Begini Metode untuk Menangani Kasus Batu Empedu
Halodoc, Jakarta - Batu empedu adalah endapan cairan pencernaan yang mengalami pengerasan yang umumnya terbentuk pada kantong empedu. Tempat tersebut dapat menampung cairan pencernaan yang disebut empedu yang setelah itu dilepaskan ke usus kecil. Batu empedu yang terjadi dapat seukuran butiran pasir hingga sebesar bola golf.
Pengidap batu empedu umumnya memerlukan operasi pengangkatan kandung empedu. Batu empedu yang tidak menyebabkan gejala atau gangguan umumnya tidak memerlukan perawatan. Terdapat dua jenis batu empedu yang dapat terjadi, yaitu:
-
Batu empedu kolesterol. Batu empedu ini yang paling umum terjadi dikarenakan kelebihan kolesterol.
-
Batu empedu pigmen. Batu ini disebabkan oleh bilirubin yang berlebihan.
Hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi gangguan yang disebabkan oleh batu empedu adalah pengobatan dengan obat alami atau dengan operasi. Sebelum mengonsumsi obat-obatan atau operasi, dokter harus mengetahui seberapa parah batu empedu yang terjadi pada kamu.
Baca Juga: 5 Fakta tentang Penyakit Batu Empedu
Penanganan Batu Empedu
Batu empedu yang terjadi apabila tidak menimbulkan gejala, maka tidak butuh pengobatan. Apabila batu empedu yang terjadi menimbulkan gejala dan serangan, sebaiknya cepat diskusikan dengan dokter untuk melakukan pengobatan.
Perawatan yang umum dilakukan untuk pengidap batu empedu adalah operasi pengangkatan kantung empedu. Selain itu, dokter juga mungkin melakukan perawatan non-operasi untuk mengobati kolesterol, tetapi untuk batu pigmen umumnya membutuhkan pembedahan.
Operasi atau pembedahan untuk mengangkat kantung empedu disebut kolesistektomi. Kantung empedu bukan organ yang vital, karena seseorang dapat hidup secara normal tanpa kantung empedu. Seorang ahli medis akan memberikan anestesi untuk melakukan operasi.
Setelah itu, dilakukanlah pengangkatan kantung empedu. Empedu akan dikeluarkan melalui saluran hati dan saluran empedu langsung ke dalam duodenum pada seseorang yang tidak memiliki kantung empedu.
Ahli bedah akan melakukan dua metode kolesistektomi atau pengangkatan kantung empedu untuk menghilangkan batu empedu. Di antaranya:
-
Kolesistektomi Laparoskopi
Pengangkatan kantong empedu dengan cara laparoskopi. Hal tersebut dikarenakan pengidapnya hanya melakukan rawat jalan dan dapat pulang ke rumah setelah operasi dilakukan. Selain itu, kamu dapat beraktivitas fisik secara normal dalam rentang waktu satu minggu.
-
Kolesistektomi Terbuka
Metode ini digunakan ketika kandung empedu sudah meradang, terinfeksi, atau terdapat bekas luka dari operasi lain. Hal ini merupakan alternatif jika terjadi masalah ketika kolesistektomi laparoskopi dilakukan. Setelah operasi dilakukan, mungkin kamu perlu beristirahat di rumah selama seminggu dan beraktivitas normal setelah sebulan.
Baca Juga: 8 Orang dengan Risiko Sakit Batu Empedu
Setelah Pengangkatan Kantong Empedu
Setelah operasi batu empedu dilakukan, beberapa orang mengalami feses yang lebih lunak karena empedu lebih sering mengalir ke duodenum. Perubahan tersebut biasanya bersifat sementara. Apabila terjadi secara berkepanjangan, cobalah untuk berdiskusi dengan dokter.
Semua operasi yang dilakukan umumnya mempunyai kemungkinan untuk terjadi komplikasi. Namun, untuk operasi batu empedu sangat jarang terjadi. Komplikasi yang paling umum adalah cedera pada saluran empedu yang dapat menyebabkan infeksi. Untuk memperbaiki saluran empedu mungkin butuh operasi tambahan.
Baca Juga: Ini Bedanya Batu Empedu dan Batu Ginjal
Itulah beberapa metode untuk mengatasi batu empedu yang terjadi pada kamu. Jika kamu mempunyai pertanyaan perihal batu empedu, dokter dari Halodoc siap membantu. Komunikasi dengan dokter dapat dengan mudah dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Yuk, download aplikasinya segera di App Store dan Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan