5 Makanan yang Perlu Dihindari Ibu Hamil
Halodoc, Jakarta – Saat hamil, asupan makanan yang ibu konsumsi menjadi hal penting untuk diperhatikan. Bukan tanpa alasan, karena apa yang ibu konsumsi bisa berdampak pada kesehatan janin. Asupan nutrisi selama fase kehamilan juga harus dijaga, karena ada jenis makanan yang membahayakan kesehatan janin jika ibu mengonsumsinya.
Dampaknya beragam, mulai dari keracunan hingga mengganggu perkembangan otak janin. Lalu, apa saja makanan yang tidak dianjurkan dan perlu dihindari ibu hamil agar kesehatan janin tetap optimal? Berikut ini di antaranya:
- Ikan yang Mengandung Merkuri
Ibu hamil dianjurkan untuk banyak mengonsumsi ikan karena sangat baik untuk tumbuh kembang janin. Namun, ternyata tidak semua jenis ikan baik untuk ibu hamil. Ikan dengan kandungan merkuri tinggi seperti ikan hiu, todak, dan makarel raja sebaiknya tidak ibu konsumsi karena berbahaya bagi janin.
Baca juga : Kapan Ibu Hamil Harus Istirahat Total?
Studi yang dipublikasikan dalam The Archives of Pediatrics & Adolescent Medicine menyebutkan, semakin sering ibu hamil mengonsumsi ikan bermerkuri, maka semakin tinggi risiko janin mengidap ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder). Sementara itu, jenis ikan yang dianjurkan dikonsumsi ibu hamil adalah rendah merkuri dan kaya kandungan asam lemak omega-3 seperti salmon, sarden, dan ikan lele.
- Makanan Mentah
Berbagai sumber makanan yang dikonsumsi secara mentah atau setengah matang bisa membahayakan ibu dan janin. Sebab, makanan mentah mengandung parasit (seperti cacing) dan bakteri (seperti Salmonella) yang bisa membuat ibu hamil mengalami diare, muntah, hingga keracunan. Jadi, pastikan setiap makanan yang ibu konsumsi dimasak sampai matang sempurna, ya!
- Susu Mentah
Ibu hamil tidak dianjurkan untuk minum susu mentah yang tidak melalui proses pasteurisasi. Sama halnya dengan makanan mentah, susu mentah juga mengandung bakteri dan kuman berbahaya yang bisa membuat ibu hamil rentan mengalami diare, muntah, dan kram perut.
Baca juga : 7 Cara Suami Memanjakan Istri yang Sedang Hamil
American Academy of Pediatrics menunjukkan bahwa ibu hamil yang minum susu mentah berisiko tinggi mengalami infeksi Toksoplasmosis. Infeksi tersebut membuat janin pada ibu rentan alami gangguan pendengaran, gangguan penglihatan, kerusakan otak, hingga kelahiran mati.
- Kafein
Konsumsi kafein saat hamil sebenarnya boleh saja, asal tidak berlebihan. Studi yang diterbitkan dalam American Journal of Epidemiology menduga konsumsi kafein berlebihan selama hamil meningkatkan risiko keguguran, berat badan bayi lahir rendah, dan kematian bayi saat lahir.
Kafein yang dikonsumsi juga diduga dapat menembus plasenta dan berdampak pada detak jantung janin. Oleh karena itu, ibu perlu membatasi asupan kafein (seperti kopi, teh, cokelat, dan minuman bersoda) setidaknya 200 mg atau sekitar 2 cangkir kopi instan per hari.
- Alkohol
Terlalu banyak konsumsi alkohol selama hamil dapat mengakibatkan sindrom alkohol pada janin (fetal alcohol syndrome). Kondisi ini bisa menyebabkan gangguan perkembangan janin, seperti ukuran kepala kecil, kelainan bentuk wajah, kelainan jantung, kemunduran mental, hingga terganggunya perkembangan otak. Jadi, ibu hamil wajib menghindari konsumsi alkohol untuk menjaga kesehatan janin di dalam kandungan.
Baca juga : 6 Hal yang Perlu Dilakukan saat Hamil
Jika masih ragu, ibu bisa bertanya langsung pada dokter kandungan, makanan apa saja yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi selama hamil agar Si Kecil selalu sehat. Gunakan aplikasi Halodoc, ya, jadi ibu akan lebih mudah chat dengan dokter kapan saja, atau jika ingin berobat ke rumah sakit terdekat tanpa perlu mengantre lagi.
Referensi:
The Archives of Pediatrics & Adolescent Medicine. Diakses pada 2020. Prenatal Exposure to Mercury Fish Consumption During Pregnancy and Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder-Related Behavior in Children.
American Academy of Pediatrics. Diakses pada 2020. AAC Advises Pregnant Women and Children Not to Consume Raw Milk Products.
Britt Clausson, et al. 2002. Diakses pada 2020. Effect of Caffeine Exposure during Pregnancy on Birth Weight and Gestational Age. American Journal of Epidemiology 155(5): 429-436.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan