Berbagai Penyebab Terjadinya Disfungsi Ereksi
Halodoc, Jakarta – Sebagian besar pria tentunya ingin memberi kepuasan yang maksimal pada pasangan saat berhubungan intim. Namun sayangnya, beberapa pria tidak bisa mewujudkan hal itu lantaran mengalami disfungsi ereksi. Enggak cuma mengganggu performa pria di atas ranjang, masalah seksual yang satu ini juga membuat pria menjadi tidak percaya diri, hingga akhirnya enggan atau malas untuk berhubungan intim lagi.
Bila tidak segera ditangani, maka bukan tidak mungkin keharmonisan rumah tangga menjadi taruhannya. Karena itu, disfungsi ereksi sebaiknya segera diatasi. Masalah seksual ini sebenarnya bisa diatasi dengan mudah bila diketahui penyebabnya. Yuk, ketahui penyebab disfungsi ereksi di sini.
Disfungsi ereksi atau dikenal juga dengan impotensi adalah kondisi ketika seorang pria tidak bisa mempertahankan ereksi dengan baik untuk berhubungan intim. Kamu dikatakan mengalami disfungsi ereksi bila:
-
Hanya bisa ereksi kadang-kadang saja
-
Bisa ereksi, tapi tidak cukup lama untuk berhubungan intim
-
Sama sekali tidak bisa berereksi.
Ada banyak hal yang bisa menyebabkan pria mengalami disfungsi ereksi. Mulai dari adanya masalah kesehatan tertentu pada tubuh secara fisik maupun masalah kesehatan mental. Berikut ini beberapa kemungkinan penyebab seorang pria mengalami disfungsi ereksi:
1. Mengidap Penyakit Secara Fisik
Disfungsi ereksi umumnya disebabkan oleh adanya penyakit tertentu secara fisik, seperti tekanan darah tinggi, diabetes, penyakit jantung, penyumbatan pada pembuluh darah (aterosklerosis), obesitas, sindrom metabolik, penyakit Peyronie (perkembangan jaringan parut di dalam Mr.P), dan gangguan tidur.
Tidak hanya itu, beberapa kondisi lainnya yang juga diketahui dapat menyebabkan gangguan ereksi adalah gagal ginjal, sirosis, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) yang sering dialami oleh para perokok, kelebihan zat besi pada darah (hemokromatosis), dan pengerasan kulit (skleroderma).
Baca juga: Pria Wajib Tahu Peyronie, Penyakit pada Mr. P
2. Faktor Neurogenik
Selain itu, penyakit yang menyerang sistem saraf, seperti epilepsi, multiple sclerosis, stroke, Alzheimer, Parkinson, dan sindrom Guillain-Barre juga bisa memengaruhi kemampuan ereksi seorang pria.
3. Faktor Hormonal
Ketidakseimbangan hormon tertentu juga cukup sering menyebabkan disfungsi ereksi, seperti hipertiroid (kelebihan hormon tiroid), hipotiroid (kekurangan hormon tiroid) dan hipogonadisme yang menjadi penyebab kekurangan hormon testosteron.
4. Memiliki Masalah Psikologis
Otak memainkan peranan penting dalam memicu ereksi. Ereksi terjadi ketika gairah seksual mulai timbul saat mendapatkan rangsangan. Namun, proses ini bisa terganggu bila ada masalah psikologis tertentu, seperti stres, depresi, kecemasan atau masalah dengan pasangan. Usia dan tingkat stres bisa menjadi faktor-faktor penentu seseorang mengalami gangguan ereksi.
Selain itu, ada juga faktor psikologis seperti widower syndrome yang bisa menyebabkan disfungsi ereksi. Sindrom ini sering dialami oleh pria yang kehilangan istrinya. Pria dengan tingkat kepercayaan diri yang rendah juga kerap mengalami disfungsi ereksi.
5. Gaya Hidup Tidak Sehat
Beberapa kebiasaan yang tidak sehat, seperti merokok, minum-minuman beralkohol, dan mengonsumsi obat tidur juga bisa memicu terjadinya disfungsi ereksi. Mengonsumsi obat-obatan terlarang, contohnya kokain atau ganja juga bisa menimbulkan efek samping berupa gangguan ereksi.
6. Akibat Cedera
Bila kamu pernah mengalami cedera di bagian Mr. P, bagian saraf, atau pembuluh darah di bagian punggung, hati-hati, hal tersebut bisa menyebabkan disfungsi ereksi. Cedera di sekitar Mr.P juga bisa memicu pembentukan jaringan parut dan membuat posisi Mr.P, jadi melengkung secara tidak normal selama ereksi. Cedera pada panggul yang bisa berdampak pada organ seksual pria juga bisa menyebabkan masalah seksual ini.
Selain itu, mengendarai sepeda atau motor dalam waktu yang lama juga bisa memicu terjadinya disfungsi ereksi, karena kebiasaan tersebut dapat menekan area di sekitar anus.
Baca juga: Ini Alasan Pria Gagal Berhubungan Intim karena Mr P Melengkung
7. Efek Samping Pasca Operasi
Jenis operasi yang bisa menimbulkan efek samping berupa disfungsi ereksi, antara lain operasi pada otak dan tulang belakang. Hal ini karena pada kedua bagian tubuh tersebut, terdapat saraf-saraf yang mengatur proses ereksi. Operasi yang dilakukan di panggul atau di bagian tulang belakang juga berisiko merusak saraf dan pembuluh darah di sekitar Mr. P, sehingga menyebabkan gangguan ereksi.
Tindakan medis lainnya yang mungkin juga bisa memicu gangguan ereksi adalah operasi pada kelenjar prostat, terapi radiasi untuk kanker usus besar atau kandung kemih, dan operasi pengangkatan usus besar.
Baca juga: Benarkah Menonton Blue Film Sebabkan Disfungsi Ereksi?
Itulah berbagai penyebab disfungsi ereksi pada pria. Bila kamu memiliki masalah seksual yang mengganggu, gunakan saja aplikasi Halodoc. Enggak perlu malu, kamu bisa menghubungi dokter melalui fitur Talk to A Doctor dan berbicara melalui Video/Voice Call dan Chat kapan saja dan di mana saja. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan