Begini Prosedur Fluoroskopi dalam Pemeriksaan Radiologi
Halodoc, Jakarta – Fluoroskopi adalah metode pemeriksaan sinar-X secara real time yang dilakukan untuk menghasilkan gambar organ dalam tubuh bersekuel (menyerupai video). Tujuan fluoroskopi untuk menetapkan diagnosis penyakit, memeriksa kondisi tubuh sebelum dan sesudah terapi pengobatan, serta menunjang pelaksanaan operasi yang berkaitan dengan saluran cerna, jantung, pembuluh darah, otot, saluran pernapasan, tulang, persendian, paru-paru, dan hati.
Baca Juga: Banyak Manfaat, Siapa Saja yang Dianjurkan Fluoroskopi?
Indikasi Medis untuk Pemeriksaan Fluoroskopi
Fluoroskopi dilakukan untuk beberapa jenis pemeriksaan berikut:
-
Prosedur ortopedi, bertujuan untuk mengamati kondisi patah tulang sebelum operasi perbaikan tulang dilakukan. Fluoroskopi juga digunakan membantu dokter memasang implan tulang pada posisi yang tepat.
-
Pemeriksaan gastrointestinal. Pada prosedur ini, kamu diberikan pewarna kontras (secara oral) untuk memudahkan dokter mendapatkan gambar kerongkongan, lambung, usus, anus, hati, kantung empedu, dan pankreas.
-
Prosed kardiovaskular. Fluoroskopi dilakukan untuk membantu pelaksanaan tindakan medis pada jantung dan pembuluh darah. Misalnya, tindakan untuk menghilangkan gumpalan yang menghambat aliran darah, angiografi jantung, atau pemasangan ring pada pembuluh darah.
Baca Juga: Pancarkan Radiasi, Apa Risiko Fluoroskopi yang Perlu Diwaspadai?
Prosedur Pelaksanaan Pemeriksaan Fluoroskopi
-
Persiapan: Kamu diminta untuk memperbanyak minum air putih, melepas semua aksesoris (terutama yang berbahan logam), menggunakan pakaian khusus dari rumah sakit, dan berpuasa (jika pemeriksaan dilakukan di bagian perut). Sebelum pemeriksaan, kamu diminta untuk mengonsumsi cairan kontras, baik secara oral, melalui anus (enema), atau disuntikkan.
-
Pelaksanaan. Terdapat dua jenis perangkat yang digunakan saat pemeriksaan, yaitu perangkat yang tidak dapat dipindahkan (fixed or permanently installed fluoroscopic) dan yang bisa dipindahkan (mobile fluoroscopic). Penggunaannya disesuaikan kebutuhan. Tidak ada rasa sakit yang timbul, kecuali saat penyuntikkan cairan kontras pada sendi atau pembuluh darah. Selama pemeriksaan, kamu perlu merebahkan diri pada tempat tidur yang disediakan, lalu arahkan posisi tubuh sesuai instruksi. Lama pelaksanaan berkisar antara 30 menit.
-
Setelah pemeriksaan: Kamu langsung diperbolehkan pulang. Bagi yang mendapatkan bius sebelum pemeriksaan, sebaiknya mengemudi sampai efek dari obat benar-benar hilang. Hasil fluoroskopi bisa keluar dalam 1-3 hari. Dokter menentukan jadwal pertemuan berikutnya untuk menjelaskan hasil pemeriksaan.
Adakah risiko yang pasca pemeriksaan? Tentu ada, karena fluoroskopi menggunakan radiasi saat pemeriksaan. Masalah yang dapat ditimbulkan karena paparan radiasi berlebih adalah gangguan pada kulit dan kanker, tapi potensinya kecil dan hanya terjadi jika dilakukan dalam waktu lama. Selain itu, penggunaan zat pewarna kontras juga berisiko menimbulkan reaksi alergi atau gangguan fungsi ginjal.
Baca Juga: Penggunaan Zat Kontras Saat Fluoroskopi, Apa Risikonya?
Itulah kondisi yang bisa diketahui lewat pemeriksaan radiologi. Kalau ingin melakukan pemeriksaan khusus, kamu bisa membuat janji dengan dokter di rumah sakit pilihan di sini. Atau, kamu bisa menggunakan fitur Lab Services yang ada di aplikasi Halodoc. Kamu tinggal tentukan jenis dan waktu pemeriksaan, lalu tunggu petugas lab di rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan