6 Penyebab Miss V Gatal
Halodoc, Jakarta – Miss V atau vagina yang terasa gatal memang mengganggu. Vagina yang terasa gatal dapat membuat tidak nyaman dan aktivitas juga terganggu. Pasalnya, rasanya tidak mungkin kan untuk menggaruk bagian di bawah sana, apalagi bila berada di tempat yang ramai?
Baca juga: Ketahui 6 Tanda Keputihan yang Tidak Normal
Vagina yang gatal merupakan kondisi umum yang bisa terjadi pada usia remaja hingga dewasa. Timbulnya rasa gatal pada vagina dapat disebabkan oleh sesuatu yang sepele, misalnya karena penggunaan produk kewanitaan tertentu, sehingga kamu tidak perlu khawatir secara berlebihan. Namun, vagina yang gatal juga bisa menjadi masalah kesehatan yang serius. Berikut penyebab vagina gatal, yaitu:
- Bacterial Vaginosis
Dilansir dari Web MD, bacterial vaginosis (BV) adalah infeksi vagina yang bisa menimbulkan rasa gatal pada area tersebut. BV disebabkan karena adanya ketidakseimbangan antara bakteri baik dan jahat, dan juga karena adanya perubahan pH dalam vagina.
Gejalanya mirip seperti infeksi jamur vagina, namun bedanya BV menyebabkan kamu mengeluarkan keputihan bertekstur cair, berwarna putih susu atau kuning, dan berbau menyengat. Jadi, penting untuk memerhatikan ciri-ciri keputihan agar mengetahui dengan pasti masalah vagina yang kamu alami.
- Infeksi Jamur
Dilansir dari Mayo Clinic, infeksi jamur atau kandidiasis vagina adalah jamur yang tumbuh secara berlebihan pada vagina dan vulva. Wanita yang berisiko mengalami infeksi ini adalah wanita yang sedang hamil, mengonsumsi antibiotik, aktif berhubungan seksual dan yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Selain timbul rasa gatal dan iritasi, jamur juga menyebabkan keputihan. Sebaiknya tanyakan langsung kesehatan kamu pada dokter kulit dan kelamin agar kondisi gejala dapat diatasi dengan baik.
- Dermatitis Kontak
Penggunaan kondom, lubrikan, tisu toilet berpewangi, sabun pembersih kewanitaan, bahkan pembalut bisa menyebabkan dermatitis kontak. Kulit di area vagina mungkin saja tidak cocok atau alergi dengan produk-produk yang kamu gunakan tersebut, sehingga akhirnya menyebabkan alergi.
Selain membuat vagina gatal, dermatitis kontak juga dapat membuat kulit di sekitar area vagina memerah, bengkak, dan menebal. Jadi, kalau kamu tahu bahwa kamu rentan terhadap iritasi vagina, gunakan produk perawatan tubuh yang hypoallergenic, serta hindari menggunakan sabun pembersih kewanitaan.
Baca juga: Inilah 6 Cara yang Tepat Jaga Kebersihan Miss V
- Penyakit Kelamin
Beberapa penyakit kelamin menular seperti klamidia, herpes genital trikomoniasis, dan gonore dapat membuat vagina terasa gatal. Enggak hanya itu, rasa gatalnya juga bisa berkembang menjadi rasa nyeri dan terbakar.
Jika vagina terasa gatal dan diikuti oleh gejala umum penyakit kelamin seperti nyeri saat buang air kecil, keputihan berbau busuk, dan rasa nyeri saat berhubungan intim, segera periksakan diri ke dokter.
- Menopause
Kadar hormon estrogen yang menurun saat menopause dapat menyebabkan dinding vagina mengering dan menipis. Hal ini dapat menyebabkan iritasi dan gatal. Dilansir dari Medical News Today, kondisi ini dikenal sebagai vaginal atrophy yang umum terjadi, namun harus segera ditangani dengan baik.
Tidak hanya pada vagina, vaginal atrophy juga memengaruhi proses pembuangan urin. Pengidap vaginal atrophy mengalami nyeri saat buang air kecil dan frekuensi buang air kecil yang meningkat.
- Eksim atau Psoriasis
Dilansir dari Harvard Medical School, faktor lainnya yang bisa menyebabkan vagina terasa gatal adalah karena adanya penyakit kulit seperti eksim dan psoriasis. Biasanya rasa gatal juga diikuti dengan gejala lainnya, yaitu ruam kemerahan.
Kondisi ini umumnya menyebabkan bagian labia majora pada vagina mengalami iritasi. Sebaiknya perhatikan iritasi yang terjadi, jaga dan rawat iritasi agar tidak menimbulkan kondisi infeksi.
Baca juga: 5 Penyakit Kelamin Berbahaya yang Perlu Diketahui
Tidak perlu malu, kamu bisa menanyakan tentang penyebab rasa gatal pada vagina kamu pada dokter ahli dan terpercaya yang ada di Halodoc. Melalui Video/Voice Call dan Chat, kamu bisa minta saran kesehatan dan rekomendasi obat kapan saja dan di mana saja.
Referensi:
Medical News Today. Diakses pada 2020. What’s to Know About Atrophic Vaginal
Medical News Today. Diakses pada 2020. Can Menopause Cause Itching? Tips for Relief
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Yeast Infection
Harvard Medical School. Diakses pada 2020. Managing Common Vulvar Skin Conditions
Web MD. Diakses pada 2020. Vaginal Itching, Burning, and Irritation
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan