Berhubungan Intim di Usia Lanjut, Berbahaya atau Tidak?
Halodoc, Jakarta - Tidak sedikit dijumpai bahwa pasangan berusia lanjut ternyata tidak lagi melakukan hubungan intim. Tentunya, ini didasari oleh beberapa hal, seperti faktor menopause pada wanita, atau ketidakpercayaan diri pada pria. Padahal, faktanya berhubungan intim di usia lanjut lebih dianjurkan, karena aktivitas ini justru akan membuat hubungan semakin harmonis.
Berbagai Manfaat Berhubungan Intim di Usia Lanjut
Selain menjadikan ikatan pasangan lebih kuat, berhubungan intim di usia lanjut juga memberikan berbagai manfaat untuk kesehatan tubuh. Studi menunjukkan bahwa pasangan lanjut usia yang masih melakukan hubungan intim memiliki risiko untuk terserang penyakit jantung koroner yang lebih kecil dibandingkan dengan pasangan yang tidak lagi berhubungan intim.
Tak hanya kesehatan fisik, masih melakukan hubungan intim meski usia tak lagi muda juga baik untuk kesehatan mental pasangan. Terbukti, berhubungan intim di usia lanjut mampu menurunkan kadar stres dan depresi pasangan, sekaligus meningkatkan rasa percaya diri masing-masing.
Kualitas adalah yang Terpenting dalam Hubungan Seks pada Lansia
Tentunya, berhubungan intim di usia muda dan bagi para lansia berbeda. Jika di usia muda, kenikmatan hubungan intim didasarkan pada kuantitas atau sesering apa seks dilakukan, tapi tidak untuk para lansia. Di usia yang sudah terbilang senja, stamina pastinya tak lagi sempurna. Maka, kualitas lah yang menjadi penentu kenikmatannya.
Pasalnya, sering melakukan hubungan intim di usia yang tak lagi muda justru akan menimbulkan dampak yang tidak baik bagi masing-masing. Pun dalam studi yang telah dilakukan oleh para peneliti asal Michigan State University dikatakan bahwa kualitas dalam berhubungan intim begitu diperlukan untuk membantu pengelolaan emosi serta meningkatkan kepercayaan diri.
Berhubungan Intim di Usia Lanjut, Berbahaya atau Tidak?
Jawabannya adalah tidak, selama dilakukan dalam cara dan frekuensi yang tepat, serta tidak berlebihan. Pada dasarnya, hubungan intim bagi lansia memang bermanfaat untuk menurunkan risiko terserang penyakit jantung koroner. Namun, sekali lagi, itu hanya didapatkan jika pasangan berhubungan intim pada frekuensi yang benar.
Pasangan perlu tahu, frekuensi berhubungan intim yang dianjurkan untuk usia lanjut adalah maksimal dua kali dalam satu minggu. Tidak lebih, karena terlalu sering melakukan hubungan seks justru akan meningkatkan risiko pasangan akan penyakit jantung koroner. Mengapa demikian?
Seiring usia yang terus bertambah, stamina pria tentu akan mengalami penurunan, membuatnya akan lebih sulit untuk mencapai puncak kenikmatan. Demi bisa mendapatkan kepuasan dalam berhubungan intim, tak jarang laki-laki akan mengonsumsi suplemen atau obat kuat. Konsumsi suplemen dan obat kuat dalam jumlah yang berlebihan akibat terlalu sering berhubungan intim inilah yang memicu munculnya dampak negatif pada tubuh.
Sebenarnya, berhubungan intim di usia lanjut memang perlu dilakukan, demi mendukung kesehatan fisik dan mental pasangan. Nyatanya, studi pun menunjukkan bahwa kualitas hubungan intim lansia jauh lebih baik ketimbang pada usia muda, karena sekali lagi, pasangan muda hanya mengincar kuantitas atau frekuensi, bukan kualitas.
Mengonsumsi suplemen atau obat kuat ketika berhubungan intim agar stamina tetap terjaga memang tidak salah, selama jumlahnya tidak melebihi dosis yang dianjurkan. Oleh karena itu, ada baiknya jika bertanya terlebih dahulu langsung pada dokter ahli melalui aplikasi Halodoc. Aplikasi ini bisa di-donwload langsung melalui App Store atau Play Store. Selain bertanya pada dokter, Halodoc juga bisa digunakan untuk membeli obat, vitamin, atau melakukan cek lab rutin tanpa perlu keluar rumah.
Baca juga:
- 4 Olahraga untuk Lansia Guna Memaksimalkan Vitalitas Hubungan Intim
- 5 Alasan Mengapa Lansia Tetap Harus Berhubungan Intim
- Wah, Hubungan Intim Ternyata Bisa Tingkatkan Kemampuan Otak
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan