4 Bahaya Makan Gorengan untuk Saat Berbuka
Halodoc, Jakarta - Segelas minuman manis dan aneka gorengan masih menjadi menu favorit banyak orang untuk berbuka puasa. Namun, di balik kelezatannya, gorengan menyimpan dampak negatif bagi kesehatan jika terlalu sering dikonsumsi. Lalu, apa sih bahaya mengonsumsi gorengan saat berbuka puasa?
1. Mengganggu Pencernaan
Kata ahli, lemak banyak mengandung minyak yang membuat makanan tersebut jadi sulit dicerna tubuh. Apalagi bila gorengan menjadi makanan pertama yang dimakan saat berbuka. Pasalnya, ketika perut seharian kosong saat berpuasa, perut harus mencerna lemak yang ada pada gorengan. Nah, hal inilah yang bisa mengganggu kinerja saluran pencernaan. Pastinya, saluran pencernaan akan bekerja lebih keras untuk mencerna makanan tersebut. Selain itu, hal ini juga bisa memperlambat tubuh untuk memproses zat gizi yang diperoleh dari makanan lain.
2. Asam Lambung Naik
Pada dasarnya, makan terlalu banyak gorengan ketika berbuka bisa menimbulkan keluhan yang berbeda pada tiap orang. Bila kamu memiliki saluran pencernaan yang sensitif, makanan ini bisa merangsang naiknya asam lambung sehingga menyebabkan heartburn, alias rasa panas atau terbakar di sekitar perut bagian atas.
Enggak cuma itu, banyaknya lemak dan minimnya kandungan serat dalam gorengan juga bisa menyebabkan masalah konstipasi atau sembelit.
(Baca juga: Tips Sehat Buat yang Suka Makan Gorengan)
3. Membuat Tenggorokan Gatal
Bahaya mengonsumsi gorengan terlalu banyak saat berbuka, terkadang juga bisa membuat tenggorokan terasa gatal. Hal ini disebabkan akrolein (senyawa organik tak jenuh yang paling sederhana) yang terkandung di dalamnya. Akrolein ini terbentuk pada minyak yang sudah berkali-kali dipakai. Kata ahli, penyebab gorengan termasuk menu yang tidak menyehatkan, terletak pada minyak goreng yang digunakan untuk menggorengnya.
4. Berat Badan Naik
Enggak cuma minuman manis saja yang bisa meningkatkan bobot tubuh. Terlalu banyak mengasup gorengan juga bisa memicu masalah berat badan selama puasa. Alasannya, makanan berminyak rentan diolah oleh perut. Ujung-ujungnya akan menjadi timbunan lemak yang membandel di perut. Oleh sebab itu, hindarilah terlalu banyak mengonsumsi gorengan seperti pastel, bakwan goreng, tahu goreng, dan lain sebagainya.
Yang perlu diketahui, menu yang satu ini termasuk makanan yang tinggi kalori, lho. Kata ahli, satu gram minyak goreng setara dengan 10 gram kalori. Maka dari itu, bila kamu sering mengonsumsi gorengan dalam jangka waktu lama, maka enggak menutup kemungkinan akan terjadinya kenaikan berat badan.
(Baca juga: Cara Memasak Sehat Tanpa Minyak)
Imbangi dengan Cara Ini
Nah, karena banyaknya mengonsumsi gorengan bisa menimbulkan masalah kesehatan seperti di atas, sebaiknya hindarilah kebiasaan tersebut. Namun, bila kebiasaan itu susah dihindari, atau kamu memang “pecinta” gorengan, ada trik yang perlu kamu coba. Trik ini bermanfaat untuk mengimbangi asupan kolesterol yang banyak terkandung di dalamnya. Misalnya, dengan mengonsumsi buah delima.
Kata ahli, buah ini cukup ampuh untuk membantu penurunan penyerapan kolesterol dalam darah. Pasalnya, fitosterol yang terkandung di dalam delima bisa menghambat penyerapan kolesterol dan meningkatkan pengeluaran garam empedu.
Nah, ketika garam empedu berkurang, otomatis kolesterol yang ada di hati dan pembuluh darah juga akan berkurang. Kok bisa? Alasannya sederhana, sebab garam empedu itu bahan dasarnya adalah kolesterol.
Bagi kamu yang enggak terlalu menyukai delima, bisa kok memilih buah melon. Kandungan adenosis di dalamnya juga mampu menghentikan penggumpalan darah. Enggak cuma itu, buah alpukat juga bisa menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) karena asam lemak tak jenuh yang ada di dalamnya.
(Baca juga: 5 Tips Tetap Kuat Tahan Lapar Saat Puasa Tanpa Kekurangan Nutrisi)
Nah, bila ingin tahu lebih jauh mengenai dampak terlalu banyak mengonsumsi gorengan saat berbuka, kamu juga bisa lho menanyakannya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan