Beginilah Cara Penyebaran Flu Babi
Halodoc, Jakarta - Sejak kemunculannya pada tahun 2009 yang menimbulkan masalah global menurut WHO, setidaknya flu babi telah menyerang 21 negara di seluruh dunia kala itu. Flu babi merupakan istilah untuk salah satu jenis influenza yang disebabkan oleh virus H1N1. Nama flu babi muncul bukan tanpa alasan, sebab gen virus penyebabnya mirip dengan virus influenza yang menyebabkan penyakit flu bagi manusia.
Menurut ahli, babi merupakan hewan yang rentan terhadap virus influenza, termasuk yang menyerang manusia dan unggas yang berpotensi terinfeksi berbagai varian virus di saat yang bersamaan. Nah, gen dari berbagai varian virus ini bisa tercampur dan membuat virus baru.
Nah, bila varian virus menyebabkan penyakit pada manusia, dan mudah menyebar dari orang ke orang, influenza ini bisa menjadi pandemik. Nah, inilah yang terjadi pada tahun 2009, penularan virus ini terjadi secara global. Pertanyaannya, bagaimana sih penyebaran flu babi hingga bisa menjadi masalah kesehatan dunia?
Kenali Tanda-tandanya
Sebelum menjawab pertanyaan di atas, ada baiknya untuk mengetahui tanda-tanda dari penyakit ini. Nah, bila merasakan tanda-tanda di bawah ini, segeralah kunjungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Berikut tanda-tanda yang bisa muncul ketika virus H1N1 menyerang seseorang.
-
Demam terjadi secara mendadak (tidak selalu), biasanya di atas 38 derajat Celsius.
-
Radang tenggorokan.
-
Batuk, biasanya kering.
-
Diare.
-
Kelelahan.
-
Mata berair dan merah.
-
Hidung beringus atau tersumbat.
-
Sakit kepala.
-
Mual dan muntah.
-
Nyeri pada tubuh.
Kata ahli, orang yang mengidap influenza pandemik memiliki penyakit ringan yang bisa pulih tanpa perawatan. Namun dalam beberapa kasus, bisa memburuk dan memiliki banyak komplikasi, seperti sesak napas, perubahan status mental, pneumonia, hingga kematian.
Awasi Penyebarannya
Virus ini merupakan gabungan dari gen virus flu yang menyebabkan influenza pada babi, burung, dan manusia. Hati-hati, flu ini amat menular dan dapat menyebar dengan cepat. Kata ahli, penyebaran flu babi bisa melalui batuk, bersin, ataupun berbicara dengan orang yang mengalami influenza. Bila percikan ingus atau air liur dari pengidapnya menempel langsung ke permukaan mata, mulut, ataupun hidung seseorang, maka orang tersebut bisa terpapar oleh virus.
Tak cuma itu, kadang-kadang seseorang bisa terinfeksi virus ini dengan menyentuh benda dengan virus flu, kemudian menyentuh mulut atau hidung. Sama halnya dengan virus influenza lainnya, virus flu babi ini akan menyerang sel-sel dalam dinding hidung, tenggorokan, dan paru-paru.
Untungnya, cara penyebaran flu babi ini enggak bisa ditularkan dengan mengonsumsi produk babi yang sudah dimasak.
Namun yang perlu diingat, ada pula kondisi-kondisi yang bisa meningkatkan risiko flu babi menjadi penyakit yang lebih berat dan menimbulkan berbagai komplikasi. Nah, berikut seseorang yang memiliki faktor risikonya:
-
Ibu hamil.
-
Seseorang yang mengidap penyakit kronis. Contohnya, asma, pneumonia, penyakit jantung, ataupun diabetes.
-
Anak-anak yang berusia di bawah lima tahun atau lansia (di atas 65 tahun).
-
Memiliki profesi sebagai pekerja medis, seperti perawat atau dokter.
-
Seseorang dengan sistem imun yang lemah, misalnya mengidap HIV atau AIDS.
Punya keluhan kesehatan atau merasakan gejala-gejala di atas? Segeralah kunjungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Kamu bisa lho bertanya langsung kepada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!
Baca juga:
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan