Begini Prosedur Melakukan Pemeriksaan Mammografi untuk Ibu Hamil

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   02 Maret 2019
Begini Prosedur Melakukan Pemeriksaan Mammografi untuk Ibu HamilBegini Prosedur Melakukan Pemeriksaan Mammografi untuk Ibu Hamil

Halodoc, Jakarta - Mammografi merupakan salah satu cara yang cukup efektif untuk mendiagnosis kanker payudara. Prosedur ini merupakan tes pemindaian yang dilakukan untuk menangkap gambar jaringan payudara dengan menggunakan teknologi rontgen.

Pemeriksaan kesehatan ini sebenarnya tak hanya bertujuan untuk mendeteksi kanker payudara saja, namun berbagai bentuk kelainan payudara lainnya. Misalnya, tumor, kista, atau penumpukan kalsium pada jaringan payudara.

Nah, dalam prosedurnya, terdapat radiasi sinar-X yang mungkin saja berdampak negatif bagi tubuh. Pertanyaannya, bagaimana bila ibu hamil diharuskan melakukan mammografi?

Baca juga:Berapa Kali dalam Setahun Wanita Harus Melakukan Pemeriksaan Mammografi?

Banyak Pertimbangannya

Ingat, pemindaian mammografi ini menggunakan radiasi meski dalam jumlah rendah. Oleh sebab itu, pastikan dokter mengetahui kondisimu bila sedang hamil atau menyusui. Alasannya simpel, radiasi ini bisa mengganggu pertumbuhan janin.

Di sini biasanya dokter akan memberikan pertimbangan. Misalnya, ada benjolan di payudara dan dicurigai menuju ke arah keganasan, nanti ahli onkologi akan memutuskan perlukan di mammografi atau tidak.

Andaikan ibu hamil harus melakukan pemeriksaan ini, ibu harus menggunakan pakaian berbahan timah. Pakaian ini bertujuan untuk menghindari komplikasi atau efek radiasi pada janin.

Semestinya deteksi dini kanker payudara dilakukan sebelum merencanakan kehamilan. Bila keadaannya tidak darurat, pelaksanaan mammografi disarankan ditunda sampai ibu melahirkan. Lagipula, ketika melakukan prosedur ini, perubahan hormon selama kehamilan juga berpengaruh. Alhasil, bisa saja membuat hasilnya jadi tidak terlalu akurat.

Lalu, seperti apa sih prosedur dalam pemeriksaan ini?

Baca juga: 2 Jenis Pemeriksaan Mammografi yang Harus Diketahui

Sebelum Mammografi

Pemeriksaan ini tak memerlukan puasa, namun perlu menghindari kafein, seperti kopi, teh, dan cokelat. Setidaknya dua minggu sebelum pemeriksaan. Pasalnya, kafein bisa membuat payudara terasa nyeri, sehingga bisa menimbulkan rasa tidak nyaman saat pemeriksaan.

Hindari juga penggunaan produk kosmetik, seperti deodoran, losion, krim, bedak, minyak, dan parfum di sekitar payudara (termasuk area ketiak), karena produk tersebut bisa mengganggu hasil pemeriksaan.

Saat pemeriksaan berlangsung, kita diminta melepaskan semua aksesoris (perhiasan dan logam) yang dipakai dari pinggang ke atas karena akan diberikan pakaian khusus selama pemeriksaan. Jika kita pernah melakukan mammografi sebelumnya, bawa hasil tes agar bisa digunakan sebagai perbandingan.

Pelaksanaan Mammografi

Payudara ditempatkan ke dalam alat rontgen dengan kompresor yang akan menekan payudara untuk mendatarkan jaringan di dalamnya. Pemeriksaan bisa dilakukan dalam posisi duduk maupun berdiri. Saat payudara ditekan kompresor, kamu akan diminta menahan napas agar mendapatkan hasil gambar yang jelas dan mengurangi tingkat paparan radiasi.

Efek samping yang muncul berupa rasa tidak nyaman dan nyeri beberapa saat pada payudara. Jika hasil pemeriksaan kurang jelas atau ditemukan kelainan, mammografi akan diulang secara langsung atau beberapa hari setelah hasil rontgen keluar. Mammografi umumnya berlangsung sekitar 30 menit, kecuali jika ada prosedur tambahan yang perlu dilakukan.

Baca juga:7 Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Lakukan Mammografi

Sesudah  Mammografi

Kita diperbolehkan pulang setelah pemeriksaan. Tapi, tidak dianjurkan untuk berkendara dan mengoperasikan alat berat jika selama pemeriksaan mendapatkan suntikan penenang. Hasil mammografi akan memperlihatkan kondisi jaringan payudara dan kelainan tertentu dalam bentuk foto rontgen.

Hasil ini bisa diperoleh beberapa hari setelah pemeriksaan dan akan diberikan pada dokter yang merujuk guna dilakukan tindak lanjut, seperti pengambilan sampel jaringan (biopsi), operasi, atau kemoterapi.

Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan pada kehamilan? Ibu bisa kok bertanya langsung ke dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!