6 Penyebab Kanker Prostat
“Para pria sebaiknya waspada terhadap penyakit kanker prostat. Penyakit ini dapat memicu gejala pada pengidapnya. Penyebabnya adalah perubahan atau mutasi DNA pada kelenjar prostat yang memicu munculnya sel abnormal yang tidak terkendali. Ada beberapa faktor yang memicu perubahan DNA, seperti usia, jenis makanan yang dikonsumsi, kebiasaan merokok, riwayat keluarga, hingga obesitas.”
Halodoc, Jakarta – Meskipun ukurannya kecil, prostat memiliki peran penting dalam sistem reproduksi pria. Kelenjar ini berfungsi untuk menghasilkan cairan yang menyuburkan dan melindungi sperma. Sayangnya, tidak sedikit pria yang terkena kanker prostat.
Di Indonesia, kanker prostat menduduki urutan ke-5 sebagai jenis kanker terbanyak dengan jumlah pengidap sebanyak 971 orang pada 2011. Karena itu, pria wajib tahu faktor-faktor apa saja yang bisa menyebabkan kanker prostat agar bisa melakukan tindakan pencegahan. Lalu apa saja penyebab kanker prostat? Simak ulasannya, di sini!
Penyebab Kanker Prostat
Kanker prostat terjadi karena adanya pertumbuhan sel-sel secara tidak terkendali dalam kelenjar prostat. Kanker prostat ada yang bersifat agresif dan mampu menyebar dengan cepat, tetapi kebanyakan kanker prostat tumbuh secara perlahan dan tidak menyebar.
Pria yang mengidap kanker prostat, awalnya tidak akan merasakan gejala apapun. Namun, ketika prostat sudah membengkak dan mulai memengaruhi bagian lain, seperti uretra, kondisi ini bisa memicu beberapa gejala, seperti:
- Terasa nyeri atau panas pada bagian penis ketika buang air atau ejakulasi.
- Meningkatnya frekuensi buang air kecil terutama pada malam hari.
- Merasakan sensasi kandung kemih yang selalu penuh.
- Muncul darah yang bercampur dengan urine maupun air mani.
Hingga kini belum diketahui penyebab pasti kanker prostat. Namun, perubahan pada DNA sel prostat normal menyebabkan terjadinya kanker prostat. Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seorang pria mengalami kanker prostat, yaitu:
1. Usia
Kanker prostat paling banyak dialami oleh pria berusia lanjut. Sekitar delapan dari sepuluh pengidap kanker prostat adalah pria berusia di atas 65 tahun.
2. Faktor Genetik
Riwayat kesehatan keluarga turut memengaruhi risiko seorang pria terkena kanker prostat. Misalnya, jika ada anggota keluarga laki-laki yang mengidap kanker prostat atau saudara perempuan yang mengidap kanker payudara, risiko kamu terkena kanker prostat akan meningkat. Namun, risiko kanker prostat akan lebih besar bila saudaramu yang mengidap kanker dibandingkan bila ayah yang mengidap penyakit ini.
3. Obesitas
Berat badan yang terlalu berlebihan atau obesitas juga bisa meningkatkan risiko seorang pria terkena kanker prostat. Karena itu, para pria disarankan untuk berolahraga secara teratur dan makan makanan sehat agar berat badan tetap ideal.
4. Makanan
Terlalu sering mengonsumsi makanan yang berkalsium tinggi juga bisa memicu terjadinya kanker prostat. Selain itu, pria yang lebih sering makan daging merah dan olahan produk susu berlemak tinggi juga memiliki risiko terkena kanker prostat yang lebih tinggi dibanding pria yang jarang mengonsumsi makanan tersebut.
5. Kebiasaan Merokok
Bukan hanya meningkatkan risiko gangguan kesehatan pada jantung dan paru-paru, kebiasaan merokok juga bisa memicu kanker prostat. Untuk itu, pastikan kamu membatasi atau berhenti melakukan kebiasaan ini.
6. Penyakit Menular Seksual
Mengidap penyakit menular seksual seperti gonore atau klamidia diduga juga bisa meningkatkan risiko terkena kanker prostat. Karena itu, kamu dianjurkan untuk berhubungan intim hanya dengan satu orang saja dan selalu gunakan pelindung saat melakukan hubungan seksual.
Nah, itulah beberapa penyebab kanker prostat. Kamu bisa bertanya langsung dengan dokter spesialis menggunakan aplikasi Halodoc. Berikut rekomendasi dokter spesialis di Halodoc, yaitu:
Dokter Spesialis Bedah Onkologi yang aktif melayani pasien di RS Siloam Tb Simatupang, RS Siloam Lippo Village. dr Bernard Agung Baskoro mendapatkan gelar spesialisnya setelah menamatkan pendidikan di Universitas Gadjah Mada, Yogya pada tahun 2006.
Beliau yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia (PERABOI) bisa memberikan layanan medis terkait pembedahan penyakit kanker.
Dokter Spesialis Bedah Onkologi yang aktif melayani pasien di RS Royal Taruma. dr. Bob Andinata mendapatkan gelar spesialisnya setelah menamatkan pendidikan di Universitas Indonesia.
Beliau yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Saraf dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dapat memberikan layanan konsultasi seputar bedah onkologi.
Dokter Spesialis Bedah Onkologi yang aktif melayani pasien di RS Pondok Indah Puri Indah dan RS Tebet. dr. Cahyo Novianto mendapatkan gelar spesialisnya setelah menamatkan pendidikan di Universitas Diponegoro, Semarang pada tahun 2010.
Beliau yang tergabung dalam Ikatan Ahli Bedah Indonesia dan Ikatan Dokter Indonesia sebagai anggota ini dapat memberikan layanan konsultasi seputar bedah onkologi.
Gunakan fitur Call, Chat, atau Video Call untuk berdiskusi dan minta saran kesehatan dari dokter. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Prostate Cancer.
American Cancer Society. Diakses pada 2022. Prostate Cancer Risk Factors.
Medical News Today. Diakses pada 2022. What to Know About Prostate Cancer.
Diperbarui pada 6 Januari 2022.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan