Ini Perbedaan Kondisi Polihidromnion dan Oligohidramnion pada Ibu Hamil

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   26 April 2019
Ini Perbedaan Kondisi Polihidromnion dan Oligohidramnion pada Ibu HamilIni Perbedaan Kondisi Polihidromnion dan Oligohidramnion pada Ibu Hamil

Halodoc, Jakarta - Air ketuban adalah cairan yang melindungi bayi ketika masih dalam kandungan selama masa kehamilan. Air ketuban diproduksi ketika kantung ketuban terbentuk dalam rahim ibu.

Banyak manfaat dari air ketuban yaitu untuk melindungi bayi, memberi ruang gerak pada bayi dalam kandungan, mencegah terjadinya infeksi pada bayi, membuat bayi menjadi lebih nyaman dalam kandungan, mendukung perkembangan paru-paru bayi, membantu perkembangan sistem pencernaan dan perkembangan otot serta tulang bayi dalam kandungan.

Penting bagi ibu untuk mengetahui kondisi air ketuban. Air ketuban yang baik jumlahnya tidak berlebihan dan tidak kurang. Setiap pemeriksaan yang ibu lakukan, dokter kandungan memeriksa volume air ketuban. Kondisi dan jumlah air ketuban dapat menggambarkan kondisi bayi. Hindari masalah air ketuban yang tidak normal seperti polihidramnion dan oligohidramnion.

Polihidramnion adalah kondisi penumpukan air ketuban yang berlebihan selama masa kehamilan. Sedangkan Oligohidramnion adalah kondisi air ketuban yang berada pada kadar terlalu rendah sehingga dapat menimbulkan komplikasi pada bayi dalam kandungan.

Baca juga: Ini Kiat Menjaga Kecukupan Air Ketuban

Penyebab Air Ketuban Tidak Normal

Polihidramnion dapat dideteksi ketika kehamilan memasuki usia trimester ketiga. Kondisi ini jarang terjadi pada usia kehamilan trimester satu atau trimester kedua. Normalnya air ketuban mencapai maksimal 1 liter pada usia kehamilan 34-36 minggu.

Namun, pada kondisi polihidramnion air ketuban mencapai 2 liter. Bayi dalam kandungan nyatanya dapat mengontrol jumlah air ketuban dalam kandungan dengan menelannya dan mengeluarkan menjadi urine.

Ketika air ketuban terlalu banyak jumlahnya, kondisi ini menggambarkan kondisi bayi yang terganggu keseimbangannya. Air ketuban yang terlalu banyak tidak diimbangi dengan kemampuan janin untuk menelannya.

Sedangkan air ketuban yang terlalu sedikit atau oligohidramnion bisa dipicu oleh faktor seperti kurangnya cairan yang dikonsumsi oleh ibu hamil sehingga menyebabkan dehidrasi, adanya gangguan plasenta, kelainan bawaan pada janin, bocornya kantung ketuban, persalinan yang lewat dari tanggal perkiraan, ketuban pecah dini, diabetes dan juga masalah hipertensi.

Kondisi oligohidramnion dapat terjadi pada usia kehamilan trimester ketiga. Ibu dengan kehamilan anak kembar berisiko mengalami kekurangan air ketuban. Sebaiknya perhatikan kondisi air ketuban, karena pada kondisi oligohidramnion menyebabkan komplikasi pada bayi dalam kandungan. Risiko keguguran juga meningkat pada ibu hamil yang mengalami oligohidramnion.

Baca juga: Inilah 3 Jenis Pengobatan Polihidramnion yang Dikenal "Kembar Air"

Penanganan pada Air Ketuban yang Tidak Normal

Penanganan pada kedua kondisi air ketuban yang tidak normal berbeda. Pada kondisi polihidramnion yang ringan, kondisi ini akan hilang dan kembali normal dengan sendirinya. Biasanya, ibu dengan kondisi ini disarankan untuk lebih banyak beristirahat dan menjalani pemantauan rutin.

Namun berbeda kondisinya jika ibu mengalami polihidramnion yang cukup serius, ada beberapa cara yang bisa dilakukan sebagai penanganan, salah satunya adalah mengeluarkan air ketuban hingga jumlah yang normal.

Biasanya air ketuban dikeluarkan melalui proses amniocentesis. Sebaiknya perhatikan dengan baik sebelum melakukan proses ini, amniocentesis menimbulkan komplikasi seperti pecah ketuban dan kelahiran secara prematur.

Pada kondisi oligohidramnion, sebaiknya ibu lebih banyak mengonsumsi cairan. Seperti air putih dan buah-buahan yang mengandung air cukup tinggi. Selain itu, kondisi ini selalu dipantau oleh dokter kandungan melalui proses USG untuk melihat kondisi air ketuban dalam kandungan.

Gunakan aplikasi Halodoc untuk bertanya langsung pada dokter mengenai kondisi kehamilan ibu. Yuk, download aplikasi Halodoc melalui App Store atau Google Play sekarang juga!

Baca juga: Yang Harus Ibu Lakukan Jika Air Ketuban Sedikit