6 Mitos Olahraga yang Masih Sering Dipercaya

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   08 Juni 2018
6 Mitos Olahraga yang Masih Sering Dipercaya6 Mitos Olahraga yang Masih Sering Dipercaya

Halodoc, Jakarta – Olahraga sudah terbukti menyehatkan. Namun, masih ada beberapa informasi yang kurang tepat (mitos) yang beredar di banyak kalangan. Agar kamu tidak salah, simak penjelasan tentang mitos olahraga yang masih sering dipercaya berikut ini, yuk.

1. Olahraga Harus Setiap Hari

Meskipun menyehatkan, bukan berarti kamu boleh terus berolahraga tanpa memberikan waktu untuk tubuh beristirahat. Dosis olahraga yang dianjurkan oleh para ahli adalah maksimal lima hari dalam seminggu, atau dengan total waktu berolahraga 150 menit untuk intensitas sedang dan 75 menit untuk intensitas tinggi. (Baca juga: Dosis Olahraga yang Dianjurkan agar Tetap Sehat)

2. Waktu Olahraga Terbaik Adalah Pagi Hari

Untuk berolahraga, kamu bisa melakukannya kapan saja sesuai dengan kekosongan waktu dan kesiapan tubuh. Sebab selama dilakukan secara rutin, olahraga bisa meningkatkan kesehatan dan kebugaran tubuh. Namun, jika kamu ingin berolahraga di pagi hari, pastikan untuk mengisi perut sekitar 2 jam sebelum berolahraga. Ini dilakukan untuk mencegah terjadinya nyeri perut saat berolahraga. Jika kamu ingin berolahraga di malam hari, kamu bisa melakukannya setengah jam atau lebih sebelum beranjak tidur.

3. Bebas Makan Apapun Setelah Berolahraga

Jika tujuan olahraga untuk menurunkan berat badan, kamu bisa mengombinasikan antara pola makan sehat dengan olahraga yang kamu lakukan. Tapi, ini bukan berarti kamu boleh makan apapun setelah berolahraga. Sebab secara umum, penurunan berat badan lebih banyak dipengaruhi oleh makanan yang kamu konsumsi dibandingkan olahraga yang kamu lakukan. (Baca juga: Makanan yang Boleh Dimakan Sebelum dan Setelah Olahraga)

4. Keringat Menggambarkan Jumlah Kalori Terbakar

Setiap orang memiliki jumlah kadar keringat yang berbeda-beda. Ada yang mudah berkeringat, tapi ada juga yang sulit berkeringat. Lagipula, keringat hanyalah bentuk reaksi tubuh ketika ingin mendinginkan diri atau membuang cairan yang tidak dibutuhkan oleh tubuh. Jadi, keringat dan jumlah kalori yang terbakar saat berolahraga tidak ada kaitannya, ya.

5. Kalori yang Terbakar saat Lari dan Berjalan Sama

Anggapan ini adalah mitos. Sebab, sebuah studi dari Universitas Syracuse, New York melaporkan bahwa kalori yang terbakar saat lari cenderung lebih besar dibandingkan saat berjalan kaki. Jadi, kalau kamu ingin membakar banyak kalori, sebaiknya kamu memilih olahraga lari dibandingkan berjalan kaki.

6. Harus Minum Minuman Isotonik Setelah Olahraga

Minuman isotonik adalah minuman yang ditujukan untuk para atlet atau orang yang berolahraga. Minuman ini dikonsumsi untuk menggantikan cairan, elektrolit, serta gula dalam tubuh secara cepat. Minuman ini bisa dengan cepat diserap oleh tubuh karena memiliki konsentrasi serta tekanan osmotik yang sama seperti cairan yang ada di dalam tubuh. Meskipun begitu, bukan berarti kamu hanya boleh minum minuman isotonik setelah berolaharag. Sebab, kamu boleh minum minuman apapun, terutama air putih untuk menggantikan cairan yang hilang setelah berolahraga. (Baca juga: Setelah Berolahraga, Berapa Banyak Air yang Mesti Diminum?)

Nah, itulah enam mitos olahraga yang masih sering dipercaya. Kalau masih ada informasi seputar olahraga yang meragukan, kamu bisa bertanya tentang kebenarannya pada dokter Halodoc. Kamu hanya perlu download aplikasi Halodoc di App Store dan Google Play. Setelah itu, kamu bisa masuk ke fitur Contact Doctor untuk bertanya pada dokter kapan saja dan dimana saja melalui Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, gunakan aplikasi Halodoc sekarang juga!