Benarkah Imunisasi Hib Dapat Cegah Pneumonia pada Bayi?
Halodoc, Jakarta - Pneumonia adalah infeksi paru-paru akibat bakteri Streptococcus pneumoniae atau virus yang sama menyebabkan flu. Kuman-kuman ini membuat kantung udara di paru-paru dipenuhi dengan cairan (dahak atau lendir), sehingga pengidapnya kesulitan bernapas dan mengalami batuk-batuk.
Pneumonia sangat rentan menyerang bayi dan anak-anak daripada orang dewasa. Alasannya, bayi dan anak-anak belum memiliki imunitas yang sempurna seperti orang dewasa. Pemberian imunisasi Hib dinilai ampuh untuk mencegah pneumonia. Benarkah demikian?
Baca juga: Perokok Pasif Dapat Terkena Pneumonia, Ini Penyebabnya
Benarkah Imunisasi Hib Bisa Mencegah Pneumonia?
Haemophilus influenzae tipe b atau Hib adalah bakteri yang sering menyerang manusia. Bakteri ini hidup di hidung dan tenggorokan manusia dan biasanya tidak membahayakan. Namun, bakteri kadang-kadang dapat pindah ke bagian lain dari tubuh dan menyebabkan infeksi, salah satunya infeksi pneumonia.
Oleh karena itu, pemberian imunisasi Hib menjadi salah satu cara yang efektif untuk mencegah pneumonia pada anak-anak. Melansir dari Healthline, imunisasi ini diberikan sebanyak 4 dosis, yakni dosis pertama di usia dua bulan, dosis kedua di usia 4 bulan, dosis ketiga di usia enam bulan dan dosis terakhir di usia 12-15 bulan.
Bagaimana Cara Pneumonia Menular?
Pneumonia umumnya ditularkan melalui pengidap yang membawa kuman dalam tetesan cairan di tenggorokan, hidung atau mulut mereka. Ketika pengidap pneumonia batuk, maka ia akan menyemburkan kuman ke udara. Anak yang tidak sengaja menghirup kuman atau bersentuhan langsung dengan ludah atau lendir orang yang terinfeksi dengan menyentuh sesuatu kemudian bisa terinfeksi.
Baca juga: Mengapa Pneumonia Bisa Berakibat Fatal?
Pneumonia paling sering terjadi selama bulan-bulan dingin ketika anak-anak menghabiskan sebagian besar waktu mereka di dalam ruangan dalam kontak dekat dengan orang lain. Pneumonia yang disebabkan oleh virus sering tidak separah dari yang disebabkan oleh bakteri. Gejalanya biasanya mulai seperti flu dan perlahan menjadi lebih buruk selama beberapa hari.
Pneumonia yang disebabkan oleh bakteri dapat secara tiba-tiba dan ditandai dengan demam tinggi, pernapasan cepat dan batuk. Kedua jenis pneumonia ini sama-sama menyebabkan batuk yang berlangsung selama berminggu-minggu setelah demam berhenti.
Langkah Pencegahan Pneumonia Lainnya
Kalau tidak mau Si Kecil tertular bakteri atau virus penyebab pneumonia, berikut langkah pencegahan yang bisa ibu lakukan, yaitu:
-
Jauhkan anak dari anak lain atau orang dewasa yang sakit. Jika Si Kecil sakit dengan gejala saluran pernapasan bagian atas atau bawah (misalnya pilek, batuk dan bersin), sebaiknya jauhkan dari anak-anak yang masih sehat.
-
Pastikan anak mendapatkan imunisasi. Vaksin Hib dan Pneumokokus (PCV13) membantu melindungi anak dari pneumonia bakteri.
-
Sering mencuci tangan dengan air hangat dan sabun untuk mencegah virus atau bakteri memasuki tubuh ketika tangan bersentuhan dengan hidung atau mulut anak. Gunakan hand sanitizer saat bepergian atau air tidak tersedia.
-
Jangan biarkan anak berbagi peralatan makan, gelas atau sedotan dengan orang lain.
Baca juga: Gejalanya Mirip, Ini Bedanya Pneumonia dengan COVID-19
Nah, itulah sedikit informasi tentang imunisasi Hib dan penyakit pneumonia. Kalau Si Kecil mengalami kondisi medis lainnya, tanyakan kepada dokter Halodoc mengenai cara penanganannya. Ibu bisa menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja. Download aplikasinya sekarang juga, ya!
Referensi :
Children Hospital Los Angeles. Diakses pada 2020. Pneumonia Prevention and How to Care for Your Child.
Nationwide Children's. Diakses pada 2020. Pneumonia.
Healthline. Diakses pada 2020. Everything You Need to Know About Vaccinations.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan