Begini Metode Pengobatan untuk Atasi Blighted Ovum
Halodoc, Jakarta - Seorang wanita bisa saja mengalami tes kehamilan yang positif, tetapi sebenarnya ia tidak hamil. Kondisi ini dinamakan blighted ovum. Keguguran ini disebabkan oleh hormon kehamilan yang dikeluarkan dari plasenta yang memicu gejala-gejala kehamilan pada wanita. Ketika kadar hormon kehamilan menurun, gejala-gejala kehamilan pun menghilang. Di samping itu, wanita dengan kondisi ini akan mengalami kram perut atau perdarahan. Kamu atau seseorang yang kamu kenal mengalami blighted ovum? Begini metode pengobatan untuk mengatasi kondisi ini!
Baca juga: 4 Jenis Makanan Sehat untuk Cegah Blighted Ovum
Blighted Ovum, Kenapa Bisa Terjadi?
Kondisi ini bisa disebut juga kehamilan anembrionik atau kehamilan kosong. Blighted ovum merupakan kondisi yang muncul ketika sel telur yang dibuahi menempel di dinding uterus, tapi tidak berkembang menjadi embrio. Kondisi ini biasanya terjadi akibat adanya kelainan kromosom pada fetus yang sedang berkembang. Kelainan kromosom sendiri bisa terjadi karena pembelahan sel yang tidak sempurna atau kualitas sel telur dan sperma yang tidak baik. Blighted ovum merupakan salah satu penyebab umum terjadinya keguguran pada wanita di kehamilan trimester pertama.
Mengidap Blighted Ovum? Ini Gejala yang Akan Muncul
Anembrionik ini akan menyebabkan beberapa tanda dan gejala kehamilan pada beberapa bulan pertama. Kondisi ini yang membuat para wanita percaya bahwa mereka sedang hamil. Namun, ketika tubuh menyadari adanya kelainan tersebut, tubuh akan menghentikan kehamilannya. Ketika kondisi ini terjadi, pengidap blighted ovum akan mulai merasakan tanda-tanda keguguran, seperti Miss V berbintik atau berdarah, kram perut, dan pendarahan dengan volume darah yang keluar akan lebih banyak dari biasanya. Disarankan untuk segera berdiskusi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Baca juga: Perlu Diketahui Fakta tentang Blighted Ovum untuk Pasangan yang sedang Program Hamil
Begini Metode Pengobatan untuk Atasi Blighted Ovum
Seseorang yang didiagnosis mengidap kondisi ini, biasanya dokter akan menyarankan agar menunggu keguguran secara alami daripada menjalani prosedur kuret untuk mengangkat jaringan plasenta. Mengapa? Karena dipercaya bahwa tubuh wanita bisa menghilangkan jaringan itu dengan sendirinya, dan tidak memerlukan prosedur operasi invasif dengan risiko.
Jika kamu ingin mengetahui penyebab keguguran secara pasti, kuret merupakan pilihan yang tepat, karena jaringan yang diangkat akan diperiksa di laboratorium. Kamu enggak perlu khawatir, karena wanita yang mengalami kondisi ini masih bisa hamil dengan baik pada kehamilan selanjutnya.
Enggak Mau Mengalami Blighted Ovum? Begini Pencegahannya
Kamu bisa melakukan beberapa langkah pencegahan, seperti pemeriksaan TORCH, imunisasi rubella jika kamu ingin ikut program hamil, kontrol gula darah, melakukan pemeriksaan kromosom (terutama wanita berusia diatas 35 tahun), hentikan kebiasaan merokok agar kualitas sperma atau ovum baik, lakukan pemeriksaan kehamilan rutin, dan biasakan pola hidup yang sehat.
Blighted ovum biasanya hanya terjadi satu kali. Namun, pada sebagian besar kasus, kondisi ini memang tidak dapat dicegah. Sebagian besar wanita yang pernah mengalami kondisi ini akan tetap bisa hamil dengan baik pada kehamilan berikutnya. Jika seorang wanita mengidap kondisi ini dan hendak melakukan program hamil, dianjurkan untuk menunggu 1-3 siklus menstruasi normal untuk kehamilan yang lebih baik.
Baca juga: Sebelum Hamil, Ketahui Penyebab Blighted Ovum
Kamu atau orang terdekat kamu punya masalah dengan kesehatan? Jangan menduga-duga, ya! Lebih baik kamu diskusikan langsung dengan dokter ahli di aplikasi Halodoc melalui Chat atau Voice/Video Call. Enggak hanya itu, kamu juga bisa membeli obat yang sedang kamu butuhkan. Tanpa perlu repot, pesanan kamu akan diantar ke tempat tujuan dalam waktu satu jam. Yuk, download aplikasinya di Google Play atau App Store!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan