Begini Perkembangan Janin pada Usia 31 Minggu
"Selain bertambahnya berat Si Kecil, janin juga memiliki banyak perkembangan pada otak dan koneksi antara sel sarafnya. Di samping itu, rahim ibu juga akan semakin besar dan menimbulkan sesak napas. Perlu diketahui bahwa sesak napas tersebut normal dan diakibatkan oleh paru-paru yang turut berbagi tempat untuk pertumbuhan rahim. Kondisi tersebut akan berlangsung hingga akhir kehamilan menjelang kelahiran sang buah hati."
Halodoc, Jakarta - Ibu, sudahkah melakukan USG pada usia kehamilan 31 minggu ini? Bagaimana bentuk Si Kecil di dalam rahim? Jika diibaratkan, sang bayi di dalam kandungan kini telah seperti buah kelapa besar. Sekitar 8 (delapan) minggu lagi hingga akhirnya ibu bisa bertemu dengan sang buah hati.
Berat bayi di dalam kandungan ibu kini telah mencapai 1,5 kilogram, panjangnya mencapai 41 sentimeter, atau lebih. Namun, bayi masih membutuhkan panjang dan berat yang optimal hingga menjelang kelahiran. Ini bisa ibu cermati dari gerakan ketika ia terbangun dan diamnya ketika tertidur atau beristirahat.
Otak bayi bekerja keras dan berkembang lebih cepat dari sebelumnya. Koneksi antara sel saraf individu dibuat dengan kecepatan yang begitu mengesankan. Kini, ia mampu merespon informasi, menangkap adanya cahaya, dan menangkap sinyal dari kelima inderanya. Tentu, sang jagoan belum bisa mencium bau apa pun sekarang karena ia masih terlindungi oleh cairan ketuban. Nantinya, bau ibu adalah yang pertama yang ia tangkap setelah dilahirkan. Mengharukan, ya!
Ibu tentu akan semakin sibuk menyiapkan kelahirannya. Namun, apa yang sedang ia lakukan di dalam sana? Apakah ia sedang mengisap jempol atau memainkan kakinya? Benar, Si Kecil sudah bisa mengisap jempolnya, bahkan pada beberapa kasus, ia dilahirkan dengan posisi sedang mengisap jempolnya.
Perubahan Tubuh Ibu pada Usia 31 Minggu Kehamilan
Rahim ibu semakin besar saja setiap hari rasanya, seperti mengimpit dan memaksa organ lain bergeser dari posisi normalnya untuk turut menyumbangkan tempat bagi rahim. Ibu mengalami kesulitan bernapas, karena paru-paru turut berbagi tempat untuk pertumbuhan rahim.
Ibu, sesak napas ini dapat membuat tidak nyaman, karena ibu tidak bisa leluasa bernapas seperti pada kondisi normal. Namun, ternyata sang janin di dalam rahim justru sangat bahagia, karena ia tetap mendapatkan oksigen melalui plasenta dari kerja keras ibu dalam mengambil udara untuknya.
Kondisi ini akan terus berlangsung hingga akhir kehamilan menjelang Si Kecil dilahirkan. Ketika itu tiba, ibu bisa memposisikan diri selurus mungkin ketika berdiri. Saat beristirahat atau tidur, posisi miring lebih nyaman dan membuat ibu bisa beristirahat lebih nyenyak, karena paru-paru ibu seakan memiliki lebih banyak ruang untuk menampung udara bersih, untuk ibu sendiri dan buah hati di dalam.
Apa Saja yang Perlu Ibu Perhatikan?
Pada perkembangan janin usia 31 minggu kehamilan ini, ibu menyadari adanya kebocoran pada payudara. Ini adalah kolostrum yang sudah dipersiapkan untuk sang buah hati. Agar tidak mengenai pakaian, ibu bisa menggunakan tisu untuk menutup bagian ini sebelum menggunakan bra. Gunakan bra menyusui untuk membuat ibu lebih nyaman.
Pada usia kehamilan ini, ibu semakin sulit menahan buang air kecil, karena perut yang semakin turun hingga ke panggul. Ibu bisa saja buang air kecil saat batuk, tertawa, bersin, atau ketika mengangkat sesuatu. Jika ibu merasa tidak nyaman karena harus terus mengganti celana, ibu bisa menggunakan pembalut. Namun, supaya bisa mengetahui apakah cairan tersebut adalah murni urine dan bukan ketuban, ibu perlu mencium aromanya.
Urine cenderung memiliki aroma menyengat khas amoniak, sementara ketuban memiliki aroma yang lebih manis. Untuk bisa membedakannya lebih mudah, ibu bisa bertanya langsung pada dokter. Nah, agar lebih mudah, ibu bisa menghubungi dokter spesialis kandungan melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur chat/video call secara langsung. Jadi tunggu apa lagi? Yuk download Halodoc sekarang!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan