Begini Perbedaan Nyeri Panggul Akut dan Kronis
Halodoc, Jakarta - Setiap tubuh tersusun dari sendi, otot, dan tulang. Ketiganya bekerja bersama-sama agar tubuh kamu bisa bergerak. Kamu tidak akan bisa berjalan, berlari, melompat, mengambil barang, bahkan menendang tanpa adanya sinergi di antara ketiga unsur tubuh yang penting ini. Namun, ada kalanya beberapa kondisi membuat sendi atau tulang terasa nyeri, salah satu yang paling umum terjadi adalah nyeri panggul.
Panggul berada di perut bagian paling bawah, dekat dengan organ-organ yang bertugas untuk menjalankan fungsi reproduksi. Nyeri ini sering terjadi ketika kamu melakukan hubungan seksual atau buang air kecil. Penyebabnya bervariasi, bisa karena masalah pada organ reproduksi, hernia, peradangan di usus, hingga infeksi saluran kemih. Kondisi bisa terjadi pada pria dan wanita.
Nyeri Panggul Akut dan Kronis, Bagaimana Membedakannya?
Kamu pasti sering mendengar istilah akut dan kronis yang berhubungan dengan pembahasan kesehatan atau penyakit yang dialami seseorang. Ternyata, tidak hanya penyakit mematikan, nyeri panggul bisa bersifat akut atau kronis. Lalu, bagaimana membedakan keduanya?
Baca juga: Waspada, Nyeri Panggul Bisa Jadi Tanda Kista Ovarium
Mudah saja. Kata akut artinya keadaan yang terjadi secara mendadak atau tiba-tiba. Jadi, nyeri panggul akut terjadi ketika rasa nyeri yang tajam dan menusuk terjadi mendadak atau tanpa menimbulkan gejala. Penyebab nyeri panggul akut ini bisa karena usus buntu, peradangan pada panggul, infeksi saluran kemih, peritonitis atau peradangan pada rongga perut, kista ovarium, hingga sembelit atau konstipasi.
Sementara itu, nyeri panggul kronis terjadi secara perlahan, dengan gejala yang muncul secara bertahap. Biasanya, penyakit kronis lebih lama sembuh, bahkan hingga lebih dari 6 bulan. Beberapa penyebabnya adalah hernia, miom, saraf panggul rusak atau terjepit, adenomyosis, radang panggul yang sudah kronis, dan endometriosis.
Baca juga: Ini Gejala Nyeri Panggul yang Wajib Diwaspadai
Nah, baik nyeri panggul akut maupun kronis sama-sama menunjukkan gejala lain berdasarkan penyebabnya. Misalnya, kalau nyeri terjadi sebagai akibat dari peradangan pada usus, maka gejala lain yang muncul adalah diare, badan lemas, dan demam. Kalau kamu merasakan gejala ini, kamu bisa bertanya pada dokter untuk mendapatkan tindakan pengobatan yang tepat. Pakai aplikasi Halodoc lebih mudah, karena ada fitur Tanya Dokter.
Bagaimana Diagnosis dan Pengobatannya?
Supaya dokter lebih mudah mendiagnosis nyeri panggul yang dialami, ada beberapa pemeriksaan yang harus kamu jalani. Pemeriksaan ini termasuk tes urine, tes darah, dan USG pada panggul. Jika diperlukan, ada pemeriksaan lanjutan berupa kolonoskopi, laparoskopi di bagian panggul, dan sistoskopi.
Baca juga: Ketahui Penyebab Terjadinya Nyeri Panggul
Sementara untuk pengobatannya diberikan berdasarkan penyebab kamu mengalami nyeri pada panggul ini. Jadi, inilah mengapa penting mengetahui penyebab dan gejala yang kamu rasakan. Jika nyeri terjadi karena infeksi pada saluran kemih, kamu diresepkan dengan antibiotik dan beberapa obat untuk meredakan gejala lain yang kamu rasakan.
Jika kamu merasa nyeri hebat pada panggul dan ternyata terjadi karena dampak hernia, dokter menyarankan kamu untuk menjalani prosedur pembedahan. Tentu saja, pembedahan ini untuk mengobati hernia yang kamu alami. Jadi, sebaiknya jangan asal mendiagnosis sendiri, ya, tanyakan pada dokter saja dan sekarang sudah jadi lebih mudah, lho!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan