Halodoc, Jakarta – Sangat penting untuk mencegah malabsorpsi makanan agar anak mendapatkan asupan nutrisi penting yang ia butuhkan. Sebab, malabsorpsi dapat membuat anak kekurangan gizi, meski sudah mengonsumsi makanan bergizi setiap harinya. 

Malabsorpsi makanan adalah ketidakmampuan tubuh untuk menyerap nutrisi dari sistem pencernaan ke dalam aliran darah. Biasanya proses pencernaan mengubah nutrisi dari makanan menjadi unit-unit kecil yang melewati dinding usus dan masuk ke aliran darah. 

Jika dinding usus rusak oleh virus, infeksi bakteri, atau parasit, permukaannya dapat berubah sehingga zat yang masuk ke pencernaan tidak dapat melewatinya. Ketika ini terjadi, nutrisi akan hilang melalui tinja.

Cara Mencegah Malabsorpsi Makanan pada Anak

Malabsorpsi biasanya terjadi pada anak normal selama satu atau dua hari selama kasus flu perut atau usus yang parah. Ini jarang terjadi lebih lama karena permukaan usus umumnya bisa  sembuh dengan cepat tanpa kerusakan yang berarti. 

Dalam kasus ini, malabsorpsi tidak perlu ibu khawatirkan. Namun, malabsorpsi kronis dapat berkembang, dan jika dua atau lebih dari tanda atau gejala tetap ada, orang tua perlu waspada.

Cara mencegah malabsorpsi makanan adalah: 

• Menjalani pola hidup yang bersih dan sehat (PHBS). Seperti menggunakan air bersih, dan mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun.
• Menggunakan obat pencahar atau antibiotik sesuai resep dan anjuran dokter. Jika harus mengonsumsi antibiotik dalam jangka panjang, periksa ke dokter secara rutin untuk memantau kondisi kesehatan.

Bagaimana Penanganannya?

Mencegah malabsorpsi makanan memang penting. Namun, ini bisa terjadi kapan saja pada anak. Ketika seorang anak mengalami kekurangan gizi, malabsorpsi hanyalah salah satu kemungkinan penyebabnya. 

Ia mungkin kekurangan gizi karena dia tidak mendapatkan cukup jenis makanan yang tepat, atau memiliki masalah pencernaan yang mencegah tubuhnya mencernanya. Selain itu, ia juga mungkin memiliki kombinasi dari berbagai masalah. 

Sebelum memberi pengobatan, dokter anak harus menentukan penyebabnya. Berikut ini caranya:

• Membuat daftar jumlah dan jenis makanan yang anak makan.
• Dokter anak dapat menguji kemampuan anak untuk mencerna dan menyerap nutrisi tertentu. Misalnya, dengan meminta anak minum larutan gula susu (laktosa) dan kemudian mengukur kadar hidrogen dalam napasnya. Nama lainnya adalah tes napas hidrogen laktosa.
• Dokter anak dapat mengumpulkan dan menganalisis sampel tinja. Pada orang sehat, hanya sedikit jumlah lemak setiap hari yang hilang melalui feses. Jika terlalu banyak lemak pada tinja, itu merupakan indikasi malabsorpsi.
• Pengumpulan keringat dari kulit, atau tes keringat. Ini untuk melihat apakah ada fibrosis kistik. Pada penyakit ini, tubuh memproduksi enzim tertentu dalam jumlah yang tidak mencukupi. Ini penting untuk pencernaan yang baik dan kelainan pada keringat.
• Dalam beberapa kasus, dokter anak mungkin meminta ahli gastroenterologi anak untuk mendapatkan biopsi dari dinding usus kecil. Lalu memeriksanya di bawah mikroskop untuk melihat tanda-tanda infeksi, pembengkakan, atau cedera lainnya.

Biasanya, pasien akan melakukan tes tersebut sebelum memulai pengobatan apapun. Selagi mengevaluasi masalahnya, anak yang sakit parah mungkin perlu mendapat perawatan di rumah sakit untuk menerima makanan khusus.

Setelah dokter yakin masalahnya adalah malabsorpsi, dokter akan mencoba mengidentifikasi penyebabnya. Jika penyebabnya adalah infeksi, pengobatan biasanya meliputi pemberian antibiotik. Jika malabsorpsi terjadi karena usus terlalu aktif, obat-obatan tertentu dapat mengatasi hal ini, sehingga ada waktu bagi nutrisi untuk diserap.

Itulah pembahasan mengenai cara mencegah malabsorpsi makanan pada anak dan penanganannya. Jika Si Kecil mengalami masalah kesehatan ini, pastikan segera bawa untuk diperiksa oleh dokter. Bila dokter memberi resep obat, download Halodoc saja untuk cek kebutuhan medis anak dengan mudah.

Referensi:

Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Malabsorption.

Healthline. Diakses pada 2022. Malabsorption Syndrome.

Healthy Children. Diakses pada 2022. Malabsorption.

Medical News Today. Diakses pada 2022. What causes malabsorption?