Bayi Kartika Putri Kena Penyakit Kuning, Ini Penyebabnya
Halodoc, Jakarta – Baru saja menikmati kebahagiaan akan hadirnya buah hati, Kartika Putri harus bersedih karena Khalisa Aghnia Bahira, putri cantik yang dilahirkannya pada 18 Oktober 2019 lalu, dilarikan ke rumah sakit. Kabarnya, bayi Khalisa mengalami penyakit kuning dan harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit selama beberapa hari.
Penyakit kuning atau jaundice memang tidak hanya bisa terjadi pada orang dewasa, tetapi juga pada bayi baru lahir. Gejala khas yang ditimbulkan penyakit ini adalah menguningnya warna kulit dan bagian putih mata. Meski pada kebanyakan kasus, penyakit kuning pada bayi dapat sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari atau minggu, kondisi ini bisa saja membahayakan.
Baca juga: Ini yang Perlu Diketahui tentang Sakit Kuning
Sama seperti orang dewasa, penyakit kuning pada bayi juga terjadi karena kadar bilirubin (unsur kuning yang terbentuk ketika sel-sel darah merah yang tua dihancurkan) dalam darah terlalu tinggi. Kondisi ini dapat dipicu oleh terlalu tingginya kadar sel darah merah pada bayi baru lahir, sehingga memicu produksi bilirubin.
Bayi sebenarnya telah memiliki bilirubin sejak dalam kandungan, tetapi saat itu tubuh ibunya akan membantu pengeluaran bilirubin bayi melalui plasenta. Namun setelah lahir, bayi kemungkinan tidak bisa melakukan proses tersebut karena organ hatinya belum berkembang dengan sempurna.
Akibatnya, proses pembuangan bilirubin melalui urine dan feses menjadi terhambat. Hal inilah yang kemudian disebut sebagai penyakit kuning fisiologis. Kondisi ini akan membuat bayi menguning sekitar 24 jam setelah lahir dan memburuk setelah 4 hari, lalu kembali membaik setelah seminggu.
Baca juga: Kuku Berwarna Kuning, Ada Risiko Sakit Apa?
Pada kasus yang lebih jarang, penyakit kuning pada bayi juga bisa disebabkan oleh:
- Sepsis.
- Infeksi virus atau bakteri.
- Pendarahan internal.
- Kerusakan hati.
- Kekurangan enzim tertentu.
- Sel darah merah bayi yang tidak normal, sehingga mudah rusak.
- Ketidakcocokan rhesus dan golongan darah antara ibu dan bayi.
- Gangguan pada sistem pencernaan bayi.
- Lahir prematur atau sebelum 37 minggu.
Jangan Abaikan Penyakit Kuning pada Bayi!
Meski umumnya penyakit kuning pada bayi baru lahir dapat membaik dengan sendirinya, orangtua sebaiknya jangan menganggap remeh jika kondisi ini terjadi pada bayi. Segera download dan gunakan aplikasi Halodoc untuk diskusi dengan dokter anak, atau buat janji dengan dokter di rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Sebab, kadar bilirubin yang terlalu tinggi pada darah bayi dapat menembus ke otak, merusak sel-selnya, dan memicu terjadinya ensefalopati atau tepatnya bilirubin ensefalopati akut. Jika komplikasi ini terjadi, gejala-gejala yang dapat muncul adalah:
- Demam.
- Muntah.
- Kemampuan mengisapnya buruk.
- Lesu.
- Sulit bangun tidur.
- Leher dan tubuh melengkung ke belakang.
- Kulitnya menguning.
- Sering rewel dan gelisah.
Jika Si Kecil menunjukkan berbagai gejala tersebut, segera bawa ke rumah sakit terdekat, agar bisa mendapatkan penanganan sesegera mungkin. Penanganan yang cepat juga dapat meminimalisir risiko kerusakan permanen pada otak atau kernicterus.
Baca juga: Inilah Penyebab Sakit Kuning pada Orang Dewasa
Ibu Perlu Lakukan Ini Ketika Bayi Kena Penyakit Kuning
Penanganan medis yang dapat diberikan untuk bayi yang terkena penyakit kuning adalah fototerapi. Namun, kenaikan bilirubin dan pemulihannya juga bisa dibantu oleh ibu dengan memberi asupan ASI yang cukup. Susuilah Si Kecil setidaknya sebanyak 8-12 kali dalam 24 jam atau jika bayi minum susu formula, pastikan untuk memberinya 6-10 botol dalam 24 jam.
Pendampingan penuh dari ibu juga diperlukan dalam proses pemulihan. Periksa bagian putih bola mata dan kulit Si Kecil secara berkala, untuk melihat apakah penguningan bertambah parah atau tidak. Perlu diketahui bahwa penanganan terbaik untuk bayi dengan penyakit kuning hanya bisa didapat di rumah sakit. Jadi, ketika kulit bayi menjadi kuning beberapa hari setelah dilahirkan, sebaiknya bawa bayi ke rumah sakit segera.