Berpotensi Mengancam Jiwa, Ini Gejala Bulimia
Halodoc, Jakarta – Bulimia adalah gangguan mental yang berpotensi mengancam jiwa. Pengidapnya biasanya mengeluarkan makanan yang dikonsumsi secara paksa, yaitu memuntahkannya atau menggunakan obat pencahar. Bulimia berkaitan dengan rendahnya rasa percaya diri (terutama akibat berat badan berlebih), kecanduan minuman keras, depresi, dan kecenderungan menyakiti diri sendiri. Gangguan pola makan ini lebih sering terjadi pada wanita berusia 16 - 40 tahun.
Baca Juga: Alasan Bulimia Lebih Sering Menyerang Wanita
Waspada Gejala Bulimia
Bulimia biasanya terjadi jika kamu melakukan diet ekstrem, yakni tidak makan sama sekali atau makan dalam jumlah sedikit. Apabila makan dalam jumlah banyak, muncul perasaan bersalah, menyesal, dan membenci diri sendiri sehingga semua makanan dimuntahkan. Jika kondisi ini terjadi lebih dari dua kali dalam seminggu, kamu dicurigai mengidap bulimia.
Baca Juga: Bagaimana Mengenali Tanda dan Gejala Bulimia?
Gejala lainnya adalah takut gemuk, lepas kendali saat makan, memiliki potret diri yang negatif (selalu merasa gemuk), sering memuntahkan makanan, menggunakan obat pencahar setelah makan, dan konsumsi suplemen untuk menurunkan berat badan. Segera bicara pada dokter jika kamu, teman dekat, atau anggota keluarga menunjukkan gejala bulimia. Sebab pada kasus yang parah, bulimia berdampak negatif pada kesehatan tubuh secara menyeluruh.
Dampak Negatif Bulimia pada Tubuh
Berikut masalah kesehatan yang rentan terjadi pada pengidap bulimia:
1. Masalah Kesehatan Mental
Misalnya depresi, kecemasan, dan perilaku obsesif-kompulsif akibat perilaku makan yang buruk. Kebiasaan memuntahkan makanan memicu pelepasan endorfin, yakni hormon yang menciptakan perasaan nyaman. Akibatnya, perilaku memuntahkan makanan terus berulang dan menyebabkan kekurangan vitamin. Kondisi ini berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental pengidapnya, termasuk membuat suasana hati pengidap bulimia tidak stabil.
2. Gangguan Saluran Cerna
Kebiasaan memuntahkan makanan membuat mulut terkena cairan asam lambung, sehingga menyebabkan masalah gigi dan mulut. Dampak negatif lainnya adalah iritasi kerongkongan, iritasi lambung (sakit perut dan refluks asam lambung), dan merusak usus (perut kembung, diare, dan konstipasi).
3. Kekurangan Elektrolit dalam Tubuh
Banyaknya makanan yang dimuntahkan membuat tubuh kehilangan vitamin dan mineral penting, termasuk elektrolit. Akibatnya, kekurangan elektrolit dalam tubuh menyebabkan penurunan tekanan darah, kelelahan jantung, dehidrasi akut, gagal jantung, serangan jantung, hingga kematian mendadak.
4. Memengaruhi Sistem Reproduksi
Antara lain mengganggu siklus menstruasi, mengganggu produksi hormon reproduksi terganggu, menurunkan gairah seksual, hingga kesuburan. Pada ibu hamil, bulimia rentan menyebabkan preeklamsia, diabetes gestasional, bayi lahir prematur, berat badan lahir rendah (BBLR), kelainan bawaan lahir, bayi lahir mati, dan depresi setelah melahirkan.
5. Memengaruhi Sistem Integumen
Sistem integumen mencakup rambut, kulit, dan kuku. Dehidrasi akibat bulimia menyebabkan kurangnya pasokan cairan pada sistem integumen, sehingga rambut lebih kering, keriting, dan mudah rontok. Kulit pengidap bulimia juga lebih kasar dan bersisik, serta kuku menjadi rapuh dan menipis.
Baca Juga: Saat Wanita Hamil Mengalami Bulimia
Kalau kamu memiliki gejala serupa bulimia, tanya dokter Halodoc tentang cara penanganan yang tepat. Kamu bisa menggunakan aplikasi Halodoc untuk berbicara pada dokter kapan saja dan dimana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan