Benarkah Bayi Lahir Prematur Berisiko Alami Kernikterus?
Halodoc, Jakarta – Bayi yang lahir prematur alias kelahiran yang terjadi sebelum minggu ke-37 disebut lebih rentan mengalami gangguan fungsi organ tubuh. Dengan kata lain, ada sejumlah risiko penyakit yang mungkin menyerang bayi yang lahir lebih awal dari hari perkiraan lahir. Lantas, benarkah salah satu penyakit yang bisa terjadi pada bayi prematur adalah kernikterus?
Jawabannya benar. Sebelumnya perlu diketahui, kernikterus merupakan kerusakan pada otak bayi yang terjadi karena tingginya kadar bilirubin di dalam darah. Risiko penyakit ini menjadi lebih tinggi pada bayi prematur, sebab bayi yang lahir sebelum waktunya mungkin mengalami gangguan pada organ hati. Organ hati mungkin tidak berkembang sempurna sehingga mengakibatkan pembuangan bilirubin menjadi lebih lambat.
Baca juga: Kernikterus pada Bayi Bisa Sebabkan Cerebral Palsy
Faktor Penyebab Kernikterus pada Bayi
Kernikterus terjadi akibat tingginya kadar bilirubin di dalam darah. Kondisi ini bisa terjadi karena tubuh atau organ hati tidak dapat membuang bilirubin sehingga terjadi penumpukan. Tingginya kadar bilirubin dalam darah merupakan penyebab timbulnya penyakit kuning ini, jika tidak tertangani dapat menumpuk pada otak dan berujung pada penyakit kernikterus.
Kondisi ini tergolong jarang, tetapi sebaiknya tidak disepelekan begitu saja. Kernikterus bisa berbahaya dan menyebabkan cedera pada otak bayi. Dalam jangka panjang, kondisi ini bisa memicu terjadinya kelumpuhan otak alias cerebral palsy. Tak hanya itu, kernikterus juga dapat menimbulkan masalah pada gigi, gangguan pada penglihatan dan pendengaran, hingga keterbelakangan mental.
Penyebab utama dari kondisi ini adalah kadar bilirubin di dalam darah yang terlalu tinggi. Kabar buruknya, jika hal ini terus dibiarkan, karena bisa terjadi penumpukan dan menyebabkan bilirubin menyebar hingga ke otak yang mengakibatkan kerusakan permanen pada bagian tersebut. Hal itulah yang kemudian berkembang menjadi penyakit kernikterus.
Baca juga: Ini Bedanya Kernikterus dengan Penyakit Kuning pada Bayi
Bilirubin merupakan limbah yang dihasilkan tubuh secara alami, yaitu saat mendaur ulang sel darah merah. Tingginya kadar bilirubin sebenarnya bisa saja terjadi pada bayi yang baru lahir, karena tubuhnya perlu beradaptasi untuk membuang bilirubin. Hal ini yang kemudian meningkatkan risiko bayi mengalami penyakit kuning karena bilirubin yang tinggi.
Penyakit kuning akan sembuh dalam beberapa hari jika ditangani dengan tepat. Namun, kondisi ini sebaiknya tidak disepelekan sebab tingginya kadar bilirubin bisa berujung pada kernikterus. Penyakit ini umumnya menimpa bayi, dan disebut lebih berisiko pada bayi yang lahir prematur. Meski begitu, kadar bilirubin tinggi juga bisa dialami oleh orang dewasa.
Selain kelahiran prematur, ada beberapa faktor lain yang juga bisa meningkatkan risiko anak mengalami gangguan ini. Bayi yang lahir dari keluarga dengan riwayat penyakit kuning disebut lebih rentan mengembagkan kondisi kernikterus saat lahir. Selain itu, faktor golongan darah yang dibawa juga disebut berpengaruh.
Bayi yang terlahir dari ibu dengan golongan darah O atau rhesus negatif, lebih berisiko memiliki kadar bilirubin tinggi. Kurang asupan makanan atau masalah gizi pada ibu hamil juga bisa meningkatkan risiko penyakit ini. Sebab, bilirubin dibuang bersama feses, sehingga ibu hamil yang kurang mengonsumsi makanan sehat dan mengalami gangguan pada pembuangan feses lebih berisiko mengalami peningkatan kadar bilirubin dalam darah.
Cari tahu lebih lanjut seputar bilirubin dan risiko penyakit kernikterus pada bayi dengan menanyakannya ke dokter di aplikasi Halodoc. Lebih mudah menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat, kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!