6 Tes Kesehatan yang Wajib Dilakukan Bayi Baru Lahir
Halodoc, Jakarta – Ada banyak yang perlu diperhatikan ibu usai persalinan. Bukan cuma kesehatan ibu, namun juga kesehatan bayi yang baru lahir. Biasanya setelah lahir, bayi akan langsung “dibungkus” selimut lalu di dekatkan ke dada ibu agar terjalin “ikatan”. Namun setelahnya, ada beberapa tes kesehatan yang harus dilakukan.
Meskipun saat lahir buah hati ibu ini terlihat sehat dan normal, namun begitu diperlukan pemeriksaan menyeluruh sehingga dokter bisa mengetahui apakah kesehatannya dalam kondisi baik. Serangkaian tes kesehatan yang dilakukan dokter ini bertujuan untuk memastikan kondisi bayi dalam keadaan yang baik dan terutama, organnya semua bekerja dengan baik.
Pemeriksaan biasa ini dilakukan setelah beberapa jam ia lahir. Selain itu, pemeriksaan ini juga tidak bisa dilakukan hanya dengan pengamatan fisik saja, namun ada beberapa tes yang dijalani. Agar ibu bisa memantau tes kesehatan apa saja yang dijalani Si Kecil setelah dilahirkan, yuk, cari tahu berikut ini:
Tes APGAR
APGAR merupakan kepanjangan dari Appearance, Pulse, Grimace, Activity, Respiration. Tes APGAR ini dilakukan untuk memeriksa kondisi fisik bayi. Tes dilakukan untuk mendeteksi adanya kelainan dan apakah ia membutuhkan perawatan ekstra. Biasanya, dokter akan mengukur skor APGAR sebanyak 2 kali, yaitu di menit pertama dan 5 menit setelah kelahiran.
Setelah melakukan pemeriksakan pernapasan, detak jantung, refleks, otot, dan warna kulit bayi. Dokter akan memberikan skor untuk setiap pemeriksaan organ. Jika skor yang diberikan dokter ini mencapai 7 atau lebih, maka kondisi bayi termasuk normal.
Setelah itu, fisiknya pun akan diperiksa seperti berat badan, lingkar kepala, panjang, dan jika ada kelainan yang terlihat jelas seperti memar atau goresan saat proses kelahiran.
Tes Fisik
Umumnya, dokter melakukan fisik secara lengkap pada 24 jam pertama. Pemeriksaan ini biasanya dilakukan oleh dokter anak jika ibu melahirkan di rumah sakit, namun jika melahirkan di rumah atau klinik kecil pemeriksaan biasanya dilakukan oleh dokter atau bidan. Pemeriksaan fisik yang umumnya dijalani bayi adalah:
- Jantung & Paru-Paru
Kedua organ ini akan langsung diperiksa oleh dokter beberapa menit setelah bayi lahir. Yang diamati dokter adalah pola pernafasan dan memeriksa jantung dengan stetoskop. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui kedua organ ini bekerja dengan baik. - Perut
Selanjutnya, dokter melakukan pemeriksaan perut untuk memastikan kondisi ginjal, hati, dan limpa bayi berada di posisi dan ukuran yang seharusnya. - Telinga & Mulut
Kedua organ ini diperiksa untuk melihat apakah ada kelainan pada langit-langit mulut dan tidak ada cairan yang abnormal yang masuk ke dalam telingan. - Pinggul
Untuk memeriksa bagian tubuh ini, kaki bayi akan diputar lalu ditekuk hingga dada sebelum dikembalikan ke posisi semua. Jika pinggul terkilir maka akan ada bunyi yang terdengar. Pemeriksaan pinggul ini penting dilakukan untuk mengetahui risiko kelainan sehingga jika ada dapat diobati lebih cepat. - Tulang Belakang
Bagian tulang belakang ini diperiksa untuk mengetahui apakah Si Buah Hati mengalami mengalami spina bifida, yakni cacat lahir akibat terbentuknya celah pada tulang belakang. - Organ Genital
Pada bayi laki-laki, pemeriksaan dilakukan untuk memastikan bahwa testis tidak turun serta bagian penis diperiksa untuk memastikan bukaan ada di bagian ujung dan bukannya bawah. Sedangkan pada bayi perempuan, bagian vagina diperiksa apakah mengeluarkan cairan seperti keputihan atau darah. Hal ini normal terjadi karena terpengaruh hormon ibu. - Bokong
Bagian tubuh ini diperiksa apakah ada kelainan jika tak ada lubang dan memeriksa mekonium. Feses yang dikeluarkan Si Kecil selama di dalam kandungan disebut mekonium. - Fisik
Tanda-tanda Down Syndrome bisa diketahui sejak dini. Jadi pengamatan dilakukan secara fisik jika saja bayi memiliki kelainan ini.
Tes Mata
Setelah lahir, bayi juga melakukan tes pemeriksaan mata. Tes mata ini dilakukan untuk mengetahui apakah si kecil terkena penyakit mata seperti katarak dan infeksi lainnya. Tes dilakukan dengan oftalmoskop untuk memeriksa refleks merah pada pupil.
Tes Refleks
Tes ini dilakukan untuk memastikan refleks Moro, yakni respon terhadap suara atau bunyi yang mengejutkan. Selain itu, respon mengisap bayi juga dites dengan cara memasukkan jari ke dalam mulut bayi. Untuk bayi yang baru lahir, jika dikagetkan ia akan merespon dengan melengkungkan punggung, melemparkan kepalanya ke belakang, serta merentangkan tangan dan kaki.
Tes Vitamin K
Bayi yang lahir dengan kekurangan vitamin K akan mengalami pendarahan internal. Sehingga tes ini dilakukan untuk mengantisipasi kekurangan ini.
Skrinning
Tes ini dilakukan untuk mencari tahu adanya kelainan genetik seperti cystic fibrosis, hipotiroidisme dan fenilketonuria. Tes ini dilakukan dengan mengambil sampel darah dari tumit bayi.
Memantau kondisi kesehatan si kecil sejak lahir sangat penting. Pastikan si kecil mendapatkan pemeriksaan yang tepat dari dokter setelah ia dilahirkan. Jika ibu memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai kondisi kesehatan bayi di kemudian hari, ibu bisa menggunakan aplikasi Halodoc. Dengan Halodoc, ibu bisa bicara langsung dengan dokter melalui Video/Voice Call dan Chat. Selain itu, ibu juga bisa membeli produk kesehatan yang dibutuhkan melalui Halodoc dan pesanan akan diantar ke tujuan dalam satu jam. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play.