Begini Prosedur Pemeriksaan untuk Diagnosis Iridosiklitis
Halodoc, Jakarta - Pernah mendengar keluhan mata bernama iridosiklitis? Dalam dunia medis, kondisi ini digambarkan sebagai jenis penyakit yang muncul karena peradangan pada iris mata dan badan siliar. Nah, kondisi inilah yang nantinya akan membuat mata menjadi merah, bahkan bengkak.
Iridosiklitis juga dikenal dengan uveitis anterior. Disebut uveitis anterior karena peradangannya hanya terjadi di bagian depan, yaitu iris dan badan siliar. Uvea ini mengandung banyak pembuluh darah yang bertugas untuk memberikan nutrisi ke mata. Peradangan pada bagian ini bisa memengaruhi kornea, retina, sklera, dan bagian vital lainnya.
Lalu, apa sih yang bisa menyebabkan iridosiklitis? Dalam kebanyakan kasus, iridosiklitis ini disebabkan oleh gangguan sistem imun. Sebut saja contohnya penyakit Crohn atau psoriasis.
Baca juga: Hati-Hati, Cedera pada Mata Bisa Sebabkan Iridosiklitis
Pertanyaannya, bagaimana sih cara untuk mendiagnosis iridosiklitis?
Awasi Gejala-Gejalanya
Sebelum menjawab pertanyaan di atas, ada baiknya untuk berkenalan dengan gejalanya. Sebenarnya uveitis anterior bisa dibilang kondisi langka yang bisa menyerang bagian depan dan tengah mata. Awas, iridosiklitis merupakan kondisi yang berbahaya, bahkan bisa berujung pada kebutaan. Lalu, seperti apa gejalanya?
-
Mata merah.
-
Mata nyeri.
-
Fotofobia (Sensitif terhadap cahaya).
-
Pandangan kabur dan kurang jelas.
-
Terdapat bercak gelap di lapang pandang.
-
Pupil kecil dan perubahan pupil lainnya.
Dari Autoimun hingga Infeksi Bakteri
Sampai saat ini ini penyebab iridosiklitis belum diketahui secara pasti. Akan tetapi, kebanyakan kasus iridosiklitis berkaitan erat dengan gangguan autoimun, kondisi ketika sistem imun menyerang tubuh sendiri. Nah, berikut ini beberapa autoimun yang terkait dengan iridosiklitis.
-
Rheumatoid arthritis atau peradangan sendi.
-
Ankylosing spondylitis, peradangan sendi pada tulang belakang.
-
Crohn’s Disease, peradangan yang terjadi di dalam saluran pencernaan, mulai dari mulut hingga anus.
-
Sarkoidosis, peradangan yang muncul di berbagai bagian tubuh, seperti paru-paru, kelenjar getah bening, mata, dan kulit.
-
Penyakit Kawasaki, yaitu peradangan dinding pembuluh darah.
-
Kolitis ulseratif, yaitu peradangan usus besar.
-
Psoriasis, yaitu peradangan kulit.
Baca juga: Mata Sensitif Terhadap Cahaya, Waspada Gejala Iridosiklitis
Selain itu, iridosiklitis juga dapat disebabkan oleh hal lain, seperti:
-
Mata terpapar racun.
-
Cedera atau operasi mata.
-
Infeksi yang meliputi: herpes, tuberkulosis, toksoplasmosis, sifilis. HIV/AIDS,histoplasmosis.
-
Kanker mata.
Selain hal-hal di atas, iridosiklitis juga bisa disebabkan oleh serangan organisme yang masuk ke mata melalui luka terbuka. Nah, berikut ini beberapa infeksi bakteri, virus, atau protozoa yang bisa memicu iridosiklitis:
-
Bakteri, seperti gonorea, sifilis, atau TB.
-
Virus seperti cacar, influenza, atau campak.
-
Protozoa toxoplasmosis.
Pemeriksaan untuk Mendiagnosis Iridosiklitis
Untuk mendeteksi penyakit iridosiklitis, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan dan evaluasi. Nah, berikut ini pemeriksaan untuk mendiagnosis iridosiklitis.
-
Wawancara medis, dokter akan bertanya mengenai tanda dan gejala yang dirasakan, hingga riwayat penyakit yang pernah diidap.
-
Pemeriksaan fisik, seperti pemeriksaan mata lengkap dengan menggunakan bantuan slit lamp.
-
Pemeriksaan penunjang, bertujuan untuk mencari tahu ada tidaknya penyebab lain. Pemeriksaan penunjang ini bisa berupa pemeriksaan TB, rontgen dada, hingga pemeriksaan darah.
Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung kepada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan