Beda USG 3D dan 4D yang perlu Ibu Hamil Ketahui

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   18 Juli 2018
Beda USG 3D dan 4D yang perlu Ibu Hamil KetahuiBeda USG 3D dan 4D yang perlu Ibu Hamil Ketahui

Halodoc, Jakarta – Saat hamil, ibu bisa melihat kondisi bayi di dalam kandungan, mulai dari jenis kelamin, rupanya, berat badan sampai panjang bayi dengan melakukan pemeriksaan ultrasonography (USG). Pemeriksaan ini juga sangat penting untuk mendeteksi adanya masalah pada janin sejak dini. Kini, metode USG pun sudah semakin berkembang. Ibu hamil bisa melihat kondisi bayi dengan lebih jelas lewat USG tiga dimensi bahkan empat dimensi. Namun, apa perbedaannya USG 3D dan 4D dan manakah yang lebih baik? Yuk, simak penjelasannya di sini.

Baca juga: Pentingnya Tes USG Saat Hamil

USG 3D dan 4D tentu akan memberikan hasil pemeriksaan dengan visualisasi anatomi janin yang lebih baik. Bila pada USG 2D, hasil yang didapatkan berupa gambaran datar dua dimensi dalam warna hitam putih dari janin, USG 3D memungkinkan ibu untuk melihat gambaran yang lebih nyata dari janin. Dokter kandungan pun akan lebih mudah mendiagnosis adanya kelainan pada janin, terutama pada wajahnya melalui USG 3D. Sedangkan USG 4D dapat menghasilkan video tiga dimensi yang bergerak secara real-time, sehingga dapat menunjukkan aktivitas yang dilakukan janin seperti menguap, mengisap jempol, berbalik, bahkan gerakan yang halus sekalipun.   

Kelebihan USG 3D

USG 3D menghasilkan gambar yang tidak bergerak (diam), namun lebih detail sehingga mudah dimengerti bahkan oleh ibu dan anggota keluarga lainnya. USG 3D dikenal akan keunggulannya dalam pemeriksaan fitur wajah janin. Pemeriksaan ini dapat memperlihatkan gambaran wajah janin yang masih dalam kandungan dengan lebih jelas, sehingga masalah seperti bibir sumbing dapat dideteksi lebih dini.

USG 3D juga bermanfaat untuk melengkapi hasil dari pemeriksaan 2D mengenai sistem saraf janin. Melalui USG 3D, gangguan pada sistem saraf janin yang sudah terdeteksi lewat USG 2D, dapat diketahui lokasi kelainan dan tingkat keparahannya, serta mampu merekonstruksi visualisasi berbagai komponen anatomi saraf janin.

Mengetahui tingkat keparahan pada kasus seperti spina bifida atau kelainan pada tulang belakang bayi melalui USG sangat penting agar dokter dapat menentukan tindakan atau pengobatan yang akan dilakukan setelah janin dilahirkan.

USG 3D juga dapat memberikan hasil yang hampir sama jelasnya seperti MRI untuk pemeriksaan volume paru pada janin. USG 3D dapat memberikan diagnosis yang lebih baik dibandingkan USG 2D untuk beberapa kasus seperti janin dengan kondisi hernia diafragma dan pecahnya ketuban lebih awal. Beberapa penelitian terbaru juga menemukan bahwa USG 3D dapat membantu mendiagnosis kelainan jantung pada janin dengan lebih akurat.

Baca juga: Kapan Ibu Hamil Sebaiknya Melakukan USG?

Kelebihan USG 4D

Melalui USG 4D, ibu dapat melihat video janin yang bergerak-gerak di dalam kandungan seperti menonton film. USG 4D mampu memperlihatkan visualisasi anggota tubuh serta wajah janin dengan lebih jelas lagi. Bahkan ibu dapat melihat hidung janin yang mancung atau pesek dan ekspresi wajahnya, seperti membuka mulut, menjulurkan lidah, menguap, dan lain-lain.

Pemeriksaan ini juga dapat mendeteksi kelainan yang terjadi pada janin lebih dini, sehingga dokter dapat segera melakukan tindakan pengobatan. Kelainan yang dapat dideteksi dengan USG 4G antara lain kelainan plasenta, jantung dan kehamilan ektopik.

Baca juga: Sebab dan Akibat Jika Plasenta Bayi Kecil

Memeriksakan kandungan secara rutin penting dilakukan ibu selama masa kehamilan. Selain itu, ibu juga bisa menggunakan aplikasi Halodoc untuk bertanya pada dokter bila ibu mengalami masalah tertentu selama kehamilan. Hubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat untuk minta saran kesehatan kapan saja dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google.