Berakibat Fatal, Ketahui Penyebab Necrotizing Enterocolitis
Halodoc, Jakarta - Necrotizing enterocolitis (NEC) atau enterokolitis nekrotikans adalah sebutan untuk peradangan yang terjadi pada usus besar atau usus halus. Biasanya penyakit ini dikaitkan dengan bayi yang lahir secara prematur yang mendapatkan asupan susu formula. Namun hal ini terbukti bisa terjadi karena beragam hal.
Penyakit ini ditandai dengan kerusakan sel usus yang cukup berat, hingga terjadi kebocoran usus. Jika infeksi tidak mendapat pertolongan maka hal ini bisa menyebabkan kematian.
Kondisi ini biasanya terjadi selama dua minggu pertama setelah kelahiran, namun dapat juga terjadi setelah tiga bulan kelahiran. Banyak bayi yang selamat dari penyakit ini dan dapat hidup sehat.
Faktanya, penyakit ini lebih sering dialami oleh bayi dengan berat lahir kurang dari 1500 gram. Selain itu angka kematian akibat NEC cukup tinggi. Sekitar 50 persen bayi dengan berat lahir kurang dari 2000 gram yang mengalami NEC meninggal dunia.
Apa Penyebab Utamanya?
Sebelum membahas penyebabnya, lebih baik jika kamu mengetahui sistem pencernaan yang dimiliki bayi baru lahir. Dalam kondisi normal, usus manusia memiliki sejumlah bakteri baik. Kehadiran bakteri baik ini untuk menjaga usus terhadap infeksi kuman dari luar.
Saat kuman masuk ke saluran pencernaan (misalnya dari makanan atau minuman yang terkontaminasi) dan berpotensi merusak sel-sel usus, bakteri baik berusaha melawan kuman tersebut sehingga infeksi usus dapat dicegah sebelum terjadi.
Namun, pada kelahiran prematur, usus bayi belum berkembang secara sempurna sehingga bakteri baik belum banyak jumlahnya. Bakteri baik perlahan bertambah jumlahnya jika bayi mendapatkan ASI eksklusif. Jika bayi prematur tersebut mendapatkan susu formula yang terkontaminasi kuman, maka kuman masuk ke saluran pencernaan dan menginfeksi usus sehingga akhirnya merusak sel-sel usus.
Kekurangan oksigen saat proses persalinan yang sulit diduga menjadi penyebab bayi mengalami penyakit ini. Usus melemah jika kekurangan oksigen dan asupan darah, sehingga mengakibatkan masuknya bakteri ke usus yang menyebabkan kerusakan jaringan usus.
Baca Juga: Tips Menjaga Kesehatan Pencernaan Bayi
Gejala Necrotizing Enterocolitis
Gejala yang muncul pada bayi dengan necrotizing enterocolitis atau enterokolitis nekrotikans, antara lain:
-
Perut yang membesar disertai perubahan warna.
-
Muntah berwarna kehijauan.
-
Lemas.
-
Tidak mau menyusu.
-
Diare.
-
Demam.
-
Buang air besar berdarah.
Cara Mengatasi Necrotizing Enterocolitis
Pengobatan penyakit ini bisa berbeda-beda dan tergantung kepada faktor-faktor, seperti usia, keparahan penyakit, dan kondisi kesehatan bayi. Dokter akan menyarankan ibu untuk berhenti menyusui dan memberi asupan nutrisi untuk bayi melalui infus. Antibiotik diberikan untuk melawan infeksi. Jika bayi sulit bernapas karena perut membengkak, akan diberikan tambahan oksigen. Selama pemberian obat-obatan, bayi terus dipantau dengan saksama. Dokter akan rutin melakukan pemeriksaan tes darah dan foto rontgen perut untuk memastikan kondisi bayi tidak semakin memburuk.
Pada bayi dengan necrotizing enterocolitis yang parah seperti usus berlubang atau peradangan di dinding perut, dokter bedah melakukan operasi untuk membuang jaringan usus yang rusak. Akan dibuat saluran pembuangan sementara pada dinding perut (kolostomi atau ileostomi) sampai peradangan pada usus membaik dan usus dapat disambung kembali.
Segera Atasi Demi Mencegah Komplikasi
Penyakit ini harus segera mendapat pengobatan yang sesuai. Sebab beberapa komplikasi serius mungkin dialami oleh bayi. Beberapa komplikasi yang terjadi antara lain:
-
Gangguan fungsi hati.
-
Sindrom usus pendek akibat luasnya area usus yang mengalami peradangan, sehingga penyerapan nutrisi terganggu.
-
Penyempitan usus.
-
Perforasi usus, yaitu robeknya usus.
-
Peritonitis.
-
Sepsis.
Baca Juga: Mitos Seputar Pencernaan Bayi dan Faktanya
Bila ibu masih ingin tahu lebih dalam akan necrotizing enterocolitis yang rentan menyerang bayi yang lahir prematur, ibu bisa tanyakan langsung pada dokter di aplikasi Halodoc. Hubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat kapan saja dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan