Begini Cara Mencegah Insufisiensi Vena Kronis
Halodoc, Jakarta – Insufisiensi vena kronis atau chronic venous insufficiency (CVI) terjadi ketika dinding vena atau katup vena di area tungkai tidak berfungsi dengan baik. Hal ini mempersulit darah untuk kembali ke jantung dari tungkai. CVI menyebabkan darah berkumpul dalam pembuluh darah tungkai, yang disebut sebagai stasis.
CVI sering disebabkan oleh pembekuan darah di pembuluh darah bagian dalam, yang sering disebut sebagai deep vein thrombosis (DVT). Namun, CVI juga bisa disebabkan oleh tumor panggul dan malformasi vaskular. Lantas, apakah kondisi ini bisa dicegah?
Baca juga: Pembedahan untuk Mengobati Chronic Venous Insufficiency
Apakah Insufisiensi Vena Kronis Bisa Dicegah?
Melansir dari Cleveland Clinic, insufisiensi vena kronis bisa dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat, seperti:
- Makanlah makanan seimbang yang sehat.
- Hentikan kebiasaan merokok.
- Berolahraga secara teratur.
- Hindari mengenakan pakaian ketat atau ikat pinggang.
- Menurunkan berat badan untuk seseorang yang kelebihan berat badan.
- Hindari duduk atau berdiri dalam waktu lama.
Hal-hal di atas umumnya mampu menjaga katup vena untuk berfungsi dengan baik, sehingga aliran darah tidak terganggu.
Gejala CVI yang Harus Diwaspadai
Dikutip dari Hopkins Medicine, berikut sejumlah gejala yang ditimbulkan oleh insufisiensi vena kronis, yaitu:
- Pembengkakan di kaki atau pergelangan kaki.
- Betis terasa kencang atau kaki terasa gatal dan menyakitkan.
- Rasa sakit saat berjalan yang berhenti saat beristirahat.
- Kulit berwarna coklat di dekat mata kaki.
- Bisul kaki yang sulit diobati.
- Kaki terasa tidak nyaman dan selalu ingin menggerakkan kaki (restless leg syndrome).
- Kejang kaki atau kejang otot yang terasa menyakitkan.
Gejala insufisiensi vena kronis mungkin tampak seperti kondisi kesehatan lainnya. Oleh sebab itu, sebaiknya kamu bicara dengan dokter lewat aplikasi Halodoc apabila mengalami gejala-gejala yang mirip seperti di atas. Melalui aplikasi Halodoc, kamu bisa menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call.
Baca juga: Mau Pembuluh Darah Selalu Sehat? Konsumsi 3 Makanan Ini
Pilihan Pengobatan Insufisiensi Vena Kronis
Pilihan pengobatan CVI bergantung pada usia, kondisi kesehatan dan riwayat medis yang kamu miliki. Selain itu, tingkat keparahan penyakit yang kamu alami juga menentukan pengobatan yang dipilih. Berikut beberapa pilihan perawatan untuk atasi CVI, yaitu:
- Memperbaiki aliran darah di pembuluh darah kaki. Untuk mengurangi pembengkakan dan meningkatkan aliran darah, dokter akan memastikan kaki agar selalu terangkat. Untuk itu, kamu harus mengenakan stoking kompresi dan olahraga ringan secara teratur.
- Obat. Obat-obatan bertujuan untuk meningkatkan aliran darah. Obat-obatan dikombinasikan dengan terapi kompresi untuk menyembuhkan bisul yang muncul.
- Ablasi laser endovena atau radiofrekuensi ablasi (RFA). Ini adalah prosedur invasif minimal dengan menempatkan kateter ke vena yang terkena secara langsung untuk menutup pembuluh darah.
- Skleroterapi. Perawatan ini digunakan jika CVI yang kamu alami cukup parah. Skleroterapi dilakukan dengan menyuntikan bahan kimia ke dalam vena yang terkena. Zat kimia tersebut kemudian menyebabkan jaringan parut di pembuluh darah sehingga tidak membawa darah. Darah akan kembali ke jantung melalui pembuluh darah yang lain.
- Operasi. Operasi dilakukan pada kasus CVI yang parah. Ligasi adalah jenis operasi yang sering dipilih dengan mengikat vena agar darah tidak lagi mengalir melalui vena tersebut. Jika vena atau katupnya rusak berat, vena mungkin dikeluarkan. Prosedur ini disebut stripping vena.
Baca juga: Pembuluh Darah Alami Masalah, Ini Langkah Pemeriksaan dengan USG Doppler
Itulah beberapa opsi perawatan untuk atasi insufisiensi vena kronis. Perawatan-perawatan di atas tentunya akan disesuaikan dengan kondisi yang kamu alami.
Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2020. Chronic Venous Insufficiency (CVI).
Hopkins Medicine. Diakses pada 2020. Chronic Venous Insufficiency.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan