Banyak Makan Bikin Begah, Ini Panduan Makan saat Berbuka
Halodoc, Jakarta - Godaan untuk “balas dendam” atau makan terlalu banyak saat berbuka puasa sering kali terjadi. Karena saking laparnya, kamu menjadi lupa diri dan makan berlebihan sampai mengabaikan pola makan sehat. Alhasil, setelah berbuka puasa perut jadi begah dan rasa kekenyangan yang teramat sangat. Hal ini bisa berdampak pada kadar gula darah dalam tubuh dan bisa meningkatkan risiko kesehatan.
Supaya tidak kalap saat berbuka puasa, kamu sebaiknya selalu menjalani panduan sehat saat berbuka puasa. Dengan begitu, kamu tidak akan mengalami kebegahan atau kekenyangan yang teramat sangat. Berikuti panduan yang bisa kamu ikuti:
1. Berbuka dengan Air Putih
Sebelum kamu meneguk minuman yang manis seperti teh manis, jus, atau sirup, sebaiknya kamu mengawalinya dengan meminum air putih yang cukup. Hal ini akan mencegah dehidrasi dan menyediakan cairan penting bagi tubuh. Air putih tetaplah menjadi sumber hidrasi yang baik. Minumlah satu sampai dua gelas air sebelum makan dan tidak selama makan, supaya terhindar dari gangguan pada proses pencernaan.
Baca juga: Kenali Perut Kembung dan Solusi Mengatasinya
2. Memakan Kurma Sebelum Makan yang Lain
Kurma sebaiknya dimakan sebelum kamu berbuka dengan makanan yang lain. Karena kurma merupakan sumber gula alami yang bergizi, sehingga mampu memenuhi kebutuhan energi setelah seharian berpuasa. Terkadang seseorang mengalami sakit kepala pada saat puasa. Salah satu penyebabnya adalah rendahnya gula darah. Maka itu, sebaiknya awali buka puasa dengan setidaknya dua kurma untuk menambah kadar gula darah.
3. Semangkuk Sup sebagai Makanan Utama
Sup merupakan salah satu alternatif makanan sehat untuk berbuka puasa. Air di dalam sup akan membantu mencukupi kadar air dalam tubuh. Banyak pilihan sup yang bergizi yang dapat kamu konsumsi seperti sup ayam, sup tomat, sup bawang, yang dapat dikonsumsi untuk berbuka.
4. Selalu Sediakan Sayur
Sebaiknya menu sayuran selalu ada dalam makan pada berbuka puasa. Sayuran kaya akan vitamin, mineral, dan serat. Semakin berwarna sayuran yang dimakan, semakin banyak manfaat kesehatan yang didapatkan. Sayuran dapat memberi rasa kenyang, sehingga lebih sedikit makanan utama yang dikonsumsi.
Baca juga: 5 Makanan Penyebab Perut Kembung
5. Tentukan Karbohidrat yang Baik
Makanan berbuka juga harus mengandung karbohidrat. Kamu dapat memperolehnya melalui beras merah, gandum, roti, dan kentang. Karbohidrat kompleks memberikan sumber energi yang lebih stabil dan berkelanjutan di samping serat dan mineral.
6. Protein Tanpa Lemak
Hal yang tidak kalah penting selain karbohidrat yaitu protein baik yang mudah dicerna dan mengandung semua asam amino esensial. Tubuh membutuhkan protein untuk membangun dan mempertahankan massa otot. Makanan yang mengandung protein berkualitas tinggi yaitu daging sapi, susu, yoghurt, telur, keju, ikan, dan jenis unggas lainnya. Sertakan pula ikan, ayam tanpa kulit atau kalkun dan susu rendah lemak untuk dikonsumsi sebagai makanan untuk berbuka.
7. Jauhi Makanan Berlemak Tinggi
Pada saat berbuka, sebaiknya hindari memakan makanan yang mengandung lemak, garam, dan gula tambahan yang tidak sehat. Akan lebih baik pula kamu mengolah makanan berupa dengan cara memanggang, mengukus, dan merebus. Ganti pula minuman manis dengan gula alami dalam buah-buahan, buah kering, dan salad buah.
Baca juga: Kenali Perut Kembung dan Solusi Mengatasinya
8. Jangan Kalap dan Terburu-Buru
Ini adalah hal yang paling penting dan harus kamu hindari saat terlalu bernafsu untuk melahap semua hidangan. Terlalu banyak makan saat berbuka dapat menyebabkan gangguan pencernaan dan masalah lambung lainnya. Walaupun kamu lapar, usahakan makan sesuai porsi kamu makan seperti biasa. Mengontrol porsi makan adalah kunci agar tetap sehat berpuasa. Supaya saat lebaran kamu tidak memiliki tubuh yang “lebaran”.
Itulah panduan makan sehat saat berbuka yang dapat kamu terapkan selama puasa di bulan Ramadan. Jangan sampai kamu mengabaikannya jika tidak ingin sakit setelah lebaran nanti. Apabila gangguan kesehatan terjadi, jangan lupa untuk selalu mengkomunikasikannya pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Diskusi dengan dokter di Halodoc dapat dilakukan via Chat atau Voice/Video Call kapan dan di mana saja. Saran dokter dapat diterima dengan praktis dengan cara download aplikasi Halodoc di Google Play atau App Store sekarang juga.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan