Tak Perlu Khawatir, Begini Cara Mengatasi Cegukan pada Bayi
“Ada beberapa penyebab bayi cegukan dan cara khusus untuk mengatasinya. Di antaranya mengubah posisi menyusui, menepuk punggung bayi, atau membantu Si Kecil bersendawa.”
Halodoc, Jakarta – Ada banyak penyebab bayi cegukan. Selain itu, bayi rentan mengalami cegukan karena mekanisme kontrol untuk refleksnya belum berkembang dengan maksimal. Akibatnya, terkadang diafragma dapat mengencang secara tiba-tiba dan menutup pita suara di kerongkongan, sehingga menghasilkan bunyi khas cegukan di bagian atas tenggorokan.
Mengutip informasi di Journal of Family Medicine and Primary Care, penyebab bayi cegukan bisa karena penyakit tertentu. Kondisi lingkungan tempat anak tumbuh juga bisa memicu cegukan. Misalnya, ketika bayi mendengar suara keras, teriakan tiba-tiba, dan bunyi-bunyian yang mengganggu lainnya.
Meskipun cegukan pada bayi atau balita umumnya adalah sesuatu yang normal dan tidak berbahaya, namun jika sudah mulai mengganggu kenyamanan, ada baiknya ibu perlu mempelajari ataupun mencari tahu cara mengatasinya berikut ini!
Berbagai Cara Mengatasi Cegukan
Cegukan bisa berhenti tanpa ibu melakukan apapun, tetapi bisa berlangsung lama, sehingga sangat mengganggu kenyamanan bayi. Lantas, bagaimana cara mengatasinya? Simak tipsnya di sini!
1. Ganti posisi menyusui
Saat menyusui sering kali udara juga ikut masuk ke mulut bayi, hal inilah yang menyebabkan terjadinya cegukan. Cara mengatasi cegukan pada bayi baru lahir, salah satunya dengan mengubah posisi menyusui.
Setelah memperbaiki posisi menyusui, harapannya bayi tidak lagi kemasukan udara bersamaan dengan ASI. Jika cegukan masih terjadi, hentikan sementara proses menyusui, karena kemungkinan besar bayi akan tersedak karenanya.
2. Pastikan posisi menyusui benar
Ada baiknya, cek juga posisi menyusui kamu. Apakah sudah benar atau belum? Posisi menyusui yang tepat adalah puting beserta areola (bagian kulit berwarna lebih gelap yang melingkari puting) masuk ke mulut bayi, diikuti perut bayi berhadapan langsung dengan perut ibu.
Posisi ini dapat membantu bayi menerima ASI secara baik, sehingga cegukan pun tak akan terjadi. Selain itu, Ibu, juga perlu tahu 4 Posisi Menyusui Bayi Baru Lahir yang Bisa Dicoba.
3. Peluk si kecil
Cara mengatasi cegukan pada bayi baru lahir yang paling sederhana adalah dengan memeluknya. Memeluk bayi mampu memberi ketenangan saat tubuh mungilnya harus mengalami cegukan yang sedikit mengganggu.
Biasanya dalam beberapa menit saja, bayi akan berhenti cegukan dan kembali dalam keadaan normal.
4. Menepuk punggung bayi
Selain memeluknya, mengatasi cegukan pada bayi baru lahir juga bisa ibu lakukan dengan menepuk punggung bayi.
Gendong bayi dengan posisi, seperti berdiri, letakkan kepalanya di pundak, lalu tepuk-tepuk punggung bayi secara lembut hingga bersendawa. Cara ini jika terus ibu biasakan, cukup ampuh menghentikan cegukan dengan cepat.
5. Beri makan sedikit demi sedikit
Bayi sudah mulai mengonsumsi makanan pendamping ASI? Untuk menghindari cegukan, sebaiknya berikan ia makanan sedikit demi sedikit dan secara perlahan. Dengan cara ini, Si Kecil tak akan terburu-buru saat harus menelannya.
6. Gunakan dot
Bayi tidak selalu mengalami cegukan saat menyusui. Ketika bayi tiba-tiba saja cegukan, biarkan ia mengisap dot, karena cara ini akan membantu mengendurkan diafragma dan bisa membantu menghentikan serangan cegukan.
7. Berhenti sejenak menyusui dan bantu bayi bersendawa
Saat menyusui bayi, cobalah untuk berhenti sejenak untuk membantu bayi bersendawa. Hal ini bisa membantu menghilangkan cegukan, karena bersendawa bisa menghilangkan kelebihan gas yang mungkin menyebabkan cegukan.
Jika cegukan yang terjadi bersamaan dengan muntah, segera bawa ke dokter. Sebab, biasanya hal ini menandakan bayi sedang mengalami masalah pada pencernaannya.
Cegukan biasanya akan hilang dengan sendirinya saat Si Kecil tidur. Seiring dengan bertambahnya usia bayi, cegukan juga tak akan lagi muncul karena keseimbangan pada sistem tubuh yang semakin meningkat.
Baca lebih lanjut tentang manfaat cegukan pada bayi di sini Ibu, Ketahui Berbagai Manfaat Cegukan pada Bayi.
Namun untuk meminimalisir rasa kurang nyaman ketika cegukan anak alami, ibu bisa mengikuti cara mengatasi cegukan pada bayi baru lahir yang direkomendasikan di atas. Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, terkadang penyebab cegukan bisa karena penyakit tertentu.
Hal yang Perlu Ibu Hindari saat Bayi Cegukan
Selain melakukan tips di atas, ibu juga perlu menghindari beberapa hal saat Si Kecil cegukan, seperti:
- Jangan mengejutkannya. Mengejutkan orang yang cegukan seringkali dianggap ampuh mengatasi cegukan. Namun, metode ini tidak baik untuk kamu lakukan pada bayi. Sebab, perkembangan neurologis bayi belum sepenuhnya mampu memproses suara yang tidak ia kenal.
- Menarik lidah Si Kecil. Ada mitos yang mengatakan bahwa menarik lidah bayi sambil menekan dahinya dapat menghentikan cegukan. Namun, hal tersebut tidak terbukti berhasil. Malah justru akan menyakiti atau menyusahkan Si Kecil.
- Memberikan air. Air sering menjadi cara untuk mengatasi cegukan. Namun, ibu harus membatasi jumlah bayi yang diberikan pada bayi. Jika Si Kecil berusia di bawah 6 bulan, hindari memberikan apapun selain ASI atau susu formula.
- Mengganti susu. Banyak orang tua yang percaya bahwa mengganti susu formula dapat mengurangi frekuensi cegukan. Sayangnya, bukan itu masalahnya. Mengganti susu formula bayi tidak akan mengubah frekuensi cegukan.
Penyebab Bayi Cegukan Terus-menerus dan Bahayanya
Cegukan biaya terjadi pada bayi selama tahun pertama kehidupannya. Bahkan beberapa bayi pernah cegukan saat masih di dalam kandungan, meskipun mungkin ibu tidak menyadarinya.
Ibu tidak perlu khawatir, cegukan bayi tidak berbahaya, itu adalah reaksi alami terhadap sesuatu yang terjadi di perutnya.
Namun, jika cegukan sering terjadi atau tampak mengganggu Si Kecil, kemungkinan ada indikasi kondisi kesehatan yang mendasarinya. Kondisi yang dapat menyebabkan cegukan misalnya refluks gastroesofageal (GER). GER dapat menyebabkan cegukan terus-menerus dan tidak nyaman.
Seorang bayi mungkin mengalami GER jika:
- Sering menangis dari biasanya, terutama saat menyusui.
- Melengkungkan punggung secara berlebihan, selama atau setelah menyusui.
- Gumoh lebih sering dari biasanya.
Jika ibu mencurigai Si Kecil mengalami GER, sebaiknya segera hubungi dokter spesialis anak untuk mendapatkan penanganan yang tepat.