3 Masalah Rahim yang Sering Dialami Oleh Wanita
Halodoc, Jakarta – Rahim menjadi salah satu bagian dari sistem reproduksi wanita yang dapat mengalami gangguan, untuk itu sudah menjadi kewajiban untuk menjaga kesehatannya. Pasalnya, rahim menjadi tempat berkembangnya janin, yang artinya berdampak pada kesuburan wanita.
Baca juga: Lebih Menggoda, Intip 3 Tanda Wanita Lagi Subur
Meskipun begitu, gaya hidup yang kurang sehat sering menjadi faktor yang memengaruhi kondisi kesehatan rahim. Kamu harus tahu, ini masalah kesehatan yang rentan menyerang rahim dan perlu diwaspadai:
- Perdarahan Rahim Abnormal
Perdarahan rahim abnormal adalah kondisi yang menyebabkan vagina mengeluarkan darah meskipun sedang tidak memasuki masa menstruasi. Menurut American Society for Reproductive Medicine, kondisi ini sering terjadi saat seorang wanita memasuki masa-masa pubertas, yaitu antara 9-14 tahun dan saat wanita menjelang menopause, sekitar usia 40 tahun ke atas.
Meskipun begitu, perdarahan rahim abnormal sebenarnya bisa terjadi kapan saja ketika tubuh mengalami ketidakseimbangan hormon. Ciri yang paling umum adalah munculnya perdarahan saat kamu tidak memasuki masa menstruasi, tetapi bisa saja perdarahan ini terjadi saat kamu sedang menstruasi.
Artinya, kamu harus memperhatikan siklus menstruasi bulanan. Apabila terjadi perdarahan yang terlihat tidak normal, muncul gumpalan darah yang cukup besar, dan frekuensi menstruasi lebih dari 7 hari, kemungkinan kamu mengalami perdarahan rahim abnormal.
Baca juga: Telat Menstruasi tapi Tidak Hamil? Mungkin Ini Penyebabnya
- Mioma Rahim
Masalah pada rahim selanjutnya yang bisa dialami oleh wanita adalah mioma rahim. Mioma rahim adalah tumor jinak yang berasal dari jaringan otot rahim. Ulasan yang dipublikasikan dalam International Journal of Fertility & Sterility mengungkapkan bahwa penyakit ini dialami oleh wanita dengan rentang usia 30-40 tahun. Risiko terjadinya mioma rahim meningkat pada wanita dengan riwayat menstruasi dini.
Ukuran dan bentuk dari mioma juga bervariasi dan berbeda pada setiap wanita. Biasanya, mioma rahim tidak memiliki gejala dan hanya terdeteksi jika wanita tersebut menjalani pemeriksaan medis. Meskipun begitu, mioma rahim jarang sekali menjadi tumor ganas atau kanker. Jadi, jika ukurannya sangat kecil dan jumlahnya tidak bertambah, mioma rahim tidak perlu diangkat.
- Dysmenorrhea
Dilansir dari laman WebMD, dysmenorrhea atau dismenore merupakan istilah umum yang dikenal oleh wanita setelah memasuki masa pubertas dan mengalami menstruasi. Meski terbilang sebagai kondisi yang sering terjadi, tetap saja tidak bisa disepelekan.
Paslanya, dismenore bagi beberapa wanita bisa mengganggu aktivitas sehari-hari, karena rasa nyeri menstruasi yang begitu hebat membuat mereka tidak bisa melakukan aktivitas dan harus menghabiskan waktu hanya beristirahat.
Rasa nyeri ini muncul karena berkaitan dengan senyawa prostaglandin dan tidak semua wanita mengalami dismenore saat menstruasi. Jumlah senyawa prostaglandin yang dikeluarkan pada tiap wanita yang menstruasi berbeda jumlahnya.
Baca juga: 5 Masalah Kesehatan yang Sering Terjadi pada Wanita
Segera periksakan kondisimu pada dokter jika kamu mengalami masalah pada organ reproduksi atau rahim. Agar lebih mudah, pakai aplikasi Halodoc, karena kamu bisa langsung bertanya pada dokter atau berobat ke rumah sakit melalui aplikasi ini. Bahkan, beli obat dan cek lab juga bisa melalui aplikasi Halodoc, lho!
Referensi:
American Society for Reproductive Medicine. Diakses pada 2020. Abnormal Uterine Bleeding.
Sparic, Radmila, et al. 2016. Diakses pada 2020. Epidemiology of Uterine Myomas: A Review. International Journal of Fertility & Sterility 9(4): 424-435.
WebMD. Diakses pada 2020. What are Menstrual Cramps?