Begini 5 Tips Sederhana Mencegah Botulisme
Halodoc, Jakarta – Keracunan adalah kondisi umum yang biasanya disebabkan oleh makanan yang sudah terkontaminasi bakteri. Namun, ada satu bakteri bernama Clostridium botulinum yang bisa menghasilkan racun yang paling kuat. Kondisi keracunan akibat bakteri Clostridium botulinum disebut juga dengan botulisme. Orang yang terkena botulisme bisa mengalami kondisi yang serius, bahkan keselamatannya bisa terancam. Karena itu, ketahui faktor-faktor apa saja yang bisa menyebabkan seseorang mengalami keracunan ini agar kamu bisa mencegah botulisme.
Botulisme sebenarnya merupakan kondisi keracunan yang jarang terjadi. Meski demikian, kamu tetap perlu mewaspadai penyakit ini, karena botulisme bisa menyebabkan kondisi yang serius hingga fatal. Racun yang dihasilkan bakteri Clostridium botulinum bisa menyerang sistem saraf otak, tulang belakang, dan saraf lainnya, sehingga pengidap bisa mengalami kelumpuhan otot atau paralisis. Bila tidak ditangani segera, kelumpuhan bisa menyebar ke otot yang mengontrol pernapasan.
Faktor Penyebab Botulisme
Bakteri Clostridium botulinum yang bisa menghasilkan racun penyebab botulisme sering ditemukan di tanah, debu, sungai, dan dasar laut. Bakteri ini menjadi berbahaya dan akan melepaskan racun bila ia kekurangan oksigen. Misalnya, ketika berada di dalam tanah yang tidak bergerak, di dalam kaleng tertutup, ataupun di dalam tubuh manusia.
Berikut jenis-jenis botulisme berdasarkan faktor yang menjadi pemicu keracunan ini terjadi:
-
Foodborne Botulism. Jenis botulisme ini disebabkan oleh makanan kalengan rendah asam yang tidak dikemas dengan baik, seperti sayuran, buah-buahan, ikan, dan daging. Bila mengonsumsi makanan kemasan yang sudah tercemar oleh bakteri C. botulinum, maka kamu berisiko mengalami gangguan fungsi saraf yang bisa menyebabkan kelumpuhan.
-
Infant Botulism. Bayi yang masih kecil juga berisiko terkena botulisme bila ia mengonsumsi makanan yang mengandung bakteri C. botulinum atau terpapar tanah yang terkontaminasi bakteri tersebut. Spora bakteri yang masuk ke dalam tubuh bayi akan berkembang biak dan melepaskan racun di saluran pencernaan. Jenis botulisme ini bisa berbahaya pada bayi yang berusia kurang dari satu tahun. Namun, bayi yang sudah berusia di atas satu tahun biasanya sudah memiliki sistem kekebalan yang mampu melawan bakteri tersebut.
Baca juga: Botulisme Bisa Terjadi pada Bayi, Orangtua Wajib Tahu
-
Wound Botulism. Bakteri C. botulinum juga bisa masuk ke luka dan menyebabkan botulisme. Hal ini sering terjadi pada orang-orang yang menggunakan obat-obatan terlarang. Pasalnya, bakteri pemicu botulisme bisa mengontaminasi obat-obat terlarang, seperti heroin. Bakteri yang masuk ke dalam tubuh lewat konsumsi obat terlarang tersebut akan berkembang biak dan menghasilkan racun.
Tips Mencegah Botulisme
Nah, dengan mengetahui faktor penyebab botulisme di atas, kamu jadi bisa menghindari faktor tersebut agar tidak terserang. Berikut tips-tips sederhana yang bisa kamu lakukan untuk mencegah botulisme.
1. Masak Makanan Kaleng Sampai Matang
Bila kamu ingin mengonsumsi makanan kalengan, pastikan kamu memasak makanan tersebut sampai benar-benar matang. Masak pada suhu di atas 100 derajat Celcius, selama 20–100 menit yang tergantung jenis makanannya.
Baca juga: Inilah Bahayanya Konsumsi Daging Mentah Bagi Kesehatan
2. Jangan Makan Makanan yang Sudah Rusak Kemasannya
Bila makanan yang ingin kamu konsumsi kemasannya sudah rusak, sebaiknya jangan lanjutkan makan makanan tersebut. Begitu pula bila makanan sudah berbau, kedaluwarsa, ataupun makanan yang disimpan pada suhu yang tidak sesuai, maka jangan dimakan dan segera buang makanan tersebut.
3. Jangan Beri Madu pada Bayi Berusia Kurang dari 1 tahun
Walaupun madu merupakan makanan sehat yang dapat memberi banyak manfaat, tapi jangan berikan madu sedikitpun pada bayi yang masih di bawah satu tahun. Hal ini karena madu diketahui mengandung spora bakteri C. botulinum.
Baca juga: 6 Manfaat Madu Untuk Anak
4. Hindari Menggunakan NAPZA
Jangan pernah menggunakan NAPZA, terutama heroin, baik dengan cara dihirup maupun disuntik. Meskipun kamu menggunakan jarum suntik yang steril, tapi tetap saja kamu berisiko terkena botulisme. Hal ini karena bakteri pemicu botulisme bukan terdapat pada jarum suntiknya, melainkan pada heroin itu sendiri.
Nah, itulah tips-tips mencegah botulisme. Kalau kamu ingin tahu lebih jauh tentang botulisme, tanyakan saja langsung kepada ahlinya dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Hubungi dokter Halodoc melalui Video/Voice Call dan Chat untuk bertanya seputar kesehatan kapan saja dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan