Begini Awali Pola Hidup Sehat setelah Alami Hifema
Halodoc, Jakarta – Terbentur, terjatuh atau terpukul adalah insiden yang mampu mencederai tubuh, termasuk mata. Ketika insiden ini mencelakai mata, maka dapat mengakibatkan hifema. Hifema adalah perdarahan pada mata di mana darah terkumpul di bagian depan mata, tepatnya di antara kornea dan iris. Darah yang terkumpul ini menutupi sebagian atau seluruh iris dan pupil mata.
Baca Juga: Orangtua Harus Tahu, Bisakah Anak Mengalami Hifema?
Munculnya hifema bisa disebabkan oleh cedera yang menyebabkan iris mata atau pupil mata robek. Kondisi ini mungkin cukup sulit dibedakan dengan perdarahan subkonjungtiva. Perdarahan subkonjungtiva disebabkan rusaknya pembuluh darah namun tidak menimbulkan rasa sakit dan tidak berbahaya. Sedangkan hifema biasanya menimbulkan rasa sakit dan termasuk kondisi serius karena memengaruhi sebagian bahkan keseluruhan penglihatan.
Seseorang yang telah menjalani perawatan hifema tetap harus mengikuti arahan dokter tentang perawatan setelahnya. Meskipun hifema telah diobati, kondisi tersebut masih berisiko menimbulkan perdarahan lebih lanjut dalam 3-5 ke depan. Itulah alasan mengapa mengikuti arahan dokter sangat penting. Berikut ini pola hidup sehat yang harus dilakukan setelah mengalami hifema.
Pola Hidup Sehat Setelah Mengalami Hifema
Dokter biasanya melakukan sejumlah hal berikut sebagai bagian dari perawatan tindak lanjut di rumah, yaitu:
- Banyak Beristirahat
Beristirahatlah di tempat tidur dengan posisi kepala tempat tidur ditinggikan sebanyak yang dilakukan. Hindari melakukan aktivitas berat atau aktivitas-aktivitas lain yang berisiko menyebabkan cedera atau meningkatkan tekanan pada mata.
Baca Juga: Hati-Hati, Atlet Rentan Terkena Hifema
- Jangan Minum Aspirin
Hindari minum obat yang mengandung aspirin yang dapat memperburuk perdarahan, termasuk obat-obatan nonsteroid, seperti naproxen, ibuprofen atau jenis obat arthritis lainnya. Sebagai gantinya, kamu bisa menggunakan obat pereda nyeri ringan, seperti acetaminophen. Meski aman, pengidap hifema juga tidak disarankan untuk mengonsumsinya terlalu banyak.
- Gunakan Obat Secara Teratur
Jangan lupa untuk tetap menggunakan tetes mata yang telah diresepkan dokter 3-4 kali sehari atau persis seperti yang ditentukan oleh dokter. Tetes 1% atropin adalah jenis obat tetes yang sering diresepkan. Jika tekanan mata meningkat, obat-obatan seperti beta-blocker,dapat diberikan melalui obat tetes mata ke mata. Sebelum itu kamu harus menanyakannya ke dokter untuk memastikan obat-obatan tersebut tepat digunakan. Kamu bisa bertanya kepada dokter melalui aplikasi Halodoc kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call.
- Lindungi Mata
Ketika diharuskan untuk beraktivitas, pastikan untuk menggunakan pelindung mata, seperti kacamata, helm, atau perban. Kebanyakan hifema disebabkan karena cedera olahraga, sehingga penting untuk mengenakan kacamata pelindung.
Baca Juga: Penanganan Pertama untuk Redakan Gejala Hifema
Terapkan sejumlah tips di atas sampai mata telah benar-benar sembuh dan kondisi kesehatan sudah membaik secara keseluruhan. Segera periksakan ke dokter apabila melihat tanda-tanda perdarahan atau peningkatan tekanan pada mata karena hifema berisiko berkembang lebih serius. Meski telah dinyatakan sembuh, penting untuk tetap berhati-hati dan mengenakan peralatan pengaman saat melakukan aktivitas yang berisiko menyebabkan hifema.
Referensi :
American Academy Of Ophthalmology. Diakses pada 2019. Hyphema.
WebMD. Diakses pada 2019. Hyphema (Bleeding in Eye).
Healthline. Diakses pada 2019. Hyphema.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan