4 Mitos Ajaib Ibu Hamil yang Sudah Turun Temurun
Halodoc, Jakarta – Kehamilan merupakan periode penting dalam hidup seorang wanita, karena ia akan merasakan sendiri pertumbuhan dan perkembangan sang janin dalam perutnya. Di Indonesia, banyak juga mitos ibu hamil yang berkembang di masyarakat. Kamu boleh mempercayainya atau tidak, namun yang terpenting ialah agar kamu mengambil sisi positif dari mitos-mitos tersebut. Yuk, simak beberapa mitos tersebut berikut:
Makan di Piring Besar Maka Bayi Akan Lahir Besar
Banyak kabar yang mengatakan bahwa apabila ibu hamil makan menggunakan piring besar maka anak yang lahir nanti ukurannya pun akan ikut membesar. Padahal sesungguhnya tidak ada hubungan antara ukuran wadah untuk makan dengan ukuran bayi yang akan lahir nanti.
Kamu bisa melihat mitos ini dengan cara pandang kesehatan. Ketika menggunakan piring besar, porsi makan cenderung menjadi lebih banyak. Maka dikhawatirkan berat badan ibu naik tidak terkontrol. Tentunya ini tidak baik untuk ibu dan janin di dalam kandungan. Karena ibu hamil itu dianjurkan untuk makan dalam porsi kecil namun dalam frekuensi yang lebih sering dibandingkan dengan saat belum hamil. (BACA JUGA: Top 5 Gizi yang Dibutuhkan Ibu Saat Hamil)
Bentuk Perut Penanda Jenis Kelamin Bayi
Konon apabila ibu hamil memiliki perut yang membuncit ke atas, ini menandakan bahwa janin di dalam kandungan adalah laki-laki. Sementara apabila perut ibu hamil berbentuk bulat, melebar, dan rendah, maka janin di dalam kandungan adalah perempuan.
Faktanya, tidak pernah ada bukti akurat akan hal ini sebab ukuran hamil sebenarnya dipengaruhi oleh banyaknya lemak, bentuk tubuh, bentuk panggul, dan faktor genetik. Jadi, bagaimanapun bentuk perut ibu hamil, yang terpenting adalah agar ibu dan suami menjaga kondisi kehamilan dengan baik. Apabila ibu dan suami penasaran akan jenis kelamin calon bayi, maka ibu dapat mengecekkan jenis kelamin janin melalui pemeriksaan USG di rumah sakit mulai usia kehamilan 4 hingga 5 bulan.
Perut Gatal, Tanda Calon Bayi Memiliki Rambut Yang Lebat
Ada anggapan bahwa apabila ibu hamil merasakan gatal yang tak kunjung hilang di sekitar perut, hal itu disebabkan oleh rambut sang janin yang tumbuh dengan lebat di dalam kandungan. Hal ini belum terbukti kebenarannya, karena sebenarnya rasa gatal tersebut disebabkan oleh peregangan yang terjadi di pada kulit di perut.
Gatal ini pun sebenarnya tidak hanya terjadi perut ibu hamil, karena semua bagian yang mengalami peregangan seperti paha dan bagian tubuh lain juga akan ikut terasa gatal. Untuk menghilangkan rasa gatal ini, ibu hamil bisa mengoleskan krim antigatal, mengompres area yang gatal dengan air dingin, dan selalu mengenakan pakaian yang bersih, kering, longgar, dan pastinya nyaman.
Dilarang Membunuh Hewan
Larangan ini juga sering terdengar pada masyarakat Indonesia. Menurut mitos, apabila ibu hamil atau suami membunuh hewan, maka calon bayi nantinya akan memiliki tanda fisik seperti hewan yang dibunuh. Terlepas dari akurasinya, memang ada baiknya ibu dan suami tidak membunuh binatang, termasuk di luar masa kehamilan. Sebab hal ini ditakutkan akan merusak keseimbangan ekosistem alam. Khusus pada masa kehamilan, membunuh binatang bisa memunculkan rasa bersalah dan membuat ibu atau suami cemas. Kecemasan inilah yang memberi pengaruh buruk bagi kondisi kesehatan ibu dan janin.
Memang terkadang mitos-mitos yang beredar tersebut terasa aneh, namun ada baiknya agar ibu hamil dan suami mengambil sisi positifnya saja. Sekali lagi, yang terpenting adalah ibu dan suami harus bahu membahu merawat kesehatan janin di dalam kandungan dengan memberikan nutrisi terbaik.
Ibu juga bisa membeli berbagai produk kesehatan seperti suplemen makanan atau vitamin di Halodoc. Caranya sangat mudah, tinggal order lewat layanan Pharmacy Delivery dan pesananmu akan diantarkan dalam waktu satu jam. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store dan Google Play. (BACA JUGA: Pecinta Kpop Harus Tahu! Begini Cara Mengenal Mitos Wanita Hamil Di Korea)