Hati-Hati, Ini Gejala dan Dampak Toksoplasmosis pada Bumil
“Toksoplasmosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi, serta bisa menimbulkan gangguan fatal pada ibu hamil dan janin. Jika dibiarkan, penyakit ini dapat menimbulkan kematian janin.”
Halodoc, Jakarta - Ibu yang tengah mengandung rasanya perlu berhati-hati dengan infeksi toksoplasmosis. Infeksi ini bisa berakibat fatal bagi ibu dan janin. Menyeramkan, bukan? Penyakit toksoplasmosis adalah infeksi pada manusia yang disebabkan parasit protozoa (organisme bersel satu) Toxoplasma gondii. Pada kebanyakan kasus, parasit ini sering terdapat pada kotoran kucing atau daging yang belum matang.
Toksoplasma dapat terpapar pada manusia jika mereka melakukan kontak dengan kotoran kucing yang terkontaminasi, atau mengonsumsi makanan dan minuman yang telah terkontaminasi. Pertanyaannya, seperti apa gejala toksoplasmosis pada ibu hamil? Lalu, apa dampaknya bagi janin atau bayi yang baru lahir?
Risiko Maut pada Janin
Umumnya infeksi toksoplasmosis tidak membahayakan karena sistem imun ini bisa mengendalikan infeksi parasit ini. Namun, untuk orang-orang dengan sistem imun yang lemah atau ibu hamil, lain lagi ceritanya. Infeksi toksoplasmosis ini membutuhkan penanganan medis untuk menghindari komplikasi yang berat.
Ketika parasit toksoplasmosis menyerang orang sehat, gejalanya bisa saja tidak muncul. Tidak menutup kemungkinan mereka bisa pulih sepenuhnya. Meskipun begitu, gejala toksoplasmosis dapat muncul beberapa minggu.
Gejalanya hampir serupa dengan gejala flu seperti demam, nyeri otot, kelelahan, radang tenggorokan, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Untuk mereka yang memiliki sistem imun yang lemah, gejalanya bisa berupa demam, kejang, penglihatan kabur karena radang retina, sakit kepala, dan kebingungan.
Lalu, bagaimana dengan gejala toksoplasmosis pada ibu hamil?
Bumil bisa saja mengalami keluhan-keluhan di atas. Meski begitu, dalam beberapa kasus ada pula bumil yang tidak mengalami gejala sama sekali. Penyakit ini baru diketahui ketika pemeriksaan dan tes darah.
Nah, sebenarnya yang perlu diwaspadai adalah infeksi pada bayi yang ditularkan ibu selama masa kehamilan. Ibu hamil yang terinfeksi parasit ini dapat menularkan infeksi ini pada bayinya yang belum lahir (penularan bawaan). Mau tahu dampaknya bagi janin?
Menurut Riset dari National Institutes of Health berjudul Toxoplasma infections in early pregnancy: consequences and management, infeksi ini dapat berdampak serius bagi janin. Bila infeksi toksoplasmosis terjadi pada delapan minggu pertama kehamilan, dampaknya bisa menyebabkan penghentian kehamilan secara spontan.
Menurut CDC, infeksi toksoplasmosis bisa menyebabkan kelahiran prematur, keguguran, kematian janin dalam kandungan, dan kematian bayi setelah lahir. Seram, kan?
Dari Anemia Sampai Kejang
Umumnya bayi yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala toksoplasmosis saat lahir. Namun, mereka dapat mengembangkan penyakit ini di kemudian hari. Bayi yang lahir tapi terinfeksi parasit toksoplasmosis bisa mengalami masalah, seperti:
- Anemia.
- Kulit berwarna kekuningan.
- Gangguan intelektual atau retardasi mental.
- Pembesaran organ hati dan limpa.
- Kepala terlihat lebih kecil (mikrosefalus).
- Ruam kulit atau kulit mudah memar.
- Peradangan korion (chorionitis) atau infeksi di bagian belakang bola mata dan retina.
- Kehilangan penglihatan.
- Kuning (jaundice).
- Kejang.
Selain hal di atas, komplikasi pada janin bisa berupa hidrosefalus, epilepsi, kehilangan pendengaran, kerusakan otak, gangguan kemampuan belajar, toksoplasmosis okular, dan cerebral palsy. Jadi, sebaiknya selalu jaga kesehatan bagi ibu hamil agar terhindar dari berbagai penyakit yang membahayakan ibu maupun janinnya.
Apabila kamu ingin tahu lebih jauh tentang toksoplasmosis, fitur tanya dokter dari aplikasi Halodoc bisa digunakan untuk berinteraksi langsung dengan ahlinya. Cukup dengan download aplikasi Halodoc, segala kemudahan dalam akses kesehatan bisa didapatkan kapan dan dimana saja menggunakan smartphone!