5 Makanan yang Berbahaya bagi Kesehatan Otak

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   25 Juni 2018
5 Makanan yang Berbahaya bagi Kesehatan Otak5 Makanan yang Berbahaya bagi Kesehatan Otak

Halodoc, Jakarta –  Otak adalah bagian terpenting dalam tubuh, karena otaklah yang mengatur semua sistem dalam tubuh berfungsi sebagaimana mestinya. Sehingga, sangat penting untuk menjaga agar otak dapat bekerja maksimal dan menjalankan fungsinya. Dilansir dari Health Line,  pada 2030 diperkirakan akan terjadi peningkatan demensia pada penduduk dunia dan kemungkinan besar 65 juta orang di seluruh dunia akan mengalami demensia.

Ternyata, makanan menjadi salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan otak. Berikut adalah beberapa makanan yang berbahaya bagi kesehatan otak. Baca juga: 6 Manfaat Minyak Ikan Bagi Kesehatan

  1. Minuman Manis

Soda, minuman bergula, minuman cepat saji, dan minuman berenergi dapat berbahaya bagi kesehatan otak. Minuman manis tidak hanya menambah lingkar pinggang, tetapi juga meningkatkan risiko diabetes tipe 2 dan Alzheimer. Pasalnya, kandungan fruktosa atau gula jagung yang tinggi memiliki efek negatif pada otak, yaitu menurunkan fungsi otak, memori, dan pembentukan neuron otak.

  1. Karbohidrat Olahan

Pizza, pasta, dan burger adalah jenis karbohidrat olahan yang berbahaya bagi kesehatan otak. Pasalnya, karbohidrat olahan mengandung indeks glikemik tinggi yang dapat menimbulkan peradangan pada bagian memori otak. Mereka yang mengonsumsi karbohidrat olahan terlalu sering dapat mengalami penurunan memori. Baca juga: 4 Manfaat Minum Susu untuk Orang Dewasa

  1. Alkohol

Ketika dikonsumsi dalam jumlah yang terbatas, alkohol memang dapat memberikan efek relaksasi. Namun jangan ditanya kalau dikonsumsi dalam jumlah besar, akibatnya bisa berdampak serius pada otak. Penggunaan yang sangat berlebihan bisa mengurangi volume otak, termasuk kehilangan ingatan, gangguan penglihatan, dan ketidakseimbangan kerja tubuh. Tak berhenti disitu, penggunaan alkohol yang sudah melebihi dosis hariannya dapat menyebabkan gangguan emosional.

  1. Ikan yang Mengandung Merkuri

Merkuri adalah logam berat yang dapat tersimpan dalam waktu lama pada jaringan hewan. Beberapa jenis ikan yang rentan terhadap merkuri adalah hiu, makarel, dan tuna. Ada baiknya kamu menghindari konsumsi jenis ikan-ikan tersebut yang selain berbahaya untuk otak juga berbahaya buat organ-organ tubuh lainnya, seperti hati dan ginjal. Baca juga: Selain Usir Sembelit, Ini 7 Manfaat Lain Pepaya

  1. Lemak

Terlalu banyak mengonsumsi lemak dapat menyebabkan kerusakan otak. Pasalnya, lemak bisa mengurangi zat kimia yang melindungi otak dari Alzheimer. Mengonsumsi terlalu banyak lemak juga dapat memperlambat gerak motorik dan membuat badan lemas. Bahaya lain yang mengintai kalau terlalu banyak mengonsumsi lemak adalah sakit jantung koroner, penyempitan pembuluh darah, dan obesitas.

Ketimbang mengonsumsi makanan-makanan tersebut, ada baiknya kamu meningkatkan konsumsi makanan yang dapat memaksimalkan kerja otak seperti salmon, susu, dan sayuran hijau tua seperti bayam dan brokoli yang dapat memaksimalkan sistem kerja saraf pusat sehingga meningkatkan kemampuan memori dan fokus.

Selain dari makanan, cara lain untuk menjaga kesehatan otak adalah dengan sering melatihnya melalui aktivitas seperti mengisi teka-teki silang, bermain catur, ser melakukan olahraga yang dapat merangsang ingatan dan motorik seperti zumba atau pun jenis olahraga dengan penerapan teknik strategi.

Banyak membaca juga bisa menjadi salah satu cara untuk melatih ketajaman otak bekerja dengan meningkatkan daya analisis serta berpikir kritis melalui topik yang dibaca. Terlibat dalam diskusi terbuka serta mengemukakan pendapat secara langsung dan berdiskusi adalah salah satu tips lain memaksimalkan kerja otak.

Kalau kamu ingin tahu lebih lanjut mengenai makanan yang berbahaya dikonsumsi untuk kesehatan otak apa saja, atau pun cara melatih otak supaya dapat memiliki ingatan yang tajam,  bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.