Bayi Dapat Terkena Virus Zika, Ini Cara untuk Pencegahannya
Halodoc, Jakarta – Para ibu perlu melindungi bayinya dari gigitan nyamuk. Pasalnya, nyamuk berjenis Aedes aegypti berpotensi membawa virus zika yang bisa menyebabkan bayi mengidap penyakit zika atau demam zika. Bila bayi yang sistem kekebalan tubuhnya masih lemah terkena virus ini, maka dikhawatirkan bisa terjadi dampak yang berbahaya, bahkan fatal. Oleh karena itu, ketahui cara mencegah virus zika pada bayi di sini.
Ketahui Penyebaran Virus Zika
Sebelum mengetahui cara mencegah virus zika, ada baiknya ibu tahu bagaimana cara virus ini menyebar. Virus zika adalah penyebab penyakit zika atau demam zika. Penyebaran virus ini terjadi melalui perantara gigitan nyamuk, yaitu Aedes aegypti. Jenis nyamuk ini adalah jenis nyamuk yang sama dengan nyamuk penyebar virus dengue, chikungunya, dan demam kuning. Nyamuk Aedes aegypti mengambil dan membawa virus zika dari manusia yang telah terinfeksi virus tersebut, kemudian menyebarkannya kembali kepada manusia yang belum terinfeksi melalui gigitan.
Nyamuk Aedes aegypti sangat aktif pada siang hari dan bisa hidup serta berkembang biak di dalam maupun di luar ruangan yang dekat dengan manusia, terutama di area yang terdapat genangan air.
Gejala Penyakit Zika
Sayangnya, virus zika seringkali tidak menunjukkan gejala atau tanda sama sekali, sehingga penyakit ini biasanya baru diketahui 3—12 hari setelah tergigit. Namun bila virus zika memunculkan gejala, biasanya gejalanya bersifat ringan, seperti:
-
Demam
-
Sakit kepala
-
Tubuh terasa lemah dan lelah
-
Ruam
-
Nyeri otot
-
Nyeri sendi, dan
-
Peradangan pada kelopak mata.
Pada bayi, gejala virus Zika mungkin bisa diketahui melalui suhu tubuhnya yang meningkat akibat demam dan bayi menjadi lebih rewel dari biasanya untuk menunjukkan ketidaknyamanan yang ia rasakan.
Komplikasi Virus Zika
Dalam kebanyakan kasus, orang yang terinfeksi virus zika bisa pulih secara total dan gejala membaik dengan sendirinya. Biasanya pengidap virus zika akan kembali pulih dalam waktu 7—12 hari. Namun, pada bayi yang masih memiliki sistem kekebalan tubuh yang belum sempurna, mungkin memerlukan pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter. Pasalnya, virus Zika bisa menyebabkan komplikasi berikut:
-
Sindrom Guillain-Barre (GBS), yaitu kondisi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang saraf tubuh. Gejala utamanya adalah otot tubuh yang melemah akibat gangguan pada saraf.
-
Infeksi Otak. Meskipun sangat jarang terjadi, tapi tetap ada kemungkinan virus Zika dapat menyebabkan infeksi ke otak, seperti meningitis.
Cara Mencegah Virus Zika pada Bayi
Cara mencegah virus zika pada bayi sebenarnya cukup sederhana, yaitu dengan melindunginya dari gigitan nyamuk. Berikut beberapa cara yang bisa ibu lakukan untuk mencegah bayi digigit nyamuk:
-
Kenakan baju berlengan panjang dan celana panjang serta kaus kaki pada Si Kecil agar dia tidak digigit nyamuk.
-
Pasang kelambu pada tempat tidur dan kereta dorong bayi.
-
Jangan oleskan losion anti-nyamuk bila bayi masih berusia di bawah dua bulan.
-
Ibu juga perlu berhati-hati bila ingin mengoleskan losion anti-nyamuk pada anak. Hindari area tubuh yang terluka atau sedang mengalami iritasi, area mata, serta mulut dan tangan.
Ibu juga bisa membicarakan masalah kesehatan anak kepada dokter dengan menggunakan aplikasi Halodoc, lho. Ibu bisa menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat kapan saja dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.
Baca juga: