Bayi Terserang Tifus, Ini yang Harus Dilakukan
Halodoc, Jakarta – Tifus merupakan jenis penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri bernama Salmonella typhi (S. Typhi). Bakteri ini umumnya ditemukan pada makanan dan masuk ke dalam tubuh saat seseorang mengonsumsi makanan yang sudah terkontaminasi. Tifus bisa terjadi pada siapa saja, termasuk pada anak-anak dan bayi. Meski begitu, demam tifus cukup jarang ditemukan pada bayi di bawah usia 2 tahun.
Saat bakteri masuk ke dalam tubuh, gejala penyakit umumnya akan muncul segera atau secara perlahan dalam beberapa minggu. Kondisi ini harus segera ditangani, terutama jika menyerang bayi. Gejala penyakit tifus yang diabaikan bisa menjadi lebih buruk dan memicu muncul ruam merah, penurunan berat badan, hingga perut kembung. Jika Si Kecil mengalami gejala penyakit ini, segera bawa ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan medis.
Baca juga: Pencegahan yang Tepat agar Anak Tidak Terkena Tifus
Gejala Tifus pada Bayi
Pada dasarnya, gejala penyakit tifus akan sama pada anak-anak maupun orang dewasa. Gejala tifus bisa bersifat ringan hingga berat yang tergantung pada beberapa faktor, seperti usia, kondisi tubuh, serta riwayat vaksinasi yang pernah didapat. Tifus pada bayi di bawah usia 2 tahun jarang ditemukan dan seringnya tidak memicu komplikasi berbahaya.
Kendati demikian, orangtua tetap harus waspada dan segera bawa anak ke rumah sakit segera setelah gejala tifus muncul. Ada beberapa gejala yang sering muncul sebagai tanda penyakit ini, seperti demam tinggi hingga 40 derajat Celsius, sakit perut dan diare, serta tubuh terlihat lemah dan mudah lelah. Gejala tifus juga bisa membuat anak menjadi lebih rewel, terutama karena sakit kepala, nyeri tenggorokan, serta penurunan nafsu makan.
Baca juga: Awas, Ini 10 Gejala Tipes pada Anak dan Cara Mengatasinya
Penyakit tifus pada anak bisa saja memicu komplikasi berupa masalah pencernaan. Namun, penanganan segera bisa membantu mencegah kondisi menjadi lebih buruk. Ada beberapa langkah penanganan yang bisa orangtua lakukan saat bayi terserang tifus, yaitu dengan perawatan di rumah sakit dan penanganan mandiri di rumah. Setelah pengobatan di rumah sakit selesai, mungkin dibutuhkan perawatan lebih lanjut di rumah.
- Perawatan Rumah Sakit
Hal yang perlu segera dilakukan orangtua saat anak mengalami gejala tifus adalah membawanya ke rumah sakit. Semakin cepat risiko, tifus menjadi lebih parah bisa semakin dikurangi. Biasanya, dokter akan melakukan pemeriksaan menyeluruh pada tubuh bayi untuk mendeteksi penyebab penyakit dan menemukan pengobatan yang tepat.
Jika positif mengidap tifus, biasanya dokter akan meresepkan obat antibiotik yang dikenal sebagai metode pengobatan awal untuk penyakit ini. Jenis antibiotik yang diberikan pun tidak sembarangan dan akan disesuaikan dengan kebutuhan Si Kecil. Jika dibutuhkan, anak yang terserang penyakit tifus mungkin harus dirawat di rumah sakit hingga gejala membaik.
- Perawatan di Rumah
Setelah keluar dari rumah sakit, ayah dan ibu harus lebih mewaspadai kondisi kesehatan bayi. Ada beberapa langkah perawatan yang perlu dipastikan. Setelah bayi keluar dari rumah sakit karena penyakit tifus, pastikan ia mendapat asupan cairan yang banyak, mengonsumsi makanan yang sehat dan kaya nutrisi, serta memiliki kekebalan tubuh yang stabil, sehingga tidak mudah terserang bakteri penyebab penyakit lagi.
Baca juga: Sudah Sembuh, Gejala Tipes Bisa Datang Lagi?
Jika gejala penyakit kembali muncul, segera bawa anak kembali ke rumah sakit. Atau ayah dan ibu bisa menggunakan aplikasi Halodoc sebagai pertolongan pertama. Sampaikan gejala yang dialami Si Kecil melalui Video/Voice Call dan Chat kapan dan di mana saja. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips sehat untuk anak dari dokter asli terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!
Referensi:
NCBI. Diakses pada 2020. Typhoid fever in an 8-month-old infant.
Journal of Postgraduate Medicine. Diakses pada 2020. Typhoid fever in a 7 month old infant.
Kids Health. Diakses pada 2020. Typhoid Fever.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan