Benarkah Pengidap Kanker Berisiko Alami Herpes Zoster?
Halodoc, Jakarta – Sebaiknya jaga pola makan agar kamu memiliki daya tahan tubuh yang kuat. Ada berbagai macam penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus, salah satunya adalah penyakit herpes zoster.
Penyakit herpes zoster adalah kondisi ruam pada kulit yang menyebabkan rasa sakit. Kondisi ini ditandai dengan munculnya bintil pada kulit yang berisi cairan. Penyebabnya karena pengidap terinfeksi virus Varicella zoster. Namun, benarkah pengidap kanker lebih berisiko mengalami herpes zoster? Simak dalam artikel ini!
Baca juga: Hati-Hati Risiko Ibu Hamil Tularkan Herpes ke Janin
Pasien Kanker Berisiko Lebih Tinggi Mengalami Herpes Zoster
Herpes zoster mudah menyerang orang-orang yang memiliki sistem imun tubuh yang rendah atau tidak berjalan normal. Salah satunya adalah pengidap penyakit kanker. Penelitian berjudul Herpes zoster risk after 21 specific cancers: population-based case–control study mengatakan bahwa pengidap kanker berisiko tinggi mengalami penyakit ini.
Dilansir dari Contagion Live, pengidap kanker akan memiliki risiko 40 persen lebih berisiko mengalami herpes zoster dibandingkan dengan orang lainnya. Untuk mencegah kondisi ini, tidak ada salahnya berkonsultasi dengan dokter dan juga menjalani pola makan sehat agar imun tubuh dalam kondisi yang optimal.
Gejala Herpes Zoster
Biasanya, gejala dari herpes zoster hanya akan timbul pada beberapa bagian kecil dari tubuh. Ada beberapa tanda yang perlu diwaspadai terkait herpes zoster, seperti:
- Rasa nyeri yang disertai sensasi terbakar.
- Ruam kemerahan yang muncul beberapa hari setelah nyeri.
- Muncul luka lepuhan yang berisi cairan.
- Rasa gatal di sekitar luka lepuh.
Selain itu, pengidap herpes zoster juga dapat mengalami kondisi demam, sakit kepala, sensitif terhadap cahaya, dan kelelahan. Segera kunjungi rumah sakit terdekat ketika gejala terjadi di sekitar mata dan mengganggu fungsi mata dengan baik.
Baca juga: Gejala Herpes Zoster yang Perlu Diwaspadai
Penyebab Herpes Zoster
Penyebab herpes zoster disebabkan oleh virus Varicella zoster. Virus ini sama dengan virus yang menjadi penyebab cacar air. Jadi, pengidap herpes zoster merupakan orang-orang yang sebelumnya pernah mengalami penyakit cacar air.
Setelah cacar air sembuh, artinya virus Varicella zoster kembali tidak aktif. Virus ini dapat aktif kembali dan menyebabkan herpes zoster. Seseorang dengan herpes zoster menularkan virus kepada siapa saja yang memiliki daya tahan tubuh rendah. Selain itu, penularan dapat melalui kontak langsung atau terkena ruam yang pecah pada salah satu bagian tubuh pengidap herpes zoster.
Pencegahan Herpes Zoster
Jika tidak diobati, penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi kesehatan pada tubuh, seperti kebutaan, infeksi bakteri, otot yang melemah, dan rasa nyeri yang tidak kunjung hilang. Jadi, sebaiknya ketahui beberapa cara yang bisa dilakukan untuk pencegahan penyakit ini.
1. Vaksinasi
Vaksinasi disarankan bagi orang yang berusia di atas 50 tahun. Untuk mencegah kondisi ini kambuh, vaksin dapat diberikan pada orang yang pernah mengalami herpes zoster.
2. Konsumsi Makanan Sehat
Salah satu cara yang bisa digunakan untuk meningkatkan imunitas tubuh dengan mencukupi kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Jadi, sebaiknya konsumsi makanan sehat agar daya tahan tubuh kamu meningkat.
3. Jaga Kebersihan
Jangan lupa untuk menjaga kebersihan diri maupun lingkungan agar kamu terhindar dari penyakit herpes zoster.
Baca juga: Hati-hati, Herpes Bisa Menular Lewat Udara!
Gunakan aplikasi Halodoc untuk bertanya langsung pada dokter mengenai kebutuhan nutrisi yang diperlukan oleh tubuh. Kamu bisa gunakan Voice/Video Call atau Chat dengan dokter untuk memastikan kondisi kesehatan agar terhindar dari penyakit herpes zoster. Yuk download aplikasi Halodoc melalui App Store atau Google Play sekarang juga!
Referensi:
Contagion Live. Diakses pada 2021. Herpes Zoster Risk Higher in Patients with Cancer.
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Shingles.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan