Bisakah Kanker Kelenjar Air Liur Disembuhkan Tanpa Operasi?
Halodoc, Jakarta – Kanker kelenjar air liur adalah jenis kanker langka yang dimulai di kelenjar ludah. Tumor kelenjar yang kemudian menjadi ganas dan disebut kanker ini dapat dimulai dari kelenjar ludah di mulut, leher, atau tenggorokan. Fungsi utama kelenjar air liur adalah membuat air liur, yang membantu pencernaan, menjaga mulut tetap lembab dan mendukung gigi yang sehat.
Seseorang memiliki tiga pasang kelenjar air liur di bawah dan di belakang rahang, parotid, sublingual, dan submandibular. Banyak kelenjar ludah kecil lainnya ada di bibir, di dalam pipi, dan di seluruh mulut dan tenggorokan.
Tumor kelenjar ludah paling sering terjadi di kelenjar parotis, terhitung hampir 85 persen dari semua tumor kelenjar ludah. Sekitar 25 persen tumor parotis adalah kanker (tumor yang bersifat ganas). Namun, untungnya kanker ini bisa diatasi dengan melakukan perawatan seperti pembedahan, terapi radiasi, dan kemoterapi.
Baca juga: Inilah Faktor Risiko Kanker Kelenjar Air Liur
Lantas, Bisakah Diatasi Tanpa Operasi?
Perawatan untuk kanker air liur umumnya melibatkan pembedahan, terapi radiasi, kemoterapi, atau kombinasi dari semuanya ini. Operasi biasanya merupakan bentuk perawatan utama untuk kanker kelenjar jenis ini. Sehingga mungkin akan sulit jika tidak dilakukan dengan tindakan ini.
Tim bedah perlu mengangkat seluruh kelenjar ludah, bersama dengan saraf dan saluran yang menjadi tempat penyebaran kanker. Jika tumornya kecil dan mudah diakses, dokter bedah dapat mengangkat hanya tumor dan sejumlah kecil jaringan di sekitarnya.
Selain itu, ada dua jenis pengobatan lain yang bisa dikombinasikan, antara lain:
- Radiasi.
Tim perawatan kanker mengarahkan partikel energi tinggi atau balok pada tumor untuk memperlambat pertumbuhan atau menghancurkan sel-sel kanker. Jenis terapi radiasi yang paling umum untuk kanker kelenjar ludah adalah terapi radiasi sinar eksternal.
Ini memberikan tingkat radiasi yang intens. Seseorang biasanya membutuhkan perawatan radiasi setiap hari selama 5 hari seminggu. Pengobatan ini pun akan dilakukan hingga 7 minggu. Jenis terapi radiasi yang lebih baru yang mungkin lebih berhasil termasuk percepatan radiasi hyperfractionated. Ini memecah perawatan menjadi beberapa dosis kecil per hari.
- Kemoterapi
Dokter juga mungkin meminta kemoterapi ketika kanker telah menyebar ke bagian lain dari tubuh. Pengidapnya akan mengambil obat baik melalui mulut atau intravena untuk membunuh sel kanker. Berbagai macam obat tersedia yang diberikan oleh tim perawatan kanker sendiri atau dalam kombinasi dengan obat lain, seperti 5-fluorouracil (5-FU), atau carboplatin.
Baca juga: Diagnosis Kanker Kelenjar Air Liur dengan 5 Cara Ini
Perhatikan Gejala Kanker Kelenjar Air Liur
Terdapat beberapa tanda dan gejala tumor kelenjar air liur yang perlu diwaspadai, yaitu:
-
Muncul benjolan atau bengkak di atau dekat rahang, atau di leher atau mulut;
-
Mati rasa di sebagian wajah;
-
Kelemahan otot di satu sisi wajah;
-
Nyeri terus-menerus di daerah kelenjar ludah;
-
Kesulitan membuka mulut lebih lebar.
Memiliki benjolan atau area pembengkakan di dekat kelenjar ludah adalah tanda paling umum dari tumor kelenjar air liur, tetapi itu tidak berarti kamu mengidap kanker. Sebagian besar tumor kelenjar ludah tidak bersifat kanker (jinak). Banyak kondisi non-kanker lainnya menyebabkan kelenjar air liur bengkak, termasuk infeksi atau batu di saluran kelenjar air liur.
Baca juga: Cara Mencegah Kanker Kelenjar Air Liur
Namun, penting untuk segera mengunjungi rumah sakit dan buat janji dengan dokter jika kamu memiliki tanda atau gejala yang mengkhawatirkan seperti yang disebutkan di atas. Kamu bisa buat janji dengan dokter di Halodoc untuk bisa mendapatkan perawatan dokter dengan lebih mudah dan praktis.
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Salivary Gland Tumors.
Medical News Today. Diakses pada 2020. What to Know About Salivary Gland Cancer.
National Cancer Institute. Diakses pada 2020. Salivary Gland Cancer Treatment.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan