Batuk Sering Kambuh, Awas Gejala Radang Tenggorokan
"Saat mengalami radang tenggorokan, seseorang biasanya akan merasakan gatal di tenggorokan, sulit menelan, bahkan batuk terus menerus. Radang tenggorokan memang tidak membahayakan namun ia tetap perlu diberikan perawatan yang tepat agar gejalanya mereda dan tidak mengganggu pengidapnya. Pengobatan juga akan disesuaikan dengan penyebabnya."
Halodoc, Jakarta – Batuk yang terus kambuh dan sangat mengganggu harus diwaspadai. Sebab, bisa jadi batuk yang muncul ini adalah gejala dari penyakit tertentu, salah satunya adalah radang tenggorokan atau bisa disebut juga faringitis. Kondisi ini sering ditandai dengan rasa gatal di tenggorokan yang disertai dengan batuk dan kesulitan menelan.
Radang tenggorokan adalah kondisi yang terjadi karena adanya peradangan pada faring, yakni organ di dalam tenggorokan. Faring memiliki fungsi sebagai penghubung rongga belakang hidung dengan bagian belakang mulut.
Baca juga: Mudah Menular, Ini 5 Penyebab Radang Tenggorokan
Gejala Radang Tenggorokan dan Penyebabnya
Gangguan pada faring, misalnya radang tenggorokan bisa memicu berbagai gejala. Radang tenggorokan juga bisa ditandai dengan gejala gatal pada tenggorokan dan kesulitan menelan. Penyakit ini juga bisa memicu nyeri otot, tenggorokan bengkak, batuk, demam, mual, badan terasa lelah, hingga penurunan nafsu makan. Penyakit ini tergolong ringan, bisa pulih dalam waktu tiga hingga tujuh hari. Meski begitu, pengobatan tetap perlu dilakukan.
Radang tenggorokan alias faringitis juga bisa disebabkan oleh beberapa hal, tetapi dua penyebab umumnya adalah virus dan bakteri. Penyakit radang tenggorokan paling sering disebabkan oleh jenis virus gondongan (mumps), virus Epstein-Barr (mononucleosis), virus parainfluenza, serta virus herpangina.
Selain virus, penyakit ini juga bisa disebabkan oleh bakteri, seperti bakteri group A beta-hemolytic streptococcus, yaitu bakteri yang biasa memicu sakit tenggorokan. Radang tenggorokan juga bisa terjadi karena bakteri penyebab infeksi menular seksual, seperti gonore dan klamidia juga bisa menyebabkan radang pada tenggorokan.
Selain virus dan bakteri, radang tenggorokan juga bisa disebabkan oleh riwayat kesehatan. Orang yang sering mengidap penyakit flu atau pilek, sering mengalami infeksi sinus, memiliki riwayat alergi, serta sering terpapar asap rokok disebut lebih berisiko mengalami penyakit radang tenggorokan. Batuk yang sering kambuh bisa menjadi salah satu tanda penyakit ini.
Baca juga: Sedang Alami Radang Tenggorokan? Hindari 5 Makanan Ini
Kapan Perlu ke Dokter?
Radang tenggorokan yang disebabkan oleh virus biasanya ditangani dengan pengobatan mandiri di rumah. Tujuannya untuk meningkatkan dan memulihkan sistem kekebalan tubuh, sehingga bisa melawan infeksi virus penyebab penyakit. Pengobatan yang bisa dilakukan berupa konsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas, banyak beristirahat, banyak minum air putih, dan berkumur dengan air hangat.
Namun jika gejala radang tenggorokan tidak mereda setelah lebih dari tujuh hari, segera lakukan pemeriksaan ke dokter. Penyakit ini harus diwaspadai jika disertai dengan demam tinggi lebih dari 38 derajat Celsius. Rasa tidak nyaman pada tenggorokan dan batuk yang selalu kambuh bisa jadi merupakan gejala dari penyakit lain yang tidak boleh diabaikan. Dalam beberapa kasus, radang tenggorokan ternyata bisa memicu komplikasi yang berbahaya jika tidak segera ditangani, seperti demam rematik yang mengganggu katup jantung, gangguan ginjal, hingga abses pada tonsil atau jaringan lain pada tenggorokan.
Baca juga: Minum Es dan Makan Gorengan Bisa Bikin Radang Tenggorokan?
Kamu juga bisa tanyakan pada dokter di Halodoc mengenai cara tepat mengatasi gejala radang tenggorokan. Dokter akan selalu siaga 24 jam untuk memberikan informasi dan saran kesehatan yang bisa membantu mengurangi gejala penyakit yang kamu alami. Praktis bukan? Tunggu apa lagi, ambil smartphone-mu sekarang dan nikmati kemudahan bicara dengan dokter, kapan dan di mana saja!