Balita Suka Tidur Larut Malam, Bagaimana Mengatasinya?
Halodoc, Jakarta - Masalah tidur tidak hanya dialami oleh orang dewasa saja, balita dan anak-anak juga kerap mengalaminya. Beberapa anak mungkin tidak merasa lelah, padahal sudah larut malam. Mungkin mereka tidak mau tidur tanpa kehadiran orangtua di kamar mereka, atau semacamnya.
Kondisi ini bisa membuat orangtua frustasi, karena mereka kehilangan waktu tidurnya. Padahal, esok harinya masih harus bangun pagi untuk bekerja. Masalah tidur yang terjadi pada balita umumnya terkait dengan kebiasaan tidur dan perilaku mereka di siang hari. Untungnya, dengan sedikit kesabaran dan disiplin, kebiasaan tidur larut malam yang dialami balita bisa diatasi.
Baca juga: Bayi Juga Bisa Insomnia, Benarkah?
Kenali Dulu Waktu Tidur yang Dibutuhkan Anak
Sebelum kamu menentukan apakah anak memiliki masalah atau kelainan tidur, sebaiknya pahami terlebih dahulu kebutuhan tidur anak yang unik. Anak-anak dan remaja biasanya membutuhkan lebih banyak tidur daripada orang dewasa. Berikut ini waktu tidur yang dibutuhkan anak:
-
Bayi (4 hingga 12 bulan) membutuhkan 12 hingga 16 jam tidur (termasuk tidur siang);
-
Balita (1 hingga 2 tahun) membutuhkan 11 hingga 14 jam tidur (termasuk tidur siang);
-
Anak-anak (3 hingga 5 tahun) membutuhkan 10 hingga 13 jam (termasuk tidur siang);
-
Anak-anak (6 hingga 12 tahun) membutuhkan 9 hingga 12 jam;
-
Remaja (13 hingga 18 tahun) membutuhkan 8 hingga 12 jam.
Jadi, bisa saja balita kerap tidur larut karena terlalu banyak tidur di siang hari sehingga malam hari ia akan terus terjaga.
Baca juga: Rahasia Tidur Nyenyak Bayi, Ibu Bisa Beri Makan Ini
Ini Cara Agar Balita Tidak Tidur Larut Malam
Penyebab insomnia anak mungkin terletak dengan rutinitas tidur mereka. Apakah kamu kerap memberi makan, atau menggendong anak sampai tertidur? Jika demikian, mereka mungkin belajar mengaitkan tidur hanya dengan tindakan ini.
Sebaiknya jangan hentikan aktivitas yang bisa membuat anak mengantuk. Sebagai gantinya, coba letakkan anak di kasur saat ia sudah mulai mengantuk. Dengan begini ia bisa terbiasa tidur tanpa harus digendong atau diayunkan.
Selain itu, ada beberapa hal lainnya untuk membantu anak agar tidak tidur terlalu larut, yaitu:
- Pengaturan Suasana
Mulailah membuat rutinitas santai sebelum tidur. Ini harus berlangsung sekitar 20-45 menit dan mencakup tiga hingga empat kegiatan yang menenangkan. Salah satu contohnya adalah meminta anak mandi, membacakan cerita untuk mereka, dan menyanyikan lagu pengantar tidur.
Pastikan orangtua tidak melibatkan televisi, telepon pintar, atau barang elektronik lainnya. Cahaya biru yang dipancarkan dari perangkat ini mengganggu siklus tidur/bangun tubuh dan membuat anak lebih sulit untuk tertidur.
- Berikan Batasan
Jika kamu mulai menetapkan rutinitas yang sebelumnya tidak ada, jangan kaget jika anak menolak. Lakukan hal ini secara bertahap, sehingga anak akan belajar menenangkan diri sendiri dan tidak akan mengandalkan orangtua.
Jika anak sulit tidur ketika orangtua tidak berada di kamar, tunggulah lebih lama sebelum memeriksanya. Jika mereka masih terjaga, yakinkan mereka, tetapi jangan tinggal lebih dari beberapa menit. Hindari memberi mereka terlalu banyak perhatian ketika mereka mengeluh tentang tidur atau perilaku resisten lainnya.
- Menerapkan Kebiasaan di Siang Hari untuk Mendukung Waktu Tidur di Malam Hari
Pada beberapa kasus, ketidakmampuan anak untuk tertidur dan tetap tidur terkait dengan perilaku siang hari. Jadi, coba tetapkan kebiasaan yang baik membantu memastikan balita bisa tertidur tenang di malam hari. Caranya antara lain:
- Pastikan anak menggunakan tempat tidur hanya untuk tidur.
- Usahakan untuk mempertahankan jadwal tidur yang sama, bahkan di akhir pekan.
- Jangan biarkan anak tertidur dalam kondisi terlalu kenyang atau terlalu lapar.
- Hindari memberi anak-anak produk berkafein, terutama di sore atau malam hari seperti soda, kopi, teh, atau coklat.
- Ajak anak olahraga karena olahraga teratur mencegah kegelisahan di malam hari.
- Pastikan ruangannya nyaman.
- Perhatikan tidur siang, jangan sampai mereka tidur terlalu lama.
Baca juga: Pelajari Cara Mengatur Pola Tidur Bayi
Itulah langkah yang bisa dilakukan untuk membuat balita tidak tidur terlalu larut. Namun jika kamu masih membutuhkan saran lainnya terkait pola asuh anak, kamu bisa tanyakan pada dokter anak atau psikolog di Halodoc. Dokter dan psikolog anak akan memberikan semua saran yang dibutuhkan melalui chat. Mudah, bukan? Tunggu apa lagi, segera download aplikasi Halodoc sekarang!