Bahayakah Mata Malas untuk Kesehatan?
Halodoc, Jakarta - Mata malas atau amblyopia, adalah kondisi ketika rangsangan yang diterima oleh mata tidak benar, sehingga kemudian otak tidak bisa menerima rangsangan dari mata malas tersebut. Sekilas, mata malas memang mirip seperti mata juling, padahal keduanya adalah kondisi yang berbeda. Namun, mata juling memang merupakan salah satu penyebab umum dari mata malas. Lantas, apakah mata malas berbahaya untuk kesehatan?
Pada kasus yang masih ringan mungkin tidak. Namun, jika tidak ditangani dengan baik, mata malas dapat menyebabkan kebutaan pada mata. Hal ini karena mata yang malas atau tidak normal itu lama kelamaan menjadi lemah, sehingga penglihatan pada mata yang malas dapat terus menurun. Terlebih, otak yang tidak mendapatkan rangsangan dari mata akhirnya mengabaikan sinyal yang diterima. Lambat laun, saraf pada mata yang malas akan rusak dan menyebabkan kebutaan permanen.
Baca juga: Ini Nama Lain dari Mata Malas
Agar Terhindar dari Bahaya Mata Malas
Satu-satunya cara untuk terhindar dari bahaya mata malas adalah melakukan upaya pengobatan segera. Nah, pengobatan untuk mata malas biasanya akan disesuaikan dengan penyebabnya masing-masing. Beberapa pengobatan dan terapi yang dapat dilakukan untuk mengatasi mata malas adalah:
- Penggunaan kacamata. Biasanya diresepkan oleh dokter untuk meningkatkan fokus atau ketidaksejajaran mata.
- Pembedahan atau operasi. Dapat dilakukan pada otot mata untuk meluruskan mata, jika cara sebelumnya tidak berhasil. Pembedahan dapat membantu perawatan amblyopia dengan memungkinkan mata untuk bekerja sama lebih baik.
- Latihan mata. Mungkin disarankan sebelum atau setelah operasi untuk memperbaiki kebiasaan visual yang salah. Hal ini terutama pada mata malas yang terkait dengan strabismus (mata juling) dan untuk mengajarkan penggunaan mata yang nyaman.
Kemudian, jika penyebab yang mendasari mata malas sudah diperbaiki, pengobatan dapat dilanjutkan dengan:
- Patching atau menutupi satu mata (mata yang lebih dominan). Hal ini mungkin diperlukan untuk jangka waktu mulai dari beberapa minggu hingga satu tahun. Ketika mata yang lebih dominan ditutup, mata yang malas akan “dipaksa” untuk bekerja, sehingga penglihatannya akan terlatih.
- Obat-obatan. Biasanya berupa tetes mata atau salep, yang dapat digunakan untuk mengaburkan penglihatan mata yang baik, untuk memaksa yang lemah bekerja.
Baca juga: Benarkah Juling Bisa Sebabkan Mata Malas?
Kenali Gejala Mata Malas
Untuk mengetahui terapi atau pengobatan seperti apa yang paling tepat untuk, kamu perlu berkonsultasi pada dokter. Biasanya, dokter akan menyesuaikan pengobatan dengan kondisi kesehatan kamu. Agar lebih mudah, download saja aplikasi Halodoc untuk berbicara dengan dokter lewat chat atau buat janji dengan dokter di rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Namun, sebelum memeriksakan diri ke dokter, ada baiknya jika kamu mengenali gejala mata malas terlebih dahulu. Mata malas biasanya terjadi sejak usia anak-anak. Oleh karena itu, orangtua perlu mewaspadai dan mengenali beberapa gejala dan tanda klinis dari mata malas berikut:
- Mata terlihat tidak bekerja secara bersamaan.
- Salah satu mata sering bergerak ke arah dalam atau luar (juling).
- Anak sulit memperkirakan jarak.
- Salah satu mata terlihat lebih sipit dibanding yang lain.
- Anak sering memiringkan kepala agar dapat melihat dengan lebih jelas.
- Kesulitan melihat benda 3 dimensi.
- Hasil tes penglihatan yang buruk.
Baca juga: Periksa Mata Sejak Dini, Kapan Sebaiknya Mulai Dilakukan?
Jika orangtua menyadari adanya gejala-gejala mata malas pada anak, sebaiknya segera memeriksakan anak ke dokter mata. Semakin cepat mata malas terdeteksi dan diobati, kemungkinan untuk bisa sembuh dan terhindar dari komplikasi serius akan semakin tinggi.