Sama Merusak Saraf, Ini Bedanya Neuropati Diabetik dan Stroke
Halodoc, Jakarta - Neuropati diabetik dan stroke merupakan kondisi medis yang berkaitan dengan kerusakan saraf. Seperti namanya, neuropati diabetik adalah jenis kerusakan saraf yang diidap oleh pengidap diabetes. Sedangkan stroke, terjadi ketika pembuluh darah di otak pecah atau terhambatnya proses aliran darah ke otak.
Pecahnya atau terhambatnya aliran darah mengganggu oksigen untuk mencapai jaringan otak. Gejala neuropati diabetik dan stroke sering tumpang tindih, sehingga kebanyakan orang sulit mengartikannya. Maka dari itu, mengetahui perbedaan kedua kondisi medis tersebut penting agar seseorang bisa lebih mewaspadainya. Berikut perbedaannya!
Baca Juga: Masih Muda, Bisa Juga Kena Stroke
1. Penyebab
Penyebab utama neuropati diabetik kemungkinan berbeda untuk setiap jenisnya. Para peneliti berpikir bahwa seiring berjalannya waktu, kadar gula darah yang semakin meninggi dan tidak terkontrol berpotensi merusak saraf dan mengganggu kemampuan dalam mengirim sinyal. Tingginya kadar gula darah juga melemahkan dinding pembuluh darah kapiler yang memasok saraf dengan oksigen dan nutrisi.
Dengan demikian, diabetes dapat melukai saraf di seluruh tubuh pengidapnya. Neuropati diabetes paling sering merusak saraf di tungkai dan kaki. Namun, terdapat pula kombinasi faktor lain yang menyebabkan kerusakan saraf, seperti:
-
Sistem imun salah menyerang saraf akibat salah mengartikan sebagai benda asing.
-
Faktor genetik yang tidak terkait dengan diabetes dapat membuat beberapa orang lebih mungkin untuk mengalami kerusakan saraf.
-
Merokok dan penyalahgunaan alkohol meningkatkan risiko kerusakan saraf dan pembuluh darah secara signifikan.
Sedangkan pada penyakit stroke, penyebab utamanya adalah penyumbatan arteri (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Beberapa orang mungkin hanya mengalami gangguan aliran darah ke otak dalam waktu singkat.
Kondisi tersebut memiliki potensi yang rendah untuk menyebabkan kerusakan permanen. Namun, beberapa mengalami kondisi yang parah, sehingga muncul berbagai komplikasi.
2. Gejala
Perbedaan yang mencolok antara neuropati diabetik dengan stroke adalah gejalanya. Gejala neuropati diabetik umumnya tidak langsung terlihat, seperti gejala stroke. Munculnya gejala neuropati tergantung pada saraf mana yang terpengaruh. Biasanya, gejala berkembang secara bertahap dan pengidapnya mungkin tidak menyadari sampai kerusakan saraf telah cukup parah.
Gejala neuropati diabetik meliputi berkurangnya sensasi yang tidak biasa, misalnya nyeri, kesemutan, terbakar, mati rasa, atau bahkan seperti ada sesuatu yang merayap di bawah kulit. Seringkali, neuropati diabetik juga menyebabkan hipersensitivitas yang membuat pengidapnya merasa tidak nyaman, bahkan hanya dengan sentuhan ringan.
Baca Juga: Kenali Lebih Dalam 4 Jenis Neuropati Diabetik
Karena memengaruhi aliran darah ke otak, maka gejala stroke akan muncul pada bagian tubuh yang dikendalikan oleh daerah otak yang rusak. Gejala umum stroke adalah kelumpuhan pada satu sisi tubuh. Gejala lainnya, meliputi :
-
Mati rasa pada lengan, wajah, dan kaki, terutama pada satu sisi tubuh.
-
Kesulitan berbicara.
-
Kebingungan.
-
Masalah penglihatan, seperti kesulitan melihat di satu atau kedua mata dengan penglihatan menghitam atau kabur, atau penglihatan ganda.
-
Kesulitan berjalan.
-
Kehilangan keseimbangan atau koordinasi.
-
Pusing.
Stroke membutuhkan perhatian medis segera. Jika kamu merasa dirimu atau orang lain sedang terserang stroke, segera cari bantuan medis. Pengobatan segera adalah kunci untuk mencegah komplikasi berupa kerusakan otak, cacat jangka panjang, hingga kematian.
3. Waktu Terjadinya
Seperti yang telah dijelaskan diatas, gejala stroke akan muncul secara tiba-tiba sedangkan neuropati diabetik muncul secara perlahan. Meski neuropati diabetik termasuk kondisi yang serius, tetapi kondisi ini tidak darurat seperti serangan stroke. Sebab, neuropati diabetik umumnya berkembang dalam jangka waktu lebih lama.
Baca Juga: Serangan Stroke, Harus Segera Dibawa ke Rumah Sakit?
Walaupun berkembang secara perlahan, tapi memantau kadar gula darah secara rutin perlu dilakukan sebagai langkah pencegahan neuropati diabetik. Enggak perlu repot untuk cek gula darah ke klinik. Lewat fitur Get a Lab Checkup yang ada di Halodoc kamu bisa menentukan jenis dan waktu cek kesehatan. Kemudian, petugas lab akan datang sesuai waktu yang sudah kamu tetapkan. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan