Benarkah Kista di Indung Telur Bisa Sebabkan Keguguran?
Halodoc, Jakarta – Bagi orangtua yang sedang menanti-nantikan kelahiran sang buah hati yang sedang dikandungnya, tentu berharap masa kehamilannya bisa berjalan dengan lancar sampai proses persalinan nanti. Namun sayangnya, banyak masalah yang bisa terjadi pada ibu dan bayi selama masa kehamilan. Salah satunya adalah munculnya kista di indung telur ibu hamil. Hal ini tentu saja membuat calon orangtua menjadi cemas dan khawatir. Dapatkah kista tersebut mengganggu kondisi janin bahkan menyebabkan keguguran? Yuk, ketahui dampak kista di indung telur terhadap kehamilan di sini.
Kista yang bisa muncul di indung telur disebut kista ovarium. Kista ini biasanya muncul di indung telur yang terletak di sisi kanan dan kiri rahim ibu hamil. Kebanyakan kista ovarium tidak berbahaya. Kista ini muncul karena adanya sel telur keluar dari ovarium dan melebur bersama sperma. Ovarium yang kosong akan diisi oleh hormon human chorionic gonadotropin yang akhirnya menjadi kista.
Kista biasanya sudah terbentuk sebelum terjadinya pembuahan. Akan tetapi, kista tersebut tidak akan terdeteksi sampai ibu hamil melakukan tes ultrasound untuk memeriksakan kehamilan. Pada beberapa kasus, bahkan kemunculan kista tidak disadari dan hilang dengan sendirinya.
Kista yang muncul saat hamil bisa dibedakan menjadi dua jenis, kista yang disebabkan secara alami (fisiologis) dan kista yang disebabkan karena keadaan tidak normal (patologis). Kista yang terjadi secara alami (fisiologis) pada ibu hamil tidak akan memengaruhi janin. Kista tersebut biasanya akan mengalami penyusutan sekitar minggu kesepuluh dan hilang pada minggu keenam belas kehamilan. Janin pun berpotensi tumbuh dengan baik dan sehat. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan ibu hamil akan merasakan sakit perut atau mulas akibat kista.
Sedangkan kista patologis bisa disebabkan oleh adanya perubahan sel kanker. Kista jenis inilah yang berbahaya dan berisiko menyebabkan keguguran. Kista patologis bisa terus bertambah besar bila tidak terdeteksi dan tidak segera ditangani dengan tepat. Bila kista diameternya sudah melebihi 5 sentimeter, apalagi bila sudah berdiameter hingga 15 sentimeter, maka kondisi ini akan mengganggu kehamilan.
Baca juga: Ketahui Bahaya yang Terjadi ketika Kista Ovarium Pecah
Gejala Kista di Rahim
Apabila kista muncul di indung telur, gejala yang akan dialami ibu adalah rasa sakit di abdomen (bagian perut) dan panggul. Seiring ukurannya yang semakin membesar, kista ovarium juga bisa menimbulkan gejala-gejala yang lebih serius, seperti nyeri pada tulang ekor, mudah kenyang, perut kembung, sering buang air kecil, dan rasa nyeri saat melakukan hubungan seksual. Sekilas, gejala-gejala tersebut sangat mirip dengan kondisi ibu hamil pada umumnya. Enggak heran bila kista ovarium seringkali terlambat disadari. Jadi, ibu hamil disarankan untuk memeriksakan kehamilan ke dokter kandungan secara rutin agar kelainan yang terjadi pada masa kehamilan bisa terdeteksi.
Baca juga: Pemeriksaan yang Perlu Dilakukan untuk Mendeteksi Kista Ovarium
Perlukah Kista di Rahim Saat Hamil Dioperasi?
Bila kista ovarium yang terdeteksi tidak membahayakan kandungan atau menghalangi jalan lahir bayi saat persalinan, maka operasi pengangkatan kista bisa dilakukan kira-kira tiga bulan setelah melahirkan.
Namun, ibu hamil perlu berhati-hati bila dokter mendiagnosis kista ovarium berpotensi mengganggu kehamilan. Misalnya, ketika kista sudah terlalu besar, sehingga menekan rongga perut dan menyebabkan ibu hamil mengalami sesak napas. Atau kista yang tumbuh berisiko menghalangi jalan lahir bayi saat persalinan. Biasanya operasi pengangkatan kista akan dilakukan setelah usia kehamilan sudah mencapai 5 bulan untuk menghindari risiko keguguran. Bila usia kehamilan sudah cukup dewasa dan dokter melihat bahwa perkembangan bayi sudah sempurna, maka ibu akan disarankan untuk menjalani operasi caesar.
Baca juga: 4 Langkah Pencegahan agar Terhindar dari Penyakit Kista Ovarium
Itulah dampak kemunculan kista di rahim pada kehamilan. Ibu hamil juga bisa membicarakan keluhan yang dialami selama masa kehamilan dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Hubungi dokter melalui melalui fitur Talk to A Doctor untuk minta saran kesehatan melalui Video/Voice Call dan Chat kapan saja dan di mana saja. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.
Referensi:
EMedicineHealth (2019). Ovarian Cysts: Symptoms, Types, Causes & During Pregnancy
Baby Centre (2019). What is an ovarian cyst? My ultrasound scan picked one up.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan