Bahayanya Kolera yang Bisa Berakibat Fatal

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   17 Oktober 2018
Bahayanya Kolera yang Bisa Berakibat FatalBahayanya Kolera yang Bisa Berakibat Fatal

Halodoc, Jakarta - Apakah kamu tahu bahwa penyakit kolera merupakan penyakit yang berakibat fatal jika telat penanganannya? Penyakit kolera merupakan infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri serius yang bernama vibrio cholerae yang mengenai usus kecil.

Akibatnya, pengidap akan mengalami diare parah berupa cairan seperti air cucian beras dan muntah. Kondisi ini diakibatkan oleh kurangnya cairan tubuh yang menyebabkan dehidrasi. Jika kondisi ini tidak segera ditangani, pengidap akan mengalami kejang otot, penurunan produksi air seni, gangguan kesadaran, bahkan menyebabkan kegagalan ginjal.

Tidak semua pengidap kondisi ini mengalami gejala, sehingga kebanyakan dari mereka tidak sadar bahwa mereka telah terinfeksi vibrio cholerae. Hanya 10 persen dari keseluruhan pengidap yang mengalami gejala terinfeksi penyakit ini. Bakteri kolera dari pengidap dapat menyebar melalui feses selama 7-14 hari melalui air yang telah dicemari oleh bakteri ini. Beberapa gejala lain kondisi ini, antara lain:

  1. Mual dan muntah dapat terjadi pada tahap awal terinfeksi bakteri kolera.
  2. Gejala akibat kolera bisa menyebabkan hilangnya cairan tubuh, sekitar 1 liter per jam. Hal ini mengakibatkan pengidap kolera tampak pucat.
  3. Dehidrasi. Hal ini terjadi akibat tubuh kehilangan cairan lebih dari 10 persen total berat tubuh.
  4. Kram perut. Hal ini terjadi akibat hilangnya kadar sodium, klorida, dan potasium akibat diare yang berkepanjangan. Sodium merupakan elektrolit dengan fungsi mengatur jumlah air dalam tubuh. Klorida merupakan zat yang diperlukan untuk mengatur tingkat keasaman atau pH dalam tubuh. Sedangkan potasium merupakan mineral yang melindungi pembuluh darah dari kerusakan oksidatif dan menjaganya dari penebalan.

Penyebaran kolera dapat terjadi melalui air yang terkontaminasi. Bahkan jika pengidap sudah dalam kondisi gawat darurat, kolera dapat berakibat kematian hanya dalam beberapa jam saja. Penyakit ini biasanya mewabah di daerah yang padat penduduk tanpa sanitasi yang baik. Namun, kolera dapat diatasi dengan perawatan yang cepat dan tepat.

Pada gejala awal kolera, cairan oralit bisa digunakan untuk mencegah dehidrasi akibat diare yang berkepanjangan. Berikut ini faktor-faktor yang dapat mencegah risiko terjadinya infeksi bakteri kolera, antara lain:

  1. Cuci tangan dengan sabun, terutama setelah menggunakan toilet dan sebelum memegang makanan. Tangan yang dicuci dengan sabun selama 15 detik dapat membunuh kuman-kuman yang bersarang di tangan kamu.
  2. Konsumsi makanan yang benar-benar matang, panas, dan hindari konsumsi makanan dari pedagang kaki lima yang tidak terjamin kesehatan dan kebersihannya.
  3. Hindari konsumsi makanan mentah yang tidak dimasak dan kebersihannya tidak terjaga.
  4. Jika ingin mengkonsumsi buah, pilih buah yang dapat kamu kupas sendiri, seperti pisang, atau jeruk. Hal ini dapat menghindari bakteri jahat yang ada pada kulit buah yang kurang bersih.
  5. Minum dengan air mineral botol atau air yang telah dimasak hingga mendidih. Minuman botol atau kaleng umumnya lebih aman dikonsumsi. Karena tertutup dan tidak terkontaminasi udara kotor. Jangan lupa untuk membersihkan bagian luar botol atau kaleng sebelum diminum.
  6. Hindari produk yang terbuat dari susu, seperti es krim. Karena sering terkontaminasi bakteri.

Dengan tetap mengonsumsi makanan sehat dan terjaga kebersihannya, kamu dapat terhindar dari penyakit kolera. Segera diskusikan dengan dokter jika kamu, keluarga, atau teman terdekat kamu mengalami hal-hal seperti di atas. Dengan aplikasi Halodoc, kamu bisa berdiskusi langsung melalui Chat atau Voice/Video Call kapan dan di mana saja. Kamu tidak hanya dapat berdiskusi langsung, kamu juga dapat membeli obat dari Halodoc. Pesananmu akan sampai dalam waktu kurang dari satu jam. Yuk, download aplikasinya segera di App Store atau Google play!

Baca juga: