil
Salah satu cara untuk melatih kekuatan otot lidah adalah dengan mengarahkan Si Kecil untuk minum memakai sedotan. Cara ini memungkinkan Si Kecil untuk melakukan gerakan mengisap menggunakan mulut dan lidahnya. Meksi sederhana, cara ini akan melatih kekuatan motorik mulut Si Kecil, sehingga mampu mengembangkan kemampuan bicaranya.
3. Koreksi Ucapan Si Kecil
Beberapa orang menganggap cadel sebagai hal yang lucu. Namun bagaimanapun, ibu enggak boleh membiarkannya. Ibu justru perlu mengoreksi ucapan Si Kecil dengan cara yang baik. Misalkan saat Si Kecil mengucapkan “salapan”, ibu bisa mengoreksi ucapan tersebut tanpa menyinggungnya dengan “oh, adik ingin sarapan ya? Ini sarapan untuk adik”. Selain itu, sebisa mungkin hindari bicara dengan gaya dicadel-cadelkan, ya. Sebab di masa tumbuh kembangnya, Si Kecil akan meniru yang dilakukan oleh ibu dan orang-orang di sekitarnya.
4. Bantu Si Kecil Berlatih
Mengubah kebiasaan bukanlah hal yang mudah. Untuk itu, ibu perlu membantu Si Kecil berlatih hingga pengucapannya menjadi benar. Jika Si Kecil cadel huruf “s”, ibu bisa melatihnya untuk merapatkan gigi atas dan bawah saat mengucapkan huruf “s” tersebut. Latih Si Kecil secara rutin dan dengan cara yang menyenangkan. Misalkan sambil mendongeng, bersantai, dan situasi menyenangkan lainnya. Jangan lupa juga untuk memberikan pujian untuk Si Kecil saat ia berhasil mengucapkan kata dengan benar ya, bu.
Nah, selama Si Kecil berada di fase pertumbuhan dan perkembangan, jangan lupa untuk perhatikan kondisi kesehatan Si Kecil ya, bu. Jika Si Kecil sakit, sekarang ibu enggak perlu lagi repot ke luar rumah untuk membelikan Si Kecil obat/vitamin. Ibu bisa memanfaatkan fitur Pharmacy Delivery atau Apotik Antar di aplikasi Halodoc. Ibu hanya tinggal pesan obat/vitamin yang dibutuhkan Si Kecil melalui aplikasi Halodoc dan pesanan ibu akan diantar dalam satu jam. Jadi, yuk download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play. (Baca juga: Timbang-menimbang Pola Asuh Untuk Anak)