Benarkah Sering Radioterapi Bisa Idap Karsinoma Sel Basal?
Halodoc, Jakarta - Jenis kanker kulit enggak cuma menyoal kanker melanoma saja, lho. Sebab, ada pula jenis lainnya yang bisa menyerang siapa saja, yaitu kanker kulit basal cell carcinoma atau karsinoma sel basal.
Karsinoma sel basal merupakan salah satu jenis kanker kulit yang ditandai dengan adanya benjolan. Benjolan ini mudah berdarah dan bisa bertambah besar setiap tahunnya. Umumnya, benjolan yang muncul pada area tubuh yang sering terpapar sinar matahari ini tak terasa sakit.
Pertanyaannya, benarkah sering melakukan radioterapi bisa meningkatkan risiko karsinoma sel basal?
Baca juga: 5 Ciri Awal Kanker Kulit yang Perlu Diwaspadai
Awasi Penyebab dan Faktor Risikonya
Kanker kulit karsinoma sel basal berkaitan dengan beberapa hal, mulai dari genetik, lingkungan, dan paling sering dipicu oleh paparan sinar matahari. Sinar matahari ini terutama sinar Ultraviolet B (UVB) yang bergelombang 290–320 nanometer.
-
Faktor genetik yang berperan sebagai penyebab kanker kulit ini ditemukan pada kromosom 1 dan satu varian dari setiap kromosom 5, 7, 9, dan 12. Varian kromosom tersebut diketahui berhubungan dengan ketidakmampuan tubuh dalam melindungi diri terhadap paparan sinar matahari. Hal ini mungkin juga berhubungan dengan faktor risiko tambahan terhadap paparan sinar matahari yang bersifat heterozigot.
-
Faktor lingkungan, seperti hidrokarbon, arsenik, coal, tar, obat topikal methoxypsoralen, dan sinar UV. Rangsangan onkogen, kondisi imunosupresif, luka kronis, dan trauma akut juga terbukti menjadi faktor pemicu timbulnya tumor kulit, serta memicu pertumbuhan keratinosit menjadi lesi, misalnya karsinoma sel basal.
-
Efek radiasi sinar ultraviolet terhadap kulit dapat bersifat akut dan kronik.
Baca juga: 4 Stadium Kanker Kulit yang Perlu Diwaspadai
Selain hal-hal di atas, kita juga mesti mewaspadai faktor yang bisa meningkatkan risiko penyakit ini, seperti:
-
Terkena paparan sinar matahari yang sering dan lama.
-
Pernah menjalani terapi radiasi (radioterapi).
-
Menggunakan obat imunosupresif.
-
Terpapar racun arsenik.
-
Memiliki penyakit keturunan yang berisiko menyebabkan kanker kulit, seperti nevoid basal cell carcinoma syndrome.
-
Sering beraktivitas di luar ruangan dan terpapar sinar matahari.
-
Berusia di atas 50 tahun.
-
Riwayat anggota keluarga pernah mengidap karsinoma sel basal.
Dampak Radioterapi Tak Sama pada Tiap Orang
Terapi radiasi (radioterapi) memang masuk ke dalam faktor yang bisa meningkatkan risiko terjadinya karsinoma sel basal. Namun, yang perlu diingat, efek samping yang muncul akibat radioterapi pada setiap individu akan berbeda-beda. Semuanya bergantung pada kondisi tubuh masing-masing. Jadi, bisa saja ada seseorang yang mengalami gejala ringan, sedang, atau bahkan parah.
Menyoal radioterapi ini, efek samping yang timbul juga bergantung pada bagian tubuh yang terkena radioterapi, dosis dari radiasi, dan berbagai pengobatan lainnya yang sedang dilakukan.
Baca juga: Kenali 9 Gejala Kanker Kulit yang Jarang Disadari
Efek samping dari radioterapi ini bisa berupa jangka pendek dan panjang. Gejala yang paling sering muncul adalah rasa mual dan muntah, kulit menghitam di bagian tubuh yang terkena radiasi, rambut rontok, gangguan menstruasi pada perempuan, hingga timbul berbagai masalah kulit.
Yang perlu ditegaskan, radioterapi ini tak hanya merusak DNA sel kanker, tapi juga sel normal. Nah, ketika sel normal juga ikut rusak, maka berbagai efek samping di atas bisa bermunculan.
Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung ke dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!